6 Alasan Kenapa Penggunaan Plastik Harus Dikurangi

Tahukah kamu? Kementerian Negara Lingkungan Hidup telah menetapkan 21 Febuari 2006 sebagai Hari Peduli Sampah untuk pertama kalinya. Yups, sampah masih menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat global hingga sekarang.

National Geographic melaporkan masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton setiap tahunnya. Sementara itu Bank Dunia, memperkirakan pada tahun 2025, jumlah sampah bertambah hingga 2,2 miliar ton.

Bahkan dalam laporan sebuah penelitian yang diterbitkan di Sciencemag pada Februari 2015 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik ke laut peringkat kedua di dunia, setelah Tiongkok, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka.

Ya, memang nggak bisa dipungkiri penggunaan plastik sudah menjadi bagian sehari-hari dari kehidupan manusia. Bahannya yang ringan dan penggunaan yang praktis membuat pemakaian plastik semakin meningkat setiap harinya. That’s why, plastik jadi salah satu penyebab terbesar kerusakan lingkungan di Indonesia dan berbagai belahan dunia lainnya, gaes.

Nah, sebagai generasi muda, kita nggak boleh, lho, tutup mata soal ini. Memangnya, kenapa, sih, kita harus mengurangi penggunaan plastik? Berikut lima alasannya.

1. Mencemari tanah

Kantong plastik ternyata nggak hanya mencemari sungai, danau, dan laut, aja, lho. Plastik juga mencemari tanah. Sampah oleh kantong plastik ini kadang nggak hanya dibuang di sungai/danau/ laut aja, tetapi kadang ada yang dikubur di dalam tanah.

2. Berbahaya bagi kesehatan manusia

Selain mencemari air dan tanah, plastik juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Kok bisa?

Soalnya, ada beberapa bahan kimia dari kantong plastik yang dapat mengganggu fungsi normal dari hormon dalam tubuh manusia. Kebanyakan kantong plastik memiliki beberapa polutan—seperti PCB (polychlorinated biphenyl) dan PAH (Polycyclic hidrokarbon aromatik) yang dapat mengacaukan hormon.

Bahan berbahya tersebut bisa sampai ke manusia karena manusia mengonsumsi ikan-ikanan yang semasa hidupnya tercemar oleh limbah kantong plastik. Akibatnya, bahan tersebut bisa nimbulkan penyakit kanker atau penyakit serius lainnya pada diri manusia.

3. Merusak keseimbangan ekosistem laut

Merusak keseimbangan ekosistem laut

Terdapat sekitar 12,7 juta ton sampah plastik yang berakhir di lautan. Sampah plastik tadi mengendap dan merusak keseimbangan ekosistem lautan.

Buktinya, ditemukan banyak hewan laut yang mati secara mendadak dalam beberapa bulan terakhir—seperti ikan paus yang ditemukan di Pulau Kapota, Wakatobi pada 18 November 2018 lalu.

Mirisnya lagi, penyebab kematian hewan laut tersebut sangat mengenaskan, yaitu keracunan limbah plastik. Di dalam perutnya, banyak ditemukan sampah plastik mulai dari plastik makanan, plastik belanja sampai botol minuman.

Hal ini membuktikan bahwa tak hanya mengotori lautan, kita juga turut andil membunuh hewan laut secara nggak sadar.

4. Menghasilkan limbah

Menghasilkan limbah

Kamu tahu nggak, gaes? Saat ini, ada sekitar 46,000-1,000,000 fragmen plastik yang mengambang dalam setiap mil persegi lautan di dunia.

Seperti yang sudah dibahas di poin sebelumnya, proses pembuatan kantong plastik teryata menghasilkan limbah berupa potongan-potongan kecil bahan yang berakhir/dibuang ke lautan. Limbah tersebut juga dikonsumsi oleh hewan-hewan yang ada di laut, gaes. Dan hal itu pula yang bisa membuat hewan nggak bersalah itu menjadi mati.

5. Membutuhkan waktu ratusan tahun agar kembali terurai

Membutuhkan waktu ratusan tahun agar kembali terurai

Kamu pasti sudah pada tahu, ‘kan, kalau plastik itu adalah sampah yang sulit untuk didaur ulang. Yups, plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membuatnya terurai kembali.

Meskipun saat ini ada beberapa home industri yang mencoba mendaur ulang sampah plastik, tapi keberadaannya sangat kecil jika dibandingkan dengan sampah plastik yang ada di masyarakat. Bahkan menurut data, sampah plastik yang bisa di daur ulang hanya mencapai 5% dari total sampah yang ada, lho.

Coba kita bayangin, deh, berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mengurai semua sampah plastik yang manusia hasilkan di dunia ini?

6. Bumi kita sudah terlalu tua dan kotor

Jika diibaratkan sebagai manusia, keadaan bumi kita sudah sangat tua yang disertai penyakit kronis.  Tak terhitung  sudah berapa banyak polusi yang disebabkan oleh kendaraan, pabrik-pabrik dan limbah rumah tangga. Dan sampah plastik adalah salah satu penyebab kenapa bumi ini jadi sakit.

Trus gimana kalau kita terus-terusan acuh dan nggak peduli perihal penggunaan plastik? Apa yang nantinya akan terjadi?

Mungkin dalam kurun beberapa puluh tahun lagi, lautan akan semakin kotor, kualitas air kian buruk dan semua hewan lau perlahan akan mati. Kalau begitu, kerusakan dan kehancuran bumi hanya tinggal menunggu waktunya aja.

Lalu bagaimana dengan manusia? Pada akhirnya kita akan menyesal karena nggak pernah perduli sama keselamatan lingkungan, deh.

Makanya, sebelum terlambat, selagi masih bisa dilakukan pencegahan, kita harus mengurangi pemakaian plastik secara berkala, gaes.

Ya, sebagai generasi muda, kita punya peran dan tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan, lho. Dibutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga masa depan bumi, dan kita bisa memulainya lewat hal-hal yang sederhana. Misalnya dengan melakukan hal-hal di bawah berikut.

* Kurangi penggunaan plastik secara berkala. Misalnya, mengganti kantung plastik dengan tote bag belanja, membawa botol minum (biar nggakmemakai botol kemasan), memakai sedotan stainless steel/yang terbuat dari bambu dan mengganti alat makan plastik dengan bahan yang lebih ramah lingkungan.

* Bisa juga, kalau kamu sedang ke mini market dan belanjaanmu nggak banyak-banyak amat, nggak perlulah pakai kantong plastik. Masukan aja barangmu ke dalam tas atau sedia tas kecil yang bisa menampung belanjaanmu.

***

Nah, dari fakta di atas, bisa kita lihat, ‘kan, kalau permasalahan sampah plastik sudah cukup meresahkan. Jadi, sudah saatnya bagi kita untuk melakukan aksi terkait dampak bahaya plastik yang semakin nyata. Toh, semua itu demi kebaikan kita sendiri kok, untuk masa depan bumi yang lebih baik.

 

Baca juga:

 

(Sumber gambar: timesofindia.indiatimes.com, variety.com, thegreenhubonline.com, wwfsassi.co.za, kickstarter.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1