Salah Jurusan Itu Nggak Enak: Sebuah Autobiografi Singkat

Saya adalah korban salah jurusan. Yep. Nggak sulit untuk mengakui hal ini karena sejak saya menginjakkan kaki di kampus saya 4 tahun lalu, saya nggak pernah merasa excited untuk menimba ilmu—meski katanya kampus saya ini kampus incaran mahasiswa seantero Indonesia.

Saya ingat benar, masa-masa pendaftaran SNMPTN adalah masa-masa paling membingungkan buat saya. Ketika teman-teman saya sudah mendaftar sana-sini, yakin dengan pilihan jurusannya, mantap untuk menentukan masa depan, saya merasa seperti stuck di tengah-tengah. Nggak tahu harus memilih jurusan apa, nggak tau harus cari informasi tentang jurusan di mana.

Pernah suatu hari saya mencoba browsing tentang sebuah jurusan yang, kalau bagi saya waktu itu, kedengarannya cukup menarik. Sayang, informasi yang muncul di mesin pencari nggak memuaskan saya. Saya inget banget, dulu informasi yang muncul hanya sebatas deskripsi satu paragraf mengenai jurusan tersebut—dan sedihnya, deskripsi itu juga nggak menggambarkan apa yang sebenarnya dipelajari di jurusan itu, apa saja mata kuliah yang akan didapatkan, serta bagaimana prospek kerja kedepannya.

Saya sebagai seorang siswa SMA yang bingung mau ke mana, merasa butuh untuk tau cerita langsung dari senior-senior yang berkuliah di jurusan tersebut. Kalau hanya deskripsi yang sifatnya normatif, rasanya semua orang juga bisa memberikannya. Tapi bukan itu yang saya butuhkan. Saya pengen tau, gimana rasanya berkuliah di jurusan tersebut dan serba-serbi lainnya langsung dari senior yang sudah pernah merasakannya.

Sayangnya, waktu itu saya nggak menemukan informasi tersebut. Di antara puluhan artikel berjudul cilck-bait yang ditampilkan google, nggak ada satupun yang menjawab ke-kepo-an saya akan jurusan yang membuat saya tertarik itu.

Little did I know, itulah awal penyesalan terbesar saya.

Karena nggak menemukan info yang memuaskan rasa penasaran saya, akhirnya saya memutuskan untuk ‘main aman’. Saya akhirnya mengambil jurusan yang terbilang cukup mainstream hanya karena kebesaran namanya dan pengaruh lingkungan yang juga banyak memilih jurusan tersebut. Saya pikir waktu itu, kalau banyak yang memilih, pastinya ilmu di jurusan tersebut cukup menyenangkan untuk dipelajari—dan pastinya prospeknya pun nggak perlu diragukan lagi.

Singkat cerita, saya ternyata keterima melalui jalur tertulis. Senang? Lumayan. After all, nama besar jurusan dan universitas cukup untuk menaikkan ego saya kala itu. Tapi, senangnya nggak berlangsung lama. Masa-masa kuliah saya rupanya menjadi masa-masa terberat bagi hidup saya. Kesulitan mengikuti pelajaran ditambah minimnya minat terhadap topik yang dipelajari membuat saya harus merasakan pahitnya mengulang beberapa kelas.

Well, memang sih akhirnya saya lulus, tapi saya nggak puas. Saya lulus hanya dengan prestasi rata-rata, yang penting bisa menyandang toga dan ijazah saja.

Jadi, apa tujuannya saya curhat panjang lebar di sini? What’s in it for me, and what’s in it for you?

Begini, saya sudah merasakan sendiri bagaimana nggak enaknya salah jurusan, jadi saya nggak mau adik-adik saya nanti merasakan hal yang sama. Kalau bisa malah, nggak ada lagi tuh yang namanya mahasiswa salah jurusan.

Saya ingin membantu anak-anak muda Indonesia menentukan masa depannya sejak dini. Saya nggak mau mereka kesulitan menemukan informasi yang komprehensif tentang jurusan yang ingin mereka ambil nanti di bangku kuliah.

Cukup saya aja yang merasakan pahitnya salah jurusan. Jangan sampai generasi muda di masa depan harus merasakan kepahitan yang saya rasakan.

Saya bisa membuat perubahan, dan saya yakin bisa membantu jutaan anak muda merancang masa depannya. Saya mungkin belum bisa melakukan hal heroik, tapi saya tau hal-hal kecil yang saya lakukan bisa memiliki dampak besar bagi jutaan anak muda Indonesia.

Kabar baiknya, kamu juga bisa!

Yuk, bareng-bareng sharing pengalaman kuliah kita di review jurusan Youthmanual dan bantu jutaan anak muda Indonesia merancang masa depan yang lebih gemilang.

 

       

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 9 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 19 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1