Jurusanku: Pendidikan Dokter, Syarifah Jannatin Aliyah

Dalam seri "Jurusanku", kamu bisa menelusuri jurusan kuliah lewat cerita para mahasiswa dan dosen. Kali ini, Syarifah Jannatin Aliyah (Aliyah), mahasiswi Universitas Indonesia akan berbagi mengenai jurusannya, yaitu Ilmu Kedokteran‍.

Di Youthmanual, Pendidikan Dokter adalah salah satu jurusan yang paling banyak peminatnya, Yuk, kenali lebih dalam tentang jurusan yang satu ini!

Jurusanku:

“Pendidikan Dokter, Universitas Indonesia.

Secara garis besar, jurusan ini terdiri dari dua fase, yaitu “pre-klinik” dan “klinik”.

Fase pre-klinik (Tahun pertama, kedua dan ketiga) adalah masa di mana mahasiswa akan mendapatkan kuliah umum dan praktikum. Kuliah umum dan praktikum yang diberikan yaitu mengenai dasar ilmu kedokteran; ilmu anatomi (struktur organ tubuh manusia), fisiologi (fungsi organ tubuh manusia), biokimia, patofisiologi (perjalanan suatu penyakit hingga menimbulkan gejala serta mekanisme terjadinya penyakit tersebut), histologi (gambaran jaringan dan sel organ normal), patologi anatomi (gambaran jaringan dan sel organ pada kondisi terserang penyakit/abnormal), farmasi, fisika kedokteran, ilmu riset dan statistik, dan lain-lain.

Selain kuliah umum dan praktikum, akan ada diskusi kelompok yang menggunakan metode PBL (problem based learning) di mana mahasiswa pre-klinik akan dipaparkan kasus penyakit yang akan mereka diskusikan bersama.

Nah, kalau di fase klinik  (Tahun keempat dan kelima), mahasiswa akan disebut dengan “ko-asisten” atau dek koas, hehehe. Fase koas adalah fase yang sangat seru karena kita langsung terjun ke rumah sakit dan bertemu langsung dengan pasien di IGD, Rawat Inap, Poli, maupun Ruang Operasi.

Kita akan menerapkan ilmu yang kita dapatkan di masa pre-klinik langsung pada pasien, tentu saja hal ini di bawah pengawasan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien). Koas akan belajar dari mulai stase mayor (Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Bedah, Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi), lalu dilanjutkan dengan stase minor (Ophtalmologi, Kardiologi, Pulmonologi, Psikiatri, Dermatovenereologi, dan lain-lain).

Mata kuliah yang penting & menarik buat kamu:

Bagi aku pribadi, semua pelajaran yang diberikan di pre-klinik dan klinik adalah materi yang sangat menarik dan penting. Semua pelajaran akan saling terkait satu dengan lainnya dan tidak dapat dipisahkan.

Alasan memilih jurusan ini:

Ilmu Kedokteran itu unik, lho. Kita belajar separuh sains dan separuh ilmu sosial. Awal aku memilih jurusan ini adalah karena aku memang senang sekali berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, sejak dulu aku penasaran mengenai sistem tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah dengan sangat sempurna. Jadi, ya, aku rasa jurusan Pendidikan Dokter paling pas dengan minat aku.

Hal lain yang membuat aku menjadi mantap memilih jurusan ini adalah dorongan dari orang tua dan keluarga terdekat. Kebetulan Ibu aku seorang dokter dan aku suka melihat aktifitas ibu dengan pasien yang sering datang berobat.

Peminatan di jurusan Ini:

Di Pendidikan Dokter (S1) tidak ada penjurusan, tapi nanti setelah lulus menjadi dokter umum, dapat meneruskan sekolah spesialis ataupun S2. Sekolah spesialis itu nantinya akan ditempuh sekitar empat-lima tahun. Pilihan spesialisasi juga macam-macam. Mulai dari spesialisasi Penyakit Dalam, Bedah, THT, Jantung dan Pembuluh Darah, Saraf, Kulit dan Kelamin, Psikiatri (Kejiwaan), dan lain-lain.

Selain program spesialisasi, seorang lulusan dokter umum juga dapat mengambil sekolah S2 yang dapat ditempuh sekitar hanya dua tahun seperti Public Health atau Manajemen Rumah Sakit.

Bentuk tugas kuliah yang diberikan di jurusan ini:

Bentuk tugas saat fase pre-klinik antara lain adalah LTM (Lembar Tugas Mandiri) yang dibuat untuk bahan diskusi kelompok (10 orang). LTM itu dibuat per individu tergantung dengan topik yang diperoleh secara undian di kelompok masing-masing.

Misalnya, nih, aku dapat undian topik “Diabetes Mellitus Tipe 2”. Artinya, aku wajib membuat LTM mengenai topik tersebut mulai dari definisi, cara diagnosis, hingga prognosis. LTM nantinya akan dibacakan di depan kelompok. Jadi sistemnya kayak sharing ilmu gitu, deh.

Nah kalau di fase klinik, akan banyak tugas mengisi status pasien dan membuat preskas (presentasi kasus). Status pasien dan preskas yang kita buat dan presentasikan di depan konsulen (dosen pengajar) dan kelompok adalah kasus pasien yang kita temukan ketika di rumah sakit. Walaupun cukup banyak tugas, belum lagi ditambah giliran jaga malam, namun fase klinik adalah fase yang sangat seru dan menyenangkan sekali.

Pelajaran di SMA yang bermanfaat untuk kuliah di jurusan ini:

Pelajaran SMA agaknya berbeda dengan jurusan yang dipelajari di Pendidikan Dokter. Ketika kita menempuh Pendidikan Dokter, hal terpenting yang akan dibentuk adalah pola berpikir klinis (clinical reasoning). Bagaimana cara kita menganalisis data klinis yang kita peroleh dari anamnesis (wawancara) pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang kita lakukan hingga menarik kesimpulan dugaan diagnosis kita.

Sehingga, obat atau pemeriksaan lebih lanjut yang yang kita rencanakan untuk pasien tersebut adalah sesuai dengan diagnosis yang disimpulkan dari data yang diperoleh.

Kemampuan yang mempermudah seseorang sukses di jurusan ini:

Kemampuan yang akan menunjang kita selama di pendidikan kedokteran antara lain adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan analisis masalah & problem solving, kemampuan berbahasa inggris dan hmm… Kemampuan begadang? Hahaha…

Miskonsepsi atau salah kaprah tentang jurusan ini:

Banyak yang tanya “Pelajarannya pasti berat banget, ya? Hafalannya banyak banget, ya?”

Padahal Pendidikan Dokter nggak semenakutkan yang dikira, kok. Nanti tuh bakal dikasih “hint” mana yang WAJIB TAHU atau mana yang AKAN LEBIH BAIK JIKA TAHU. Kamu cukup perlu pintar-pintar memilih prioritas.

Dan, jurusan Pendidikan Dokter itu menjunjung tinggi prinsip “life long learning”. Artinya, kita akan terus belajar seumur hidup karena update perihal penyakit/tatalaksana itu akan berkembang terus seiring perkembangan zaman. Jadi kudu sabar dan tidak pantang menyerah.

 

(Sumber gambar: dok. pribadi Aliyah)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 10 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 21 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1