Mahasiswa Ekonomi mana suaranyaaaaa…?

Hari Jumat lalu, Youthmanual sempat datang ke acara Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) 2016 ke-15 yang diadakan oleh Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan Manajemen, Universitas Indonesia. Tahun ini, mereka mengangkat tema Financial Architecture: Striving for Market Resilience Amidst Global Uncertainty. Wih! Judulnya aja langsung bikin saya pusing, sob! Daripada lanjut nebak-nebak sendiri, saya langsung aja todong sang Ketua Panitia, Edbert Surya, buat cerita lebih lanjut tentang acara tahunan ini.

Menurut Edbert, ICMSS 2016 yang diadakan pada tanggal 21 – 24 Februari 2016 ini terbagi menjadi tiga acara penting: Seminar bertemakan ekonomi, Training tentang pasar modal, serta kompetisi International Conference yang terbuka untuk semua mahasiswa jurusan ekonomi dari negara-negara ASEAN dan Australia. ICMSS 2016 sendiri bertempat di gedung serbaguna Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

ICMSS 2016 diselenggarakan oleh Management Student Society (MSS), sebuah organisasi mahasiswa di jurusan Manajemen Universitas Indonesia. MSS ini sering banget, lho, menyelenggarakan acara kampus yang keren-keren, namun kata Edbert, ICMSS adalah event rutin MSS yang terbesar dan tertua, sehingga kiprahnya sudah sering didengar banyak pihak. Hal inilah yang memudahkan Edbert dan kawan-kawan dalam mencari sponsor.

Kenapa, sih, acara ini bisa dibilang selalu sukses setiap tahunnya?

Menurut Edbert, salah satu alasannya adalah karena pembicara yang diundang untuk seminar dan training di ICMSS adalah para praktisi dan ahli. Jadi meskipun acara ini adalah capital market studies, penyampaian materinya nggak terlalu akademik. Dengan demikian, mahasiswa di luar jurusan Ekonomi pun tetap bisa mengerti materi yang disampaikan para pembicara. Berfaedah banget, deh, pokoknya.

Ini saya alami sendiri, lho. Ketika mengikuti salah satu sesi seminar tentang mikro ekonomi, saya enjoy banget dan mampu memahami materinya secara umum, meski pemahaman saya pasti nggak sebaik pemahaman mahasiswa jurusan Ekonomi, ya.

Selain memberikan pengetahuan mendalam seputar tema-tema ekonomi di setiap seminar, ICMSS juga mengadakan lomba untuk mahasiswa Ekonomi dari ASEAN dan Australia lewat kompetisi International Conference. Di sini, para peserta bertanding dengan cara mengajukan sebuah makalah. Setelah makalahnya mereka presentasikan, akan ada sesi tanya jawab dengan peserta-peserta lain serta dewan juri.

Saya sempat ngobrol dengan salah satu delegasi International Conference dari Singapore, Collin Chan, seorang mahasiswa jurusan Keuangan di Nanyang Technology University. Collin bilang, menyiapkan makalah tentang equity report memang melelahkan, namun ini sangat menyenangkan. Trus, ternyata, ada banyak banget hal yang nggak Collin duga dalam acara ini. Salah satunya adalah dalam hal bahasa.

Awalnya, Collin kira bahasa akan menjadi kendala di acara International Conference ini, berhubung Inggris bukanlah Bahasa Ibu delegasi dari Indonesia dan beberapa negara ASEAN lainnya. Ternyata, meskipun ada yang nggak terlalu fluent, para delegasi dari Indonesia mampu bersikap sangat kritis, menyampaikan maksud dengan baik, serta memberikan saran yang konstruktif dalam bahasa Inggris. Bahkan, menurut Collin, pertanyaan-pertanyaan mahasiswa Indonesia sangat sulit dan bikin do’i harus memeras otak banget di International Conference ini. Tepok tangan bangga dulu dong, gaes!

Collin menambahkan, dia salut banget sama sikap ramah orang Indonesia. “I feel like a VIP person. Everyone is very helpful,” kata Collin. Dia juga berterima kasih atas kerja keras panitia dalam menyelenggarakan acara ini.

Terakhir, untuk menutup rangkaian acara ICMSS 2016, ICMSS mengadakan acara Culture Night sebagai ajang perkenalan budaya Indonesia kepada para peserta asing.

Sampai ketemu di ICMSS tahun depan! Semoga lebih seru lagi, ya!

(Sumber foto: Iyank)