Mediocrity, Apaan Tuh? Dan Kenapa Anak Muda Harus Jauh-Jauh dari Sifat Medioker?

Mediocrity? Medioker? Sering denger, sih. Tapi apa sebetulnya mediocrity itu?

Mediocrity atau médiocrité dalam bahasa Prancis dan mediocritas dalam bahasa Latin, merupakan sebuah istilah yang sering dipakai banyak orang untuk mengungkapkan hal yang standar. Maksudnya, kualitas atau tingkat kesuksesannya biasa aja. Mediocrity sama sekali nggak istimewa.

Nah, di zaman milenial ini, istilah mediocre atau sesuatu yang mempunyai sifat mediocrity dinilai lebih tajam lagi, gaes. Mediocre atau medioker, dianggap mencerminkan sifat yang setengah-setengah. Misalnya, pemimpin mediocre dianggap nggak bersunggung-sungguh dalam memimpin tim atau lembaganya. Istilah mediocre juga sering dipakai media untuk mengibaratkan para elit politik yang performanya jauh di bawah standar.

Buat kita generasi muda, mediocrity adalah salah satu sifat yang harus banget dijauhi. Malah, dikutip dari Koran Sindo, Hugh Blane, seorang President Claris Consulting di Seattle, Amerika Serikat menyebutkan bahwa kunci kesuksesan adalah menjauhkan diri dari orang-orang mediocre. Soalnya, sifat ini memang menular, sob!

Berikut ciri-ciri seorang mediocre:

1. Mereka nggak mau meninggalkan zona nyamannya

“Duh, gue bisanya cuma menggambar aja. Jangan suruh gue mengerjakan yang lain deh!”. Sering mendengar kalimat kayak gitu, nggak, di kalangan teman-teman kamu? Kalau iya, berarti kamu harus mulai mencari lingkungan baru, gaes.

Ciri pertama seorang mediocre adalah sifatnya yang nggak mau meninggalkan zona nyaman. Dia nggak bakal mencoba hal baru di luar kemampuannya. Pokoknya, kalau udah nyaman di satu tempat, ya bakal ngendon di situ bertahun-tahun. Akibatnya, kemampuan dan pengetahuannyapun jadi nggak berkembang.

2. Mereka menerima keputusan dan perintah tanpa menganalisa

Ternyata, beda antara patuh dan mediocrity tipis banget, lho. Patuh bukan berarti nggak mempertanyakan keputusan atau perintah yang diberikan. Justru, dengan menganalisa hal yang diberikan kepada kita, artinya kita peduli sama hal tersebut.

Seorang mediocre bakal menelan bulat-bulat setiap keputusan atau perintah tanpa menganalisa. Misalnya, kalau pemimpin atau senior ospek menyuruh kita nyebur ke kubangan lumpur, ya kita nyebur aja. Padahal, kita punya hak untuk bertanya apa maksud dan makna perintah tersebut.

3. Mereka takut berinisiatif dan berinovasi

Perasaan malu, takut salah, dan merasa nggak bakal didengar menghalangi seorang mediocre untuk berinisiatif dan berinovasi. Padahal, satu hal yang membedakan orang sukses dan lainnya adalah sebuah inisiatif.

Kita nggak akan pernah tahu apakah inisiatif kita bisa memberi manfaat atau nggak kalau kita nggak menyampaikannya. Tentunya, kita harus berlatih memberikan inisiatif yang nggak asal-asalan. Coba, deh, kalau ide kamu ternyata diterima, kamu pasti merasa lebih percaya diri untuk terus memberikan inovasi yang lebih baik.

4. Mereka mudah mengeluh

Yes, complains always come from their mouth. Tiada hari tanpa mengeluh, sob!

Seorang mediocre gampang banget kesel sama keadaan. Menyalahkan diri sendiri dan orang lain udah jadi langganan buat mereka. Bukannya berusaha belajar beradaptasi atau mengubah keadaan, mereka justru sibuk melihat sisi negatif dari suatu hal.

Terus gimana caranya supaya kita jauh-jauh dari mediocrity?

Jawabannya, adalah menghilangkan empat ciri yang saya sebutkan di atas!

Selain itu, jangan mudah menyerah sama keadaan.

Kalau kamu merasa nggak bisa bahasa asing, ya belajar!

Kalau kamu merasa punya teman-teman yang kurang asyik, ya cari teman baru!

Kalau kamu merasa mimpi kamu masih jauh, ya bikin rencana untuk terus menggapainya!

Last but not least, selalu tantang diri sendiri untuk mencoba hal baru.

(Sumber gambar: eliaskanaris.com, wordalivepublishers.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1