Tanya Youthmanual: Cara Kids Jaman Now Memaknai Hari Sumpah Pemuda di Abad Ke-21

Selamat Hari Sumpah Pemuda, gaes!

Untuk memaknai peringatan yang bawa embel-embel generasi kita ini, rasanya nggak lengkap kalau kita belum duduk bareng dan ngebahas apa yang bisa kita lakukan sebagai anak muda di abad 21. Apakah memaknai sumpah pemuda kita kudu rame-rame pergi orasi? Atau kemana-mana bawa bambu runcing biar makin greget?

Duh, nggak, dong. Kali ini, Youthmanual duduk bareng Nanda dan Triani, dua anak muda warbiyasak yang punya insight dan pandangan tersendiri dalam bagaimana cara mereka memaknai Hari Sumpah Pemuda sebagai kids jaman now yang baik dan benar di abad ke-21 ini, yang pastinya bisa kamu jadikan inspirasi jika kamu bertekad menjadi anak muda pembawa perubahan. Shedap!

YM Live

Hai Nanda, Triani! Ceritain, dong, gimana perjalananya sampai bisa berkecimpung dalam dunia pergerakan anak muda?

Triani: “Halo. Awal mulanya, sih, gue hanyalah anak muda pada umumnya, yang kalau pulang sekolah langsung melipir ke rumah. Pas kuliah juga begitu, jadi anak yang kupu-kupu (kuliah-pulang), paling sesekali ikutan organisasi keagamaan di kampus. Hehe.

Lama-lama, gue mulai ngerasa kesepian. Gue mulai rindu sama dunia anak muda yang oh-so-full of life yang nggak gue rasain kalau kehidupan gue sekarang cuma gini-gini aja. Jadilah gue mulai cari-cari sesuatu yang bisa menampung semua hal yang ingin dan bisa gue lakukan sebagai anak muda yang bermanfaat.

Perjalanannya pun nggak mudah. Gue nggak mau sembarangan ikutan anu-itu kalau cuma sekadar mengisi kekosongan waktu aja. Gue berusaha memilah-milih organisasi dan komunitas yang bisa gue jadikan sebagai pengembangan diri berdasarkan minat dan kemampuan. Mulai dari tanya-tanya temen-temen di kampus, sampai iseng browsing di internet.

Karena gue menjalaninya dengan sepenuh hati, hasil yang gue dapetin pun nggak setengah-setengah. Gue pun awalnya cuma relawan, tapi karena gue punya komitmen, gue mampu membuktikan bahwa gue bisa membawa perubahan. Nah, dari situ, gue jadi punya kesempatan untuk tampil di ajang berskala nasional dan internasional untuk menyuarakan suara gue sebagai anak muda Indonesia.”

Nanda: “Gue pun juga begitu. Berangkat dari organisasi daerah, gue punya isu dan concern mengenai kondisi anak muda di lingkungan gue. Dan gue percaya kalau anak muda punya suara di mata dunia mengenai apa yang terjadi di lingkungannya.

Dengan kegigihan dan komitmen gue dalam mengamati isu yang ada di sekitar, gue pun berkesempatan untuk merepresentasikan Indonesia di beberapa konferensi internasional.

Disini gue tersadar bahwa ternyata dunia ingin mendengar suara para anak muda. Dan gue memahami kalau kita ternyata memiliki kesempatan yang sangat besar untuk mengubah dunia. Dan bagi gue, inilah yang bisa gue lakukan sebagai anak muda untuk bisa menyuarakan apa yang mungkin nggak bisa disuarakan oleh anak-anak muda lainnya di seluruh penjuru dunia.”

Oh, berarti kalau mau jadi anak muda yang membawa perubahan, harus sering-sering pergi konferensi ke luar negeri?

Nope! Ikutan konferensi ke luar negeri, tuh, cuma salah satu dari jutaan cara anak muda membawa perubahan ke lingkungan.

Emang, sih, mondar-mandir ikutan konferensi ke luar negeri terdengar menarik dan sangat bergengsi. Tapi, kalau mindset kamu untuk ikutan organisasi atau komunitas tertentu cuma karena kamu kepengen dapetin kesempatan bepergian ke luar negeri, lebih baik kamu pikir lagi, deh.

Sebagai anak muda yang berpikiran maju dan peduli dengan lingkungannya, seharusnya kamu mampu memanfaatkan kesempatan itu sebaik mungkin. Jangan sampai kamu jauh-jauh ke sana tapi pas balik lagi ke negara sendiri, kamu nggak mendapatkan apa-apa.

Kamu harus tahu apa yang akan kamu bawa ke dalam forum internasional sebagai representasi Indonesia di mata dunia. Selain untuk menimbulkan awareness dan urgency dari suatu isu, kamu juga bisa mencari solusinya dengan berdiskusi langsung dengan tokoh-tokoh penting di sana. Kalau datang dengan tangan kosong, kebayang, ‘kan, betapa sia-sianya effort yang udah dikeluarkan?”

Kalau gitu, apa, nih, pandangan kalian soal cara terbaik yang bisa dilakukan anak muda Indonesia untuk memaknai Hari Sumpah Pemuda di abad ke-21?

Nanda: “Simpel: harus kenal dulu dengan diri sendiri.

Memaknai Hari Sumpah Pemuda sebagai anak muda yang keren itu semudah bagaimana kamu mengenali minat, bakat, dan kemampuanmu sejak dini. Jangan salah, hal se-basic ini bisa kamu gunakan sebagai landasan untuk berkontribusi kepada lingkungan sebagai anak muda yang berkualitas.

Kalau kamu tahu bidang apa yang kamu bisa dan kamu suka, cepat atau lambat kamu pasti akan menemukan concern tertentu dalam bidang tersebut yang menarik perhatianmu. Dengan begitu, kamu akan lebih peka terhadap masalah yang terjadi di lingkunganmu, dan kamu pun mampu menempatkan diri untuk dapat berpartisipasi sebagai pembawa perubahan di dalamnya.”

Triani: “Betul banget! Menurut gue, memaknai Hari Sumpah Pemuda oleh anak muda itu nggak sulit, kok. Bisa aja hal itu dilakukan dari hal-hal kecil.

Sesuai dengan pendapat Nanda, anak muda harus kenal dulu dengan dirinya sendiri. Anak muda seperti kita pun harus banyak-banyak bereksplorasi dalam berbagai kegiatan yang berfaedah dan mencari informasi untuk membuka mata dunia. Ini adalah salah satu upaya positif yang bisa anak muda lakukan untuk berkontribusi pada negara, yang tentunya juga bermanfaat untuk perkembangan diri kita.

Dalam prosesnya, mungkin bisa sesederhana seperti melakukan apa yang kamu suka, dan mampu mengubah kegiatan tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi lingkungan, serta memiliki dampak positif yang bisa dirasakan oleh sekelilingnya. Ingat, yang muda yang berkarya, hehehe.

Nah, dari situ, kita sebagai anak muda bisa tahu apa apa nilai-nilai kehidupan yang ia junjung dan apa kemampuan yang kita punya untuk membawa Indonesia menuju perubahan yang baik.”

***

Yup! Youthmanual setuju banget sama pendapat Nanda dan Triani bahwa menjadi anak muda pembawa perubahan nggak cuma dengan ikutan konferensi ke luar negeri. Anak muda mana pun bisa membawa perubahan, bahkan dimulai dari hal yang paling kecil dan sederhana.

Youthmanual juga acung jempol banget, lho, sama kamu para anak muda yang punya cita-cita untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya. That’s why dalam waktu dekat Youthmanual akan mengajak kamu untuk menjadi bagian dalam suatu gerakan yang muncul sebagai jawaban dari jutaan asprasimu dalam menjadi anak muda yang nggak cuma berfaedah, tapi juga mampu memberdayakan anak-anak muda lainnya untuk bergerak menuju perubahan.

So, who's excited? Be ready, and stay tuned!

(sumber gambar: cintavector.xyz, youthmanual)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 18 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1