Sekarang Kamu Bisa Memfilter Komen di Instagram, Lho!

Tahu nggak, sih, bahwa sejak Senin minggu lalu, fitur komen di Instagram bisa dimoderasi alias di-filter? Hore!

Sebenarnya fitur ini mulai terendus sejak bulan Juli, ketika Taylor Swift lagi rame dibicarakan (dan diserang publik) gara-gara kasusnya dengan Calvin Harris. Waktu itu, ribuan orang meninggalkan emoji ular di kolom komen Instagram TayTay (maksudnya, Taylor = ular = licik).

Tetapi tiba-tiba, ribuan komen tersebut hilang begitu saja.

Ketika saya dengar tentang kemunculan fitur ini, saya langsung mikir, “Yes! Akhirnya!” Soalnya, gimanapun juga, belakangan ini media sosial—termasuk Instagram—semakin menjadi sarang berkembangnya kebencian dan fitnah lewat komen.

Memang, sih, Instagram punya fitur untuk mem-blok akun, melaporkan konten, dan membuat akun kita jadi terkunci untuk publik. Namun dengan fitur filter komen ini, semoga serangan lewat komen bisa semakin diminimalisir.

Gimana cara kerjanya?

Jadi, filter komen ini membuat kita bisa menentukan kata-kata yang akan di blok di kolom komen.
Cara mengaktifkannya, buka setting di akun Instagram kamu, lalu klik bagian Comments. Di situ ada pilihan "hide inappropriate comments". Kalau pilihan tersebut diaktifkan, akun kamu akan otomatis memblokir kata-kata kunci yang sudah ditentukan oleh Instagram.

Selanjutnya, kamu bisa menentukan sendiri, kata-kata apa lagi yang mau kamu blok. Misalnya, kamu nggak mau ada orang meninggalkan komen yang mengandung kata “suplemen”. Nah, kamu bisa masukkan, deh, kata “suplemen” di kolom yang tersedia.

Dengan begitu, setiap kali ada orang meninggalkan komen yang mengandung kata “suplemen” (misalnya, komen iklan jualan, “Kamu ingin lebih tinggi? Segera beli suplemen blablabla…”), komen tersebut akan terblokir.

Nggak hanya kata atau frase, lho. Kamu juga dapat memblokir emoji dan hashtag. Kenapa emoji bisa diblokir? Karena emoji juga bisa jadi bahasa untuk spamming atau menyerang. Misalnya, desainer Rachel Roy sempat dituduh selingkuh dengan Jay-Z, rapper dan suami penyanyi Beyonce. Saat itu, ribuan fans Beyonce meninggalkan emoji lebah di kolom komen akun Instagram Rachel Roy (lebah = bee = B = Beyonce).

Sebenarnya, sih, kalau kamu sudah memblokir sebuah kata, hashtag yang mengandung kata tersebut pun akan ikut terblokir. Misalnya, kalau kamu memblokir kata “suplemen”, maka hashtag #suplemen pun akan otomatis terblokir.

Serunya, kalau ada orang meninggalkan komen yang mengandung kata-kata yang kamu blokir tersebut, dia masih bisa melihat komennya muncul di akun kamu. Tetapi KAMU dan orang-orang lain nggak akan bisa melihatnya.

Jadi, biar aja dia merasa jagoan karena merasa telah meninggalkan hate comment di akun kamu. Padahal, sih, nggak ada yang bisa lihat! Hihihi.

Sekali lagi jangan lupa, fitur ini optional alias pilihan, ya. Bisa kamu nyalakan, bisa nggak.

Alasan Instagram nggak mau membocorkan kata-kata yang mereka blokir secara otomatis

Tadi saya bilang bahwa kalau kamu menyalakan fitur moderasi komen ini, akun kamu otomatis akan memblokir kata-kata yang sudah ditentukan oleh Instagram, selain kata-kata yang kamu tentukan sendiri.

Nah, kata-kata yang ditentukan oleh Instagram, tuh, apa aja?

Mia Garlick, direktur Facebook di divisi Kebijakan bilang, dia nggak bisa membocorkan kata-kata tersebut. Pokoknya Mia bilang, Instagram tahu banget kata-kata yang sering (atau punya kemungkinan besar) digunakan untuk menyerang atau menghina.

Instagram nggak mau buka-bukaan tentang kata-kata yang mereka blokir, karena khawatir para trolls, haters, dan pengguna Instagram yang “kelewat ngotot” akan cari cara untuk mengelabui filternya.

Iya, sih. Saya pikir, contoh sederhananya, mungkin kalau Instagram memblokir kata “hate”, maka trolls bisa saja tetap meninggalkan komen yang mengandung kata “hate” namun dengan ejaan berbeda (“h4te” atau “hat3” atau “h8”. Banyak, lah!).

“Kami nggak mau membuat troll menjadi lebih kuat, dengan menyediakan informasi untuk mereka,” kata Mia kepada media online Mashable.

Sisi minus fitur ini

Menurut saya, fitur ini bagus. Tetapi di sisi lain, rasanya gimanaaaa, gitu kalau perbendaharaan kata kita didikte oleh Instagram. Lagipula, kata-kata ofensif 'kan nggak selalu berkonotasi negatif dan digunakan untuk menghina. Misalnya, kata “parah”, dalam pergaulan anak muda, malah bisa digunakan sebagai pujian, “Parah, lo! Karya lo ini keren banget!”

Apalagi ada akun-akun Instagram yang umumnya memang harus “menampung” komen-komen masyarakat. Misalnya, akun online shop, akun perusahaan, atau akun seorang tokoh politik.

Kalau mereka memfilter komen di akun mereka, bisa-bisa mereka melakukan “pencitraan”, alias hanya mau menerima komen yang penuh puja-puji. Padahal kalau mereka menerima komen kritik, bisa jadi kritiknya membangun dan harus ditampilkan.

Fitur ini masih jadi pilihan

Mia Garlick bilang, Instagram belum punya rencana untuk membuat fitur ini jadi otomatis. Artinya, fitur filter komen ini masih dibuat pilihan bagi orang-orang yang mau saja.

Sekarang ini, filter komen ini nggak berlaku untuk Direct Message dan reply message di Insta Story. Fitur ini juga cuma bisa berlaku di bahasa yang punya spasi di antara kata-katanya. Jadi, fitur ini belum bisa berlaku di sejumlah bahasa Asia, misalnya, Jepang, Korea, Arab, atau India.

Kabarnya, Instagram (akan) bisa mematikan kolom komen sama sekali

Mia Garlick mengungkapkan, akun-akun yang sangat “ramai” diberikan akses oleh Instagram untuk menutup kolom komennya sama sekali. Wow! Tapi Mia Garlick nggak mau membocorkan, akun yang sangat ramai itu akunnya siapa aja. Meski begitu, saya sudah bisa nebak, sih. Misalnya, atlet Olimpiade Australia Mack Horton yang habis “bertengkar” dengan perenang Cina Sun Yang, sehingga akunnya kemudian dibanjiri komen serangan.

Juga akunnya artis lokal Marshanda, yang setiap post Instagramnya kini nggak disertai komen satu pun.  

Belum jelas apakah fitur ini akan bisa digunakan oleh semua pengguna Instagram. Meski begitu, bagi Instagram, interaksi antar pengguna—termasuk likes dan komen—sangat penting. Maka nggak heran kalau Instagram agak ragu membuka fitur ini secara luas.

Instagram mau memberikan akses menutup kolom komen ini kepada seleb atau figur publik, karena Instagram khawatir mereka akan berhenti memakai Instagram, kalau mereka terus-terusan diserang di sana. Contohnya, bulan lalu, aktris Star Wars Daisy Ridley berhenti dari Instagram, kemungkinan karena dia juga banyak mendapat hate comment, akibat post-nya tentang kekerasan senjata.

Intinya, salah satu tujuan Instagram memberikan fitur-fitur seperti memblokir atau menutup komen begitu adalah agar seleb atau figur publik —yang pastinya lebih rentan dicerca dan dimaki—bisa mengontrol komen-komen yang mereka terima, sehingga mereka tetap betah di Instagram.

Dengan segala fitur moderasi ini, mudah-mudahan 300 juta pengguna aktif Instagram makin hari makin tahu sopan santun, ya!

Baca juga:

(sumber gambar: hollywoodlife.com, Instagram @taylorswift, @marshanda99, @mackhorton, @ridwankamil)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 21 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1