Pejuang SBMPTN: Riza Nugraha, Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

Dalam seri Pejuang SBMPTN, kamu bisa mendapatkan tips dan trik lulus SBMPTN dari mereka yang sudah melaluinya. Kali ini, yuk simak cerita Riza yang berhasil menembus SBMPTN dengan pilihan jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran!

Riza Nugraha (Riza) adalah Pejuang SBMPTN di tahun 2017, yang berhasil diterima di Ilmu Komunikasi‍ Universitas Padjadjaran‍ berkat kerja kerasnya mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN semaksimal mungkin. Alumnus SMAN 39 Jakarta jurusan IPS ini pun bersedia berbagi tips dan triknya dalam menembus jurusan idamannya lewat SBMPTN di sela-sela kesibukannya menjadi mahasiswa baru. Yuk, simak!

Hai, Riza! Boleh ceritain, nggak, persiapan khusus apa aja yang kamu lakukan untuk mempersiapkan diri menjelang SBMPTN?

“Selama persiapan SBMPTN, aku ikut bimbingan belajar (bimbel) intensif dan les privat.

Jadi gini. Aku sadar aku lemah dalam dua mata pelajaran: Matematika dan Ekonomi. Di samping ikutan bimbel, aku mengambil les privat terpisah untuk kedua materi itu. Kebetulan aku les Matematika udah dari kelas 3 SMP, dan udah akrab juga sama gurunya, jadi semuanya berjalan lancar dan ngebantu banget.

Sebaliknya, les privatku yang untuk mata pelajaran Ekonomi malah nggak ngebantu sama sekali, meskipun aku mulai lesnya dari jauh hari. Maksudnya biar makin siap, eh ternyata nggak ngaruh! Hahaha...

Dari sini aku sadar, ternyata aku emang nggak tertarik mempelajari Ekonomi, dan emang nggak ada passion di sana. Makanya nggak ada satu pun (ilmunya) yang masuk, mau gimana pun dan sekeras apa pun aku belajarnya.

Akhirnya, aku putuskan untuk berhenti les privat Ekonomi. Soalnya, selain nambah beban waktu (yang ujung-ujungnya cuma bikin capek), kerja keras aku untuk belajar juga nggak akan terbayar. Jadi, ketika SBMPTN, aku cukup ngerjain soal Ekonomi yang dasar, sedangkan kekurangannya aku “tambal” di mata pelajaran Matematika.”

math

Selain itu, tantangan apa lagi yang kamu temui selama mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN, dan apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?

“Ada pressure dari keluarga terdekat yang semuanya merupakan alumni Universitas Indonesia‍. Trus, dari lingkungan sekolah saya sendiri, yang keterima di Universitas Indonesia (lewat SNMPTN) pun sampai 90 orang!

Saya menghadapi tantangan ini dengan bicara baik-baik dengan orang tua. Saya berusaha memberi pengertian bahwa bagaimanapun hasil SBMPTN saya nanti, itu merupakan hasil dari usaha terbaik saya.

Begitu juga untuk masalah pressure dari lingkungan sekolah. Daripada gengsi-gengsian, saya justru “memanfaatkan” teman-teman saya yang pintar dan calon mahasiswa universitas ternama sebagai teman belajar. Hitung-hitung, ya, biar saya juga ikut berkembang, gitu.”

Ada, nggak, pengalaman unik yang kamu alami selama mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN?

“Apa ya? Mungkin ketika ada fenomena “kelas kosong” di sekolah.

Kebetulan di tahun saya mengikuti UN, nilai UN nggak menentukan kelulusan. Akibatnya, semua hal yang berhubungan dengan UN pun dicuekin sama anak-anak, soalnya pasti pada lebih milih fokus belajar SBMPTN dibanding belajar untuk UN.

Nah, ketika sesi Pendalaman Materi (PM) UN, isi kelasnya nggak pernah lebih dari 10 orang. Bahkan pernah cuma berdua aja—saya sama temen saya, itu juga gara-gara iseng aja sore-sore bosen nggak ada kerjaan. Alhasil, banyak yang keterima perguruan tinggi yang bagus, tapi ya… mungkin sekarang banyak juga yang lagi harus remed (ngulang) UN. Pe-er banget, ‘kan?”

riza

Apa tips dan trik sukses SBMPTN berdasarkan pengalaman kamu untuk mereka yang akan mengikuti dan ingin berhasil menembus SBMPTN di tahun berikutnya?

“SMBPTN, tuh, jangan dijadiin pressure. Jangan pilih perguruan tinggi tertentu gara-gara gengsinya. Tapi karena kamu memang berminat masuk ke sana dan passion kamu ada di program studi tersebut. Jangan biarkan orang lain (iya, termasuk orang tua sama pacar) menentukan masa depanmu. Ingat, yang ngejalanin juga ujung-ujungnya kamu, kok.

Dan terakhir, semangat berjuang masuk kuliah! Because college is much more fun than high school.”

(sumber gambar: dok. pribadi, edtechmagazine.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1