Mengintip Serunya Pengalaman Magang Di Luar Negeri Bareng Esty Nadya Rafyanti, Alumni SCG International Internship 2017

scg

Bicara soal magang, pastinya kamu para mahasiswa terutama mahasiswa tingkat akhir nih, sudah mulai mempertimbangkan untuk menggali skill dan pengalaman dunia kerja melalui kegiatan ini. Apalagi di era Masyarakat Ekonomi Asean yang meningkatkan kompetisi antar individu ini, pengalaman magang di luar negeri pun akan sangat diminati oleh baik pencari kerja dan perekrut kerja.

Nah, program SCG International Internship adalah salah satu program yang tepat bagi kamu yang menginginkan pengalaman magang di perusahaan multinasional langsung di Headquarter perusahaanya di Luar Negeri. Program ini merupakan program beasiswa magang tahunan yang fully-funded dan bisa diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa dari 5 negara, yaitu Myanmar, Kamboja, Vietnam, Filipina, dan pastinya, Indonesia.

Esty Nadya Rafyanti, salah satu dari 12 mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia yang berhasil menjadi peserta SCG International Internship 2017 dengan senang hati menceritakan pengalamannya mengikuti program magang di SCG HQ pada departemen Branding, Subdivisi Enterprise Brand Communication for ASEAN yang berlokasi di Bangkok, Thailand, selama kurang lebih satu bulan.

esty

Nggak cuma sekadar cerita seru, Esty yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Gadjah Mada jurusan Ilmu Komunikasi ini juga nggak ragu berbagi seputar tatacara, tips, dan trik ciamik buat kamu yang ingin mengikuti jejaknya magang di program SCG International Internship di tahun-tahun selanjutnya, lho, gaes. Penasaran? Yuk, simak!

Hai, Esty! Sekarang lagi sibuk apa, nih?

“Halo. Sekarang aku lagi sibuk partisipasi di organisasi regional aja, sih. Oya, kebetulan udah semester 7, jadi sekalian kasak-kusuk sana-sini nyari insight buat topik skripsi. Doain bisa selesai sesuai target, ya. Hehehe.”

Semoga lancar, ya, skripsinya. Ngomong-ngomong, awalnya Esty mengetahui informasi seputar program SCG International Internship dari mana, sih?

“Aku pengguna LINE, dan aku nge-follow Official Account (OA) LINE-nya Fisipol UGM. Disana ada link portal Career Development Center (CDC) UGM yang bisa digunakan untuk mahasiswa mencari lowongan magang ataupun kerja. Nah, disana aku pertama kali lihat poster SCG International Internship.

Awalnya, ‘kan, aku nggak paham soal program itu. Tapi karena penasaran, aku buka deh link yang tertera di poster, yang ternyata langsung di-direct ke Facebook page SCG International Careers.

Nah, setelah kepo-kepo di Facebook page-nya, baru deh aku paham kalau SCG International Internship itu ternyata adalah program beasiswa magang fully-funded ke luar negeri. Dari sana aku juga percaya dengan kualitas program ini berdasarkan informasi menyeluruh yang ada di dalamnya, seperti cerita-cerita alumni dan video program terdahulu, sampai akhirnya aku memutuskan untuk mendaftarkan diri.

Intinya, nyari informasi beasiswa dan magang ke luar negeri itu nggak sesulit yang kamu kira, kok. Apalagi di era digital seperti sekarang, dimana informasi apa pun bisa diakses di mana aja dan kapan aja.”

Boleh diceritain, nggak, gimana proses seleksi yang Esty jalani pada saat itu?

“Prosesnya gampang banget kok. Dimulai dari pendaftaran, aku tinggal isi formulir khusus secara online yang disediakan di Facebook page SCG International Internship.

Untuk departemen yang membuka lowongan, tergantung kebutuhan dari SCG. Misalnya, di periode aku ikutan program ini, departemen Branding hanya membuka lowongan untuk pelamar dari negara Indonesia dan beberapa negara lainnya. Jadi, nggak semua lowongan dibuka di setiap negara.

Setelah itu, ada yang namanya Aptitude Test. Tes ini berguna untuk menganalisa pola pikir dan cara kerja kita dan mencocokannya dengan nilai-nilai dan budaya kerja di SCG.

Ada juga tugas untuk membuat 2 esai. Esai-nya pun nggak seribet dan sekompleks yang kamu bayangkan, lho. Soalnya, temanya berdasarkan pengalaman yang sudah kamu alami, seperti tentang kegagalan dan sudut pandang kita terhadap nilai yang dijunjung oleh SCG. Jadi, nggak ada opini yang salah atau benar.

Tahap terakhir, yaitu wawancara. Karena aku berdomisili di Jogja, aku menyempatkan diri untuk ikutan wawancara secara langsung di Jakarta. Tapi, untuk peserta yang berdomisili di luar pulau Jawa atau berhalangan melakukan wawancara secara langsung, mereka bisa memilih untuk wawancara via Skype.”

Apa, sih, pengalaman unik yang kamu dapatkan selama mengikuti SCG International Internship?

“Ada! Terutama soal bahasa, sih.”

Banyak yang bilang kalau mau ke luar negeri, fasih bahasa Inggris itu harga mati. Dan, setelah aku ikutan program ini, aku ngerasa kalau penguasaan bahasa Inggris perlu, tapi lebih sebagai senjata pegangan yang bisa kamu bawa ke mana pun, terutama di dunia kerja.

Jadi gini. Di Thailand, masyarakatnya sendiri nggak banyak yang bisa berbahasa Inggris. Jadi ketika berkomunikasi sehari-hari pun masih suka serba salah. Kalau mau pakai bahasa tubuh kayak orang primitif, kalau coba-coba pakai bahasa Thailand takut dibales sama bahasa Thailand yang lebih susah. Nahlo!

Tapi, penggunaan bahasa Inggris emang berguna banget di dunia kerja. Seperti kalau aku mau ngobrol dengan kolega atau atasan, at least aku bisa ngerti dan bisa menyampaikan maksud aku dalam bahasa Inggris.”

Selama mengikuti program SCG International Scholarship, apa aja kegiatan yang Esty lakukan sehari-hari?

“Kalau weekdays, rutinitasnya seperti orang kerja pada umumnya. Senin sampai Jumat pergi ke kantor naik MRT, pulangnya juga begitu.

Oya, semua akomodasi dan fasilitas selama di sana udah ditanggung, kok. Jadi kita nggak perlu ribet ngurusin anu-itu. Kita bener-bener fokus cari pengalaman magang dan networking selama ikutan program ini.

Di sana, aku dapet project Final Assignment, dimana aku bertugas untuk membangun brand awareness SCG di Indonesia. Itu adalah project utama yang harus aku bangun dan rampungkan bersama tim setiap harinya.

Selain itu, aku juga banyak banget belajar hal-hal lain. Seperti ikutan virtual meeting bareng agensi yang bekerjasama dengan SCG atau dengan tim SCG Indonesia. Dalam meeting itu aku nggak cuma sekadar nontonin aja, lho. Aku juga diharapkan untuk bisa menyumbangkan pendapat atau insight dari apa yang sudah diperbincangkan dan apa yang aku pahami. Dari sana aku juga bisa belajar, gimana branding itu sendiri baik dari sudut pandang korporat atau agensi.

Aku juga pernah diajak untuk konferensi pers dan ikutan kegiatan di HQ yang namanya sports branding. Bersama tim dari SCG Branding, aku diajak ke stadion badminton yang super keren, ketemu pemain-pemain badminton yang terkenal. Seru banget, deh, pokoknya.

Trus, namanya juga punya waktu sebulan, rasanya sayang banget kalau aku buang-buang waktu senggang cuma di hotel. Jadi, biasanya setelah pulang kerja, aku eksplor kota Bangkok bareng temen-temen yang juga dari negara-negara lain naik MRT gratis, hehehe.

Uniknya lagi, SCG juga memberikan kita weekend activity yang nggak kalah seru seperti factory visit, mengunjungi salah satu kegiatan CSR, sampai jalan-jalan seru ke tempat wisata sebagai salah satu bonding activity. Istilahnya, akhir pekan kita nggak cuma leyeh-leyeh aja di kamar hotel. Bahkan, kita juga diajak oleh SCG tuh untuk nonton secara LIVE pertandingan bola SCG MuangThong di stadion MTUTD yang super kece.

Secara keseluruhan, banyak banget, sih, pengalaman multikultural dan practical skill yang aku dapatkan dari para mentor, kolega, dan sesama anak magang. Setelah menjalani satu bulan magang di sana, I feel like I learn grow up a lot.”

Program ini, ‘kan, diselenggarakan rutin setiap tahunnya. Boleh, dong, berbagi tips dan trik untuk bisa menembus program SGC International Internship di tahun selanjutnya?

“Pertama, perbanyak kepo soal beasiswa dan magang di mana pun. Istilahnya, kalau main medsos, jangan cuma pantengin hiburannya aja. Kudu banget ikutin update seputar informasi-informasi yang relevan dengan pendidikan, apalagi yang berhubungan dengan info karier di masa depan yang akan sangat kamu butuhkan.

Kedua, percaya diri. Jujur, nih, aku bukan satu-satunya orang yang tahu mengenai informasi seputar program SCG International Internship ini di kampus. Bedanya, mereka takut mendaftarkan diri karena mereka merasa kalau mereka nggak mampu, kebanyakan ngomong “Tapi ‘kan, tapi ‘kan” gitu. Menurutku, merasa pede dengan capability yang kamu punya udah cukup untuk menghantarkan kamu ke langkah selanjutnya, kok.

Terakhir tapi nggak kalah penting, be an empty bottle. Berusahalah untuk menyerap berbagai ilmu dan pengetahuan sebanyak mungkin. Ibaratnya, SCG International Internship ini adalah buffet, dimana kamu bisa mengambil apa pun yang kamu suka sebanyak-banyaknya sampai kamu puas. Jadi, belajarlah sebanyak-banyaknya selama kamu di sana.”

Setelah menyelesaikan program SCG International Internship, apakah ada post-event activity yang Esty ikuti sebagai bentuk keberlanjutan program sebelumnya?

“Ada 2 post-event activity yang bisa diikuti oleh para alumni SCG International Internship.

Yang pertama adalah SCG Reunion. Di activity ini, para alumni penerima SCG International Internship dari batch beberapa tahun ke belakang diundang sebagai bentuk networking dengan alumni batch terbaru untuk saling berbagi soal pengalaman, informasi terbaru seputar SCG dalam dunia industri, seminar dengan beberapa keynote speaker dari beberapa partner SCG, sampai informasi lowongan kerja di SCG itu sendiri.

Lalu, ada juga yang namanya SCG Young Leaders. Dalam activity ini, aku dan temen-temen selaku alumni program SCG International Internship yang terbaru diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman mengikuti program tersebut sebagai keynote speaker di forum-forum muda. Seru banget!”

Terakhir, nih. Apa pesan Esty buat anak-anak muda Indonesia agar termotivasi mengikuti SCG International Internship di tahun-tahun selanjutnya?

“Rugi banget deh pokoknya kalau kamu sampai melewatkan kesempatan untuk ikutan SCG International Internship ini!! Soalnya, kapan lagi kamu bisa mendapatkan beasiswa magang fully-funded dengan beribu pengalaman berharga di luar negeri yang sangat berfaedah untuk karier kamu di masa depan?”

Makasih banget buat pengalaman dan motivasinya, ya, Esty. Semoga sukses terus dan selalu menginspirasi!

(sumber gambar: dok.pribadi)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 9 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 19 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1