Menulis Kisah Perjalanan bersama Windy Ariestanty (2)

Masih ingat ‘kan, obrolan saya bersama Penulis Perjalanan (Travel Writer)‍  sekaligus editor Windy Ariestanty?

Kalau sebelumnya kami lebih banyak ngobrol soal menulis dan dunia publikasi, kali ini kami ngobrol soal elemen penting lain dalam kehidupan Windy—travelling. Mari!

Saat travelling, apa metode Mbak Windy mencatat setiap momen dari perjalanan agar bisa diceritakan kembali?

Sebenarnya yang paling penting adalah menikmati perjalanannya kita. Kita nggak mungkin menemukan bahan tulisan, kalau kita nggak menikmati perjalanannya.

Dulu, setiap bepergian, saya rajin mencatat sepanjang jalan. Trus, sebentar-sebentar motret.

Tetapi hal tersebut ternyata malah jadi beban. Saya jadi sibuk memikirkan hal-hal kecil, karena takut melewatkan ini itu. Padahal sebenarnya, kalau kita menikmati perjalanan, perjalanan jadi terasa lebih berkesan, sehingga kisahnya tersimpan lebih awet di otak.

Apalagi penulis juga adalah seorang pengamat, maka sebenarnya saya harus fokus mengamati, entah mengamati rasa perjalanan, mengamati apa yang terjadi di sekitar saya, ataupun merenungi hal-hal yang saya pikirkan.

Tapiiiii, saya juga orang yang sulit mengingat detil, seperti nama jalan, angka, bahkan nama makanan. Supaya nggak lupa, biasanya saya memotret benda-benda seperti papan nama jalan dan menu makanan, agar nanti saya nggak salah dalam menuliskan kembali nama-nama tersebut.

Share, dong, cara Mbak Windy mendekati orang-orang lokal, bahkan warga lokal yang bahasanya berbeda!

Coba aja dekati baik-baik, tapi kalau ditolak, jangan maksa.

Saya senang kalau [warga lokal] bisa nerima saya, karena saya selalu ingin belajar dari warga lokal. Tetapi sebenarnya saya juga sering ditolak, kok, saat pedekate sama orang lokal.

Kalau ditolak, ya udah, jangan dipaksa. Nanti malah sama-sama nggak nyaman.

Lebih senang travelling sendirian atau rame-rame? Kalau sendiri, bagaimana mengatasi rasa takut akan tempat yang belum dikenal sama sekali?

Baik travelling sendiri maupun travelling rame-rame punya kelebihan.

Kalau travelling sendiri, saya bisa membuat keputusan sesuka hati. Kapan saya mau bangun, kemana saya mau jalan, dan lain sebagainya.

Tetapi travelling sama teman-teman juga menyenangkan. Kita bisa sharing biaya perjalanan, atau kalau ada kejadian lucu, bisa dijadikan bahan ledekan. Kalau travelling bersama, tingkat toleransi kita juga harus lebih tinggi. Semua orang di dalam grup kita harus dijadikan bahan pertimbangan.

Trus, kenapa harus takut sama tempat baru? Dunia ini adalah tempat yang berbahaya sekaligus menyenangkan. Kalau kita nggak kemana-mana pun, bahaya juga bisa datang, kok.

Apa hal yang Mbak Windy temukan tentang diri sendiri setelah sekian lama travelling?

Ternyata saya…. Sebentar, ini pertanyaan yang menarik. Hahaha!

Apa yang saya temukan tentang diri sendiri setelah sekian lama travelling?

Hmmm, sebenarnya saya adalah orang yang kikuk. Sehari-hari, saya selalu takut orang lain nggak nyaman dengan saya. Saya sering mikir, orang lain tergangggu nggak, ya, sama saya?

Tapi ketika melakukan perjalanan, saya mencoba melawan sifat kikuk ini. Masa, sih, saya mau jadi orang yang kikuk dan khawatiran selamanya?

Selain itu, karena travelling, saya jadi nggak takut lagi dengan penolakan. Saya malah jadi bisa melihat sisi lucu dan konyol dari penolakan.

Windy Ariestanty

Apa pesan Mbak Windy untuk generasi muda yang suka travelling dan ingin menuliskannya?

Write a lot, read a lot, travel a lot and respect the culture.

***

Terima kasih banyak, Mbak Windy!

Saya sempat nggak percaya, lho, ketika Windy bilang bahwa ia adalah orang yang kikuk, karena ia kelihatan senang bergaul, percaya diri, dan mudah mingle di keramaian. Pokoknya asik aja!

Hal menarik lainnya yang saya temukan dalam obrolan ini adalah menurut Mbak Windy, dirinya terbentuk dari tiga elemen—menulis, dunia publikasi dan travelling.

Nah, apa tiga hal yang membentuk diri kamu?

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1