Profesiku: Product Developer, Yekhonya Andrea

Yekhonya Andrea adalah alumnus program studi Finance di Sampoerna University (SU) yang saat ini menjabat sebagai Product Developer HM Sampoerna. Semasa kuliah, Onya aktif sebagai ketua klub paduan suara serta menjadi anggota senat mahasiswa dan business club. Ia juga sempat magang di berbagai perusahaan. Mahasiswi angkatan 2012 tersebut berhasil lulus dengan IPK 3.92. Top abis!

Nah, Onya berbaik hati untuk sharing soal profesi yang ia jalani saat ini plus pengalamannya saat kuliah. Simak, yuk!

Profesiku:

”Aku berprofesi sebagai Product Developer di HM Sampoerna dan profesi ini memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan produk sesuai dengan target yang dituju. ”

Tugas sehari-hari:

“Sehari-hari, aku banyak berurusan dengan proyek-proyek prototyping (pengembangan produk sebelum diproduksi massal). Ada banyak tanggung jawab yang harus dijalani. Di antaranya, aku menentukan kompleksitas suatu proyek dan membuat timeline-nya dengan mempertimbangkan berbagai skenario yang mungkin bisa terjadi.

Kemudian, aku melaksanakan timeline yang kususun. Aku pun harus memastikan bahwa semua material yang akan aku gunakan dalam prototyping tersebut sudah sesuai dengan yang aku tentukan di awal, dan materi tersebut sudah tersedia untuk digunakan.

Aku juga bertanggung jawab atas hasil dari prototyping tersebut apakah sesudah sesuai dengan objective proyeknya. Ini aku lakukan sampai diperoleh spesifikasi final produk dan produk bisa diluncurkan di pasaran.”

“Modal” skill dan kemampuan menekuni profesi ini:

“1. Curiosity and willingness to learn. Pekerjaanku bukan sesuatu yang bisa langsung dipelajari saat sekolah atau kuliah. Banyak hal-hal baru yang harus dipelajari. Maka, menjadi sangat penting untuk terus belajar dan terus mengasah rasa keingintahuan agar bisa memberikan yang terbaik.

2. Project Management Skills. Akan ada banyak proyek yang harus dikerjakan dalam waktu bersamaan dengan kompleksitasnya masing-masing. Kemampuan manajemen sangat diperlukan untuk memastikan semua proyek berjalan tepat waktu, sesuai ekspektasi, dan mencapai objective.

3. Problem Solving and Analytical Skills. Ketika produk yang dibuat sudah sesuai atau belum sesuai, seorang product developer harus bisa menganalisis dan mengetahui alasannya, sehingga dapat belajar pengalaman tersebut untuk proyek selanjutnya.

4. Kemampuan komunikasi. Dengan bekerja di multinational company, kita akan berhubungan dengan kolega dari luar Indonesia. Bisa berbicara Bahasa Inggris saja tidaklah cukup. Kita harus mengerti budaya dan kebiasaan mereka, serta cara mereka berpikir. Kemudian yang terpenting, mengerti cara berkomunikasi yang baik dan sesuai dengan mereka.”

Tahap yang dilalui hingga mencapai posisi saat ini:

”Pada saat  kuliah, aku ikut program internship dari perusahaan ini sebanyak dua kali. Di akhir masa internship yang kedua, aku lulus penilaian perusahaan dan ditawari posisi sebagai pegawai tetap.”

Tantangan  menekuni profesi ini:

Bagiku, tantangannya adalah belajar. Kenapa? Karena profesi yang aku jalani ini tidak ada mata kuliahnya jadi harus belajar semuanya dari nol lagi. Aku juga harus bisa belajar dengan cepat dan menerapkan apa yang dipelajari ke dalam pekerjaan sehari-hari.

Selain itu, ketika bekerja pasti akan ada hal-hal yang tidak bisa diprediksi sebelumnya dan dapat mempengaruhi kelancaran proyek. Tantangannya adalah harus bisa mengatasi dan memperbaiki situasi tersebut dengan cepat.

Manfaat program studi yang diambil untuk karier:

“Saat kuliah, jurusanku adalah Finance yang bisa dibilang tidak memiliki hubungan langsung dengan profesi yang aku jalani sekarang.

Walaupun yang dipelajari saat kuliah tidak sama dengan pekerjaanku, tetap saja ada ilmu yang membantu aku saat bekerja. Misalnya, meskipun aku tidak bekerja di bagian finance, tapi sebagai product developer aku jadi lebih mengerti cost impact (biaya) dari produk yang aku buat. Pengetahuan tersebut membantuku dalam mengembangkan produk.”

Peran kampus Sampoerna University dalam memberikan informasi dan kesempatan seputar dunia kerja:

”Sampoerna University terbuka dalam memberikan informasi seputar dunia kerja. Konselor SU menyemangati mahasiswanya untuk mulai meniti karir mereka. Aku mengalaminya sendiri saat ada program-program magang yang ditawarkan berbagai perusahaan besar pada mahasiswa. Para konselor SU sangat antusias menyebarkan informasi tersebut dan mereka mendorong aku untuk ikut mendaftarkan diri. Mereka pun juga tidak membatasi apabila jenis magang atau karir yang mau digeluti mahasiswanya berbeda dengan jurusan yang dipelajari.“

Soft skills yang diperoleh dari bangku kuliah:

“Banyak! Kebetulan, karena waktu kuliah menjadi ketua klub paduan suara, aku banyak belajar bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik serta bagaimana mengatur waktu antara kuliah dan klub. Aku juga belajar berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak-pihak di luar klub agar kebutuhan kami dapat terpenuhi. Yang paling penting, aku belajar untuk membangun network yang bisa aku manfaatkan ke depannya.”

Kelebihan kuliah di Sampoerna University:

"Menurutku, Sampoerna University memberikan ilmu yang sangat bisa diterapkan oleh siswa-siswanya di dunia kerja ataupun usaha karena SU memiliki dosen-dosen kompeten di bidangnya. Kita juga diberikan gambaran mengenai persiapan masuk ke dunia kerja. Di samping itu, pertemanan antarmahasiswa solid, sehingga proses belajar terasa lebih menyenangkan.”

“Rahasia” berprestasi di bidang akademik sekaligus menjadi mahasiswa aktif:

“Banyak belajar dan sebisa mungkin tidak menunda-nunda tugas. Prinsipku, jika bisa menyelesaikan tugas dengan cepat, akan ada banyak waktu luang yang bisa aku pakai untuk melakukan kegiatan lain yang diinginkan. Aku lebih memilih untuk repot di depan, tapi bisa lebih santai di belakang.

Tips untuk anak muda yang ingin menekuni bidang product development

“Harus berani belajar dan berani untuk terus mendalami hal-hal baru, yang bisa jadi tidak ada hubungannya dengan apa yang dipelajari saat kuliah. Kemudian yang terpenting, harus berani mengambil resiko dan berbuat kesalahan. Karena dari apa yang kita lakukan—entah berhasil atau tidak—pasti ada pelajaran yang bisa kita gunakan untuk terus mengembangkan diri. Asalkan, kesalahannya jangan diulangi terus, ya!”

Baca juga:

(sumber gambar: dokumentasi pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 17 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1