6 Kebiasaan Masyarakat di Tempat Umum yang Harus Segera Ditinggalkan

Kamu sudah tahu, kan, kalau kebiasaan itu merupakan suatu hal yang penting bagi semua orang? Kalau kamu belum tahu, kebiasaan itu penting karena kebiasaan dapat mengantarmu kepada jalan kesuksesan atau justru malah sebaliknya. Kalau kamu ingin berjalan di jalan kesuksesan, maka, kamu harus melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Jangan sampai, ya, kamu ingin berjalan di jalan kesuksesan tapi kamu sendiri masih melakukan kebiasaan-kebiasaan yang nggak baik.

Nah, kebiasaan ini, sebenarnya nggak hanya penting bagi orang-orang saja, namun juga penting bagi masyarakat. Kamu suka, nggak, sih membanding-bandingkan masyarakat di negara berkembang dan di negara maju? Pasti ada saja dari kamu yang suka membanding-bandingkan masyarakat di negara berkembang dan negara maju.

Tapi, jika mendengarkan cerita dari teman-teman saya yang sudah pernah pergi ke luar negeri, terutama ke negara-negara maju, banyak dari mereka yang bercerita bahwa tempat umum disana lebih tertib, rapi dan nyaman. Masyarakat di negera yang maju, ternyata, sudah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang memang dapat membantu untuk menertibkan, memberikan kenyamanan dan kerapihan di tempat umum.

Masalahnya, nih, di negara kita ini, masih banyak, lho, kebiasaan-kebiasaan baik namun justru malah dianggap aneh, sepele, dan nggak penting. Kebiasaan apa saja, ya, yang masih dianggap sepele oleh banyak orang?

1. Menganggap sepele sisi berdiri dan berjalan di eskalator

etika berjalan di eskalator

Well, ini hal yang sering banget saya temukan terutama di mall dan juga di stasiun. Banyak dari orang-orang yang nggak aware, dimana ia harus diam berdiri dan dimana ia harus berjalan di eskalator.

Padahal, nih, gaes, kalau kamu perhatikan, di samping eskalator sudah ditempelkan bahwa sisi kanan eskalator merupakan sisi untuk berjalan, sedangkan sisi kiri merupakan sisi untuk diam berdiri. Bahkan ada, lho, di salah satu stasiun yang memasang papan petunjuk yang sangat besar terkait hal ini, tapi, tetap saja ada orang-orang yang nggak peduli.

Bayangin, deh, kalau semua orang berdiri di sisi kiri dan berjalan di sisi kanan, pasti, orang-orang yang sedang terburu-buru dapat mengejar aktivitasnya dengan mudah.

2. Menganggap sepele aturan untuk naik dan turun di tangga

naik turun tangga

Masih di stasiun, nih, gaes. Kalau dulu kamu suka jalan-jalan ke Stasiun Tanah Abang, sebelum stasiunnya sebagus sekarang, pasti kamu tahu deh, mau turun atau naik tangga aja ribet banget! Ketika kamu ingin naik, eh tiba-tiba ada orang yang mau turun, begitu pun sebaliknya.

Maka dari itu, untuk mengatasi ketidaktertiban ini, ditempellah tanda di anak tangga supaya kamu tahu sisi tangga sebelah mana untuk kamu naik dan sisi tangga sebelah mana untuk kamu turun.

Tapi, lagi-lagi, nih, gaes, banyak dari orang-orang yang nggak aware dengan tanda di anak tangga ini. Pada akhirnya, sering sekali saya lihat ada orang-orang yang hampir bertabrakan. Padahal kalau kita lebih tertib di stasiun, terutama di tangga, pastinya, akan mempermudahkanmu dan orang lain dalam beraktivitas.

3. Menganggap remeh peraturan "dahulukan yang keluar"

Kalau kamu lagi mau menggunakan lift, naik kereta, masuk ke mall dan sebagainya, pasti ada saja tuh ketidaktertiban yang terjadi. Misalnya, nih, ketika kamu ingin keluar, tiba-tiba, ada saja yang langsung masuk. Padahal, seharusnya, yang didahulukan itu adalah orang-orang yang ingin keluar.

Kenapa, sih, kita harus mendahulukan orang-orang yang ingin keluar dulu? Ya, karena kalau kamu ingin masuk ke dalam lift, kereta dan sebagainya terlebih dahulu, yang ada, orang yang ingin keluar malah terdorong olehmu. Ya, kan, kasian, gaes, udah mau keluar lift atau kereta, eh, malah terdorong masuk ke dalam lagi.

4. Menyepelekan sampah bekas makananmu di restoran cepat saji

tumpuk di tengah

"Ah, biarin aja, sih, kenapa harus kita yang ngerapihin? Kan, kita bayar, biarin aja mereka yang kerja di restoran ini yang ngerapihin meja bekas kita makan."

Pernah, nggak, sih, kamu mendengar omongan seperti yang di atas? Atau jangan-jangan kamu orang yang ngomong seperti yang di atas lagi? Nah, loh...

Jadi gini, ya, gaes, untuk merapikan bekas makananmu itu gak akan membuatmu rugi, kok. Kalau pun kamu malas membuangnya ke tempat sampah, kamu bisa, kok, meletakkan semua bekas makananmu di tengah-tengah meja. Tujuan melakukan hal ini ialah untuk membantu para pekerja dalam merapikan meja-meja dari semua bekas makanan.

Asal kamu tahu, saja, nih, gaes, pekerjaan mereka nggak hanya tentang merapikan meja-meja saja, melainkan banyak hal. Jadi, nggak ada salahnya, dong, kalau kamu membantu mereka hanya dengan merapikan bekas makananmu sendiri?

5. Menganggap aneh orang-orang yang menyimpan sampah untuk dibuang ketika telah menemukan tempat sampah

buang sampah sembarangan

saya sering banget lihat, ada orang yang dengan mudah buang sampah sembarangan. Pasti kamu juga sering banget, kan, lihat orang buang sampah dari jendela mobil? Duh, parah banget, ya, gaes. Masa iya, sih, demi mobil yang bersih, kamu malah lebih memilih membuang sampah sembarangan?

Saya juga pernah denger suatu cerita, nih, ada, seorang teman saya yang setelah ia makan makanan ringan di suatu tempat, ia melipat bungkusnya lalu ia masukkan ke tasnya dan akan dibuang ketika ia menemukan tempat sampah. Lalu, tahukah kamu apa komentar diri teman-temannya? Ia diledeki memiliki sifat yang aneh.

Duh, seharusnya, yang aneh itu teman-temannya. Masa iya, buang sampah sembarangan dibilang keren, sedangkan, menaruh sampah bekas makanan di dalam tas untuk dibuang nanti malah dibilang aneh.

6. Sampah di bioskop? Nanti juga akan ada yang merapikan

mengotori bioskop

"Ah ngapain harus rapi-rapi di bioskop? Kalau berantakan juga nanti bakalan dirapihin lagi. Biarin aja, sih, biar penjaga kebersihannya ada kerjaan. Kan kita udah bayar."

Gaes, kamu tahu nggak, sih, bagaimana singkatnya waktu bagi para penjaga kebersihan di bioskop? Mereka harus membersihkan seratus dua puluh kursi dalam waktu hanya lima belas menit saja, lho. Singkat banget, kan, gaes?

Nah, maka dari itu, lebih baik kita bantu mereka dengan cara menjaga kebersihan di bioskop. Dengan menjaga kebersihan di bioskop, nggak akan membuatmu rugi, kok.

***

Kebiasaan-kebiasaan yang banyak orang anggap sepele, sebenarnya, merupakan suatu hal yang dapat membuat lingkungan sekitar kita menjadi lebih tertib, rapi dan nyaman, lho.

Maka dari itu, yuk, deh, mulai dari sekarang, cobalah untuk tertib di tempat umum. Misalnya seperti, kamu harus mengetahui dan melakukan etika di eskalator, etika ketika ingin memasuki lift, suatu tempat, kendaraan dan sebagainya. Sesungguhnya, negara yang maju merupakan cerminan dari masyarakat yang tertib, lho.

Baca juga:

Sumber gambar: kompas.com, dream.co.id, blogspot.com, intisari.grid. id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 9 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 20 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1