Belajar Dari Para Villains, Kenapa Nggak?

Ketika kamu menonton sebuah film, pasti di film tersebut akan terbagi dua peran, yaitu peran yang baik dan peran yang jahat. Peran yang baik atau protagonis biasanya melekat pada tokoh yang disebut heroes. Peran yang jahat atau antagonis biasanya melekat pada tokoh yang disebut villain.

Nah, sudah tahu villain itu jahat, kok masih mau saja sih belajar dari para villains? Nanti kita jadi jahat lagi.

Well, Kita selalu menganggap bahwa villain sudah pasti jahat dan tidak memiliki tujuan yang baik, yekan, gaes? Tapi tahu kah kamu? Sesungguhnya, ada, lho, villain yang sebenarnya memiliki tujuan yang baik. Kita pun bisa banget belajar dari villain tersebut. Ada siapa saja sih?

Thanos Dari Film Avengers: Infinity War

Thanos dari Film Avengers: Infinity War

Iya, makhluk yang super besar, berwarna ungu dan pengumpul batu akik infinity stone ini, sebenarnya villain yang memiliki tujuan yang baik, lho, gaes. Thanos menginginkan adanya keseimbangan di alam semesta ini. Ia merasa bahwa pertumbuhan penduduk di alam semesta lebih besar dibandingkan sumber daya yang ada.

Kalau kita minjem teorinya Robert Malthus, nih, tentang pertumbuhan populasi, ia menyatakan bahwa “laju pertumbuhan penduduk itu seperti deret ukur dan laju pertumbuhan pangan seperti deret ukur”. Kalau kamu anak Sosiologi  atau Ekonomi, pasti mengerti, deh, tentang teori yang satu ini. Inti dari teori ini adalah pertumbuhan penduduk dapat berkembang secara cepat dari pada pertumbuhan pangan. Kalau kita mencapai suatu masa dimana penduduk lebih banyak daripada pangan, maka yang pasti akan terjadi kekacauan dimana-mana. Kasus kelaparan, kemiskinan dan kriminalitas, pastinya akan meningkat.

Nah! Thanos nggak mau semua ini terjadi, gaes. Sebelum semuanya terjadi, Thanos sudah memiliki ide. Ia beranggapan bahwa cara yang terbaik untuk mencegah hal tersebut ialah dengan mengurangi setengah penduduk di alam semesta.

Erik “Killmonger” Stevens a.k.a N’Jadaka Dari Film Black Panther

Erik Killmonger dari film Black Panther

Wakanda forever! Kalau kamu nonton film Black Panther pasti kamu selalu ingat dengan slogan ini, yekan, gaes? Hehe. Nah, Erik Killmonger ini merupakan saudara sepupu dari Black Panther. Karena kehidupannya yang tragis, akhirnya ia memilih untuk menjadi villain untuk membalas dendamnya dan merebut tahta dari T’challa a.k.a Black Panther.

Erik Killmonger berubah menjadi seorang yang jahat karena kehidupannya yang tragis. Ketika ia kecil, ayahnya dibunuh oleh kakaknya sendiri dan sejak itu Erik Killmonger tinggal sendirian dan menjalani hidup yang keras. Selama ia menjalani hidupnya yang keras, Erik Killmonger pun banyak belajar, ia menimba ilmu di Universitas Massachusetts Institute Technology alias MIT. Nah, ia mendapatkan gelar PhD di Bidang Teknik sehingga ia memiliki kemampuan yang tidak diragukan dalam pembuatan senjata canggih.

Karena Erik Killmonger telah merasakan dan melihat bagaimana Ras Negroid atau African-American memiliki kehidupan yang keras di Amerika Serikat, ia pun memiliki ambisi untuk membantu ras tersebut agar dapat keluar dari keterpurukan dan kemiskinan. Cara yang ia lakukan ialah dengan merebut tahta kerajaan di Wakanda dan memberikan “bantuan” kepada ras African-American yang justru malah dapat menyebabkan peperangan.

Maleficent dari Film Sleeping Beauty dan Maleficent

maleficent dari film maleficent dan sleeping beauty

Kalau kamu nonton film Sleeping Beauty, nih, pasti kamu bete gitu, kan, sama Maleficent? Di film Sleeping Beauty, Maleficent dengan kejinya mengutuk Aurora agar ketika diumurnya yang ke tujuh belas tahun, ia akan menusukkan jarinya ke jarum pintal dan tertidur selamanya bagaikan orang yang meninggal.

Ternyata, nih, gaes, Maleficent melakukan hal tersebut karena ia termakan dendamnya terhadap King Stefan a.k.a ayahnya Aurora yang dengan sengaja memotong sayap Maleficent demi memenuhi ambisinya semata.

Tapi tahukah kamu, gaes? Meskipun pada awalnya Maleficent termakan oleh dendamnya, tapi pada akhirnya ia pun memaafkan King Stefan atas perlakuannya yang jahat. Tidak hanya itu, ia pun menyayangi anak dari King Stefan yaitu Aurora. Bahkan, berkat Maleficent pun, Aurora bisa terlepas dari kutukannya.

Magneto dari Film X-Men

magneto dari film x-men

Kalau ngomongin tentang X-Men, pasti yang terlintas di kepala kamu adalah tentang  mutant. Yak! Magneto sendiri ialah mutant yang memiliki kemampuan mengendalikan logam. Semasa kecilnya, ia pernah dijadikan objek uji coba oleh tentara dengan tujuan untuk dijadikan senjata dan keluarganya pun dibunuh.     

Tujuan dari Magneto dalam film ini ialah untuk melindungi ras mutant dari kejahatan manusia. Berbeda dengan Xavier yang ingin melindungi ras mutant dari manusia dengan cara yang halus, seperti membuat universitas khusus mutant agar mereka dapat hidup berdampingan dengan manusia. Magneto lebih menggunakan cara yang keras. Ia lebih memilih untuk memusnahkan manusia agar ras mutant tetap aman.

***

Dari keempat villains di atas, sebenarnya ada beberapa hal, lho, gaes, yang bisa kita pelajari. Sadarkah kamu jika keempat villains di atas memiliki rasa sosial yang tinggi? Thanos, Erik Killmonger dan juga Magneto, mereka siap melakukan apa saja demi membantu masyarakat atau rasnya walaupun dengan cara yang salah. Maleficent pun tentunya memiliki hati yang jauh lebih tulus dibandingkan manusia-manusia di film tersebut.

Dari artikel ini, kamu bisa belajar bahwa sebagai manusia kita harus memiliki rasa sosial yang tinggi. Kamu nggak perlu, kok, jadi villain dan melakukan kejahatan-kejahatan untuk membantu orang lain. Cukup dengan hal simpel seperti membantu teman ketika kesulitan, memberikan tempat duduk untuk mereka yang membutuhkan di transportasi umum dan sebagainya. Kamu pun juga bisa seperti Maleficent, untuk me-manage hati supaya mudah memaafkan orang lain dan tidak ada rasa dendam atas kesalahan orang lain kepada dirimu.

Selain itu, kamu juga bisa belajar dari Erik Killmonger agar menjadi orang yang tidak mudah menyerah. Walaupun, life is dragging you down, kamu harus tetap melakukan progress-progres dalam kehidupanmu.

Sesungguhnya, kita perlu, lho, merubah sudut pandang kita atas suatu hal agar dapat menemukan kebaikan di dalamnya. Kebaikan tersebut, tentunya dapat memberikan kita pelajaran yang sangat berharga tentang kehidupan.

 

Baca juga:

(Sumber gambar: sideshowtoy.com, theatlantic.com, chicagoreader.com, theverge.com

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1