7 Alasan Mengapa Orang Lain Lebih Sukses dan Bahagia Dibandingkan Kamu

Si X ini beruntung banget, sih. Bisa masuk kampus bergengsi, jalan-jalan mulu’, udah punya bisnis sendiri, dan happy terus, kayak nggak punya beban hidup. Life is unfair!

Really?

Kenyataannya, semua orang punya masalah, semua orang mengalami ups and downs, dan semua orang pasti berhadapan dengan bad days dan good days. Di sisi lain, mengutip penjelasan Merry Riana, pengusaha dan motivator muda Indonesia, tiap orang memiliki “rezekinya” masing-masing. Rezeki itu datangnya bisa nggak terduga dan bentuknya luas banget, bisa berupa kesempatan, materi, orang (dapat sahabat baik itu termasuk rezeki, lho), dan lainnya.

Lantas, apa sih, yang membedakan kamu dengan si X serta orang-orang beruntung lainnya? Mereka lebih sukses dan bahagia dibandingkan kamu karena…..

1. Mereka menampilkan hal yang bikin happy dan bukan sebaliknya.

terlihat bahagia

Mereka ini adalah orang yang feed instagramnya selalu bagus, wajahnya selalu nyengir, dan pembawaannya santai dan menyenangkan. Well, memang ada orang yang nggak suka mengumbar dan menunjukkan masalah mereka, baik di media sosial ataupun real life. Apakah berarti mereka jaim atau muna’? Oh no, tentyu tidak.

Pertama, mereka berhak menentukan apa yang ingin mereka bagi ke orang lain (dan apa yang tidak ingin dibagi). Kedua, curhat masalah keluarga di media sosial atau menunjukkan ke orang lain bahwa ia lagi down sepertinya nggak ada manfaatnya juga. Ketiga, kamu perlu menyadari hal ini, bahwa di balik postingan yang selalu “bikin sirik” atau wajah yang selalu happy, bisa jadi  terpendam masalah dan kesedihan yang kamu sama sekali nggak duga. Mereka memilih untuk menunjukkan sisi yang happy aja.

2. They don’t sweat small things

Dari pengamatan Youthmanual, orang yang happy dan beruntung itu bukan karena mereka nggak punya masalah, tapi mereka cenderung NGGAK MUDAH MEMPERMASALAHKAN SESUATU.

Catat nih, ya. Kalau hari kamu dengan mudah berubah jadi bad day hanya gara-gara cuaca yang panas, jalanan macet, atau ada beberapa hal yang nggak sesuai dengan rencana, maka wajar jika kamu merasa less happy and less lucky dibandingkan orang lain.

Sebaliknya orang yang happy nggak gampang bad mood dan nggak mudah merasa terganggu dengan hal-hal kecil.

3. Mereka pemaaf, nggak suka nyinyir, dan bukan pendendam

Ini juga koentji menuju kebahagiaan haqiqi, terutama yang berkaitan dengan pihak lain. Kalau kamu sedikit–sedikit marah dan ngambek dengan orang orang terdekat (keluarga, sahabat, significant other) maka nggak heran kalau hari harimu dipenuhi prahara. *drama mode*  

Nggak ada orang yang sempurna, tapi kalau kamu pengen beban di dada berkurang dan hubungan dengan orang lain lebih baik, maka belajarlah memaafkan. Serius deh, nggak ada yang namanya keluarga, pertemanan, atau relationship yang superideal dan tanpa problem. Yang ada hanyalah orang-orang yang berjiwa besar, mudah memaafkan, dan nggak fokus dengan kekurangan orang lain.

4. Mereka mudah bahagia

Ini masih nyambung dengan poin 2. Mereka nggak gampang terganggu dengan hal kecil. Sebaliknya, hal kecil dan sederhana bisa bikin mereka happy. Misalnya, di hari yang melelahkan dan panjang, orang–orang ini bisa bahagia karena makan nasi padang yang enak atau ngeliat ulah anak kucing di jalan.

Selain itu, mereka bisa menemukan hal yang positif dari kondisi yang biasa aja bahkan nggak menguntungkan. Misalnya, saat kejebak macet yang bikin sumpek, mereka memilih fokus dengerin musik dan obrolan di radio yang asyik. Saat nggak lulus mata kuliah sehingga harus mengulang, mereka bête, sih. Tapi tetap usaha melihat bahwa ini adalah kesempatan untuk mempelajari dan menguasai materi kuliah sekaligus perbaikan nilai. Dan mengulang kelas berarti kuliah dengan angkatan lain dan itu kesempatan bertemu gebetan teman baru bukan. Kemampuan melihat bright side dari suatu kondisi atau half full glass ini nggak dimiliki semua orang.  

5. Mereka lebih berusaha

“Enak banget sih, masih muda tapi punya usaha sukses. Mau dong, jadi dia.”

Mungkin yang saat ini kamu lihat adalah betapa menyenangkannya menjadi si A atau si B. Tapi dibalik segala hal yang ia miliki saat ini, kamu nggak tahu seberapa usaha yang ia keluarkan.

Keberhasilan dan pencapaian diibaratkan seperti ilusi puncak gunung es. Artinya, orang hanya dapat melihat success story dan ena’–ena’nya aja. Padahal, untuk meraih pencapaian tersebut ada usaha keras, seperti harus sering begadang, menguras tabungan, mengalami serangkaian kegagalan, dan lain sebagainya. Intinya, mereka yang lebih sukses saat ini umumnya lebih berusaha keras dibandingkan yang lain, termasuk kamu.

ilusi gunung es

Teman yang berhasil masuk perguruan tinggi top, karena ia sudah susah payah belajar sejak kelas 10, bukan sejak 10 hari menjelang ujian masuk, ya.   

6. Mereka nggak kepo dan suka membandingkan diri dengan orang lain

Kenapa sih, mereka bisa senang banget? Mungkin salah satu alasannya adalah karena mereka nggak hobi kepo kehidupan orang lain dan membanding-bandingkannya dengan diri sendiri. Yup, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, bukan?

Kepo dan membanding–bandingkan diri dengan orang lain jelas nggak akan membawa kamu ke mana-mana. Yang bertambah hanyalah rasa rendah diri dan iri.   

7. Mereka bersyukur

Alasan lain kenapa mereka “lebih” adalah karena mereka bersyukur. Jangan –jangan kamu merasa “kurang” karena memang nggak bersyukur.

Salah satu bentuk syukur adalah dengan nggak mengeluh. Trus, saat merasa kurang, lihat yang di bawah kamu. Misalnya, kamu nggak pernah jalan–jalan ke luar negeri. Ingat juga kalau banyak orang yang hanya sekadar untuk sekadar wisata di dalam kota aja nggak mampu. Atau ada juga teman yang mampu jalan –jalan secara keuangan, tapi karena kondisi kesehatan mesti bed rest. See?

Fokuskan energi kamu untuk dapat berguna bagi orang lain. Dengan demikian kamu nggak lagi hanya memikirkan diri sendiri dan merasa kurang dibanding orang lain. Dan katanya, semakin kamu bersyukur maka semakin banyak yang kamu dapatkan. Akur!

(sumber gambar: thenewyorktimes.com, lifehack.com, iicv.net/@sylviaduckworth)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 18 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1