Magang Setelah Lulus Kuliah—Worth It, Nggak, Sih?

Skripsi, udah terlewati. Wisuda, udah dirasakan. Selanjutnya apa? Cari kerja? Cari beasiswa S2?

Buat para mahasiswa fresh gradute, pasti pernah ngerasain deh masa-masa galau pasca wisuda dimana kamu udah nggak punya lagi kewajiban untuk menuntut ilmu, tapi dihadapkan oleh kewajiban lain yang (kalau menurut saya pribadi sih) jauh lebih bikin merinding bin pusing tujuh keliling daripada menghadapi dosbing: merancang karir dan mempersiapkan masa depan.

Gelar sarjana udah di tangan, otomatis ekspektasi utama dari orangtua dan lingkungan sekitar kita adalah bahwa kita harus segera mencari kerja. Bener, nggak?

Kita yang baru aja menarik nafas lega setelah lolos dari cengkraman skripsi, kini harus kembali berpacu mencari lowongan-lowongan pekerjaan yang sekiranya cocok dengan bidang studi, minat, kemampuan, dan ekspektasi gaji kita sebagai seorang sarjana.

Beruntung lah kalian yang sudah merintis usaha sejak bangku kuliah, karena ketika lulus kalian bisa langsung fokus mengurus bisnis yang dahulu hanya bisa dikerjakan sebagai sambilan. Atau kalian yang orangtuanya nggak terus-terusan ngingetin kalau pendaftaran CPNS sebentar lagi akan tutup, jadi kalian bisa menikmati masa-masa pencarian kerja tanpa tekanan yang berarti. Atau kalian yang berani mengambil langkah ekstrim untuk gap year sambil, let’s say, backpacking keliling Indonesia—tanpa perlu memikirkan tanggung jawab untuk mencari nafkah untuk diri sendiri.

Nah masalahnya, gimana dengan kita-kita yang nggak memiliki keberuntungan itu?

Website-website lowongan kerja pun jadi sahabat yang menemani setiap hari. Nggak kehitung berapa copy CV yang udah dikirim dan wawancara yang udah dihadiri, semuanya kita lakukan dengan satu harapan yang pasti: segera melepaskan diri dari status pengangguran.

Beragam lowongan pekerjaan yang ada, beragam kualifikasi yang dibutuhkan, beragam juga posisi yang ditawarkan. Kadang, kita menemukan sebuah lowongan pekerjaan yang dirasa cocok dengan bidang studi atau minat, tapi ketika ditilik lebih lanjut ternyata yang dicari bukanlah orang untuk posisi full-time melainkan intern atau magang.

Ingin rasanya coba mendaftar agar seenggaknya, kita nggak lagi terbelenggu oleh stigma pengangguran, tapi pertanyaannya adalah: worth it nggak sih magang setelah lulus kuliah?

Ajang Coba-Coba, Tapi Bukan Untuk Main-Main

Nyatanya nih gaes, banyak banget perusahaan yang membuka lowongan magang untuk fresh graduate. Nggak sekali dua kali saya “bertemu” dengan iklan lowongan pekerjaan yang berbunyi seperti ini:

NOW HIRING!

Internship for XYZ Position

Kualifikasi:

Pria/Wanita

Memiliki skill abcd

Memiliki passion di dunia asdfghjkl

Mahasiswa semester akhir atau fresh graduate dari universitas ternama

(Dan seterusnya.)

Well, saya akui, mencari pekerjaan itu bukan sesuatu yang mudah. Maka itu, menimba ilmu dan pengalaman dengan magang dulu setelah lulus kuliah jadi alternatif yang seringkali dipilih oleh oleh para fresh grads.

The thing is, magang setelah lulus kuliah nggak bisa kamu samakan dengan magang ketika kamu masih kuliah.

Ketika kamu masih kuliah, magang adalah sebuah kegiatan complimentary yang kamu jalani sambil menunaikan tanggung jawab kamu menimba ilmu di kampus. Ini membuat fokus kamu pun terbagi antara mengerjakan pekerjaan magang dengan mengerjakan tugas-tugas kuliah. Hasilnya, nggak jarang anak magang yang masih kuliah terpaksa memilih antara melanjutkan karier magangnya atau fokus dulu menyelesaikan persoalan akademiknya.

Sementara ketika kamu magang saat udah lulus, fokus kamu hanya ada satu yaitu menunaikan tanggung jawab kamu sebagai anak magang dengan sebaik-baiknya. Nggak ada lagi izin-izin bolos kantor dengan alasan mau mengikuti kelas atau mau bimbingan skripsi. Ibaratnya, kamu itu adalah pegawai perusahaan tersebut tapi statusnya semi-fulltime.

Asyiknya, ketika kamu magang ketika sudah lulus kuliah, kesempatan kamu untuk langsung di-hire oleh perusahaan sebagai pegawai full-time jadi lebih besar. Toh kamu juga udah punya ijazah, dan mereka udah melihat skill serta etos kerja kamu secara langsung. If things go smooth, kamu sudah hampir bisa dipastikan akan diangkat menjadi seorang pegawai tetap di sana.

Tapi, seperti yang udah disebutkan di atas, karena kamu udah lulus dan nggak lagi punya kewajiban di kampus, maka ekspektasi perusahaan akan kinerja kamu pun otomatis lebih besar. Nggak heran kalau banyak anak magang fresh graduate yang diberikan tanggung jawab yang nyaris setara dengan mereka yang sudah jadi pegawai tetap.

So, it’s no child’s play, guys. Magang setelah lulus kuliah memang bisa kamu jadikan ajang eksperimen sebelum benar-benar terjun ke dunia kerja, tapi ini bukan berarti kamu bisa main-main selama periode magang tersebut karena integritas dan etos kerja kamu akan benar-benar dilihat dan dipertimbangkan oleh perusahaan tempatmu berada.

Magang Setelah Lulus Kuliah: Yay or Nay?

Sekarang, kita sampai pada pertanyaan terpentingnya: worth it nggak sih bagi fresh graduates untuk magang dulu sebelum benar-benar mencari pekerjaan fulltime?

Well, kalau menurut saya pribadi, magang setelah lulus kuliah adalah sebuah keputusan yang nggak ada ruginya. Apalagi kalau kamu adalah pekerja-pekerja kreatif yang membutuhkan lampiran portfolio untuk mengembangkan karir kedepannya.

Misal, kamu adalah desainer grafis atau penulis konten; selama magang, selain mendapatkan pengalaman kerja, portfoliomu pun dengan akan terbangun dengan sendirinya seiring kamu mengerjakan tugas-tugasmu selaku anak magang.

Semakin banyak portofoliomu, semakin mudah juga kamu untuk melamar pekerjaan lain yang terkait kedepannya.

Kalau kamu bukan atau nggak tertarik untuk berkarir sebagai pekerja kreatif pun, magang setelah lulus kuliah juga memberikan kamu manfaat berupa pengalaman kerja dan networking dengan orang-orang yang sudah expert dalam pekerjaannya. Hal ini tentunya bermanfaat banget untuk profil kamu di CV maupun Linkedin.

Lagipula, anak magang juga pasti dapat insentif ‘kan? Dan insentif anak magang yang sudah lulus kuliah biasanya lebih besar daripada anak magang yang masih berstatus mahasiswa.

Nah, tapi berbeda ceritanya kalau kamu adalah tipe orang yang ingin langsung mencari tempat kerja yang bisa menjanjikan kamu kemapanan setelah lulus kuliah. If that’s the case then, by all means, go and look for a full-time position in an established company.

Baca juga:

(sumber gambar: imdb.com, funnyordie.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 20 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 30 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1