Sekolah Menengah Kejuruan

Panduan ini akan memberikan informasi lengkap seputar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mulai dari bidang dan jurusan yang ada di dalamnya, persiapan kuliah untuk anak SMK, hingga apa yang harus dilakukan bagi lulusan SMK yang ingin terjun langsung di dunia kerja.

Alam Indonesia amat kaya, hingga terkenal dengan sebutan negara agraris. Ironisnya, kita masih mengimpor kebutuhan pangan. Salah satu penyebabnya adalah nggak banyak anak muda yang tertarik sama bidang Pertanian. Padahal, pekerjaan di bidang ini seru-seru, lho.

Studi bidang agrobisnis dan argoteknologi bisa kamu ambil dari SMK, lho. Bidang ini meliputi peternakan, perikanan dan kehutanan, termasuk yang berkaitan dengan bisnis dan teknologinya. Simak penelusuran Youthmanual mengenai bidang agrobisnis dan agroteknologi, beserta peluang kerja dan program studi di perguruan tinggi yang sejalan. Siapa tahu, kamu berminat masuk kejuruan (SMK) di biang ini.

 

Sejarah dan Perkembangan Bidang Agribisnis dan Agroteknologi

Sejarah pertanian modern dunia dimulai sejak penemuan mesin dan cara-cara baru dalam bertani untuk mencapai hasil maksimal, pada sekitar abad 18-19 di Eropa.

Seiring berkembangnya zaman, teknologi mempermudah koordinasi dan penyebaran pengetahuan pertanian di dunia. Misalnya ya, gaes, program pemerintah pusat kini lebih cepat dan mudah sampai dan diaplikasikan oleh para petani di setiap daerah. Dulu, perlu waktu dan tenaga lebih lama untuk secara manual mensosialisasikan program ke berbagai daerah. Trus, sekarang pengetahuan pertanian satu negara bisa dipelajari dan diserap negara lain.

FYI, pada tahun 2050, populasi global bakal butuh makanan 70% lebih banyak daripada yang dikonsumsi saat ini. Ini jadi PR besar seluruh negara di dunia untuk memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi serta menerapkan pertanian dengan prinsip berkelanjutan (nggak merusak alam).

World Economic Forum sendiri membuat inisiatif untuk meningkatkan ketahanan pangan sebesar 20 persen per dekade (per sepuluh tahun) serta menjaga kelestarian lingkungan/ Makanya, ilmu bidang Pertanian, khususnya agribisnis dan agroteknologi, menjadi sangat penting. Karena yang dipelajari mencakup produksi yang lebih baik, berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta optimalisasi potensi ekonomi. 

Perkembangan teknologi dan sains di bidang Pertanian lainnya yang mulai dibicarakan dan diaplikasikan di dunia adalah vertical farming dan vertical forest. Karena lahan yang terbatas, mulai diterapkan deh, pertanian dengan lahan meningkat ke atas, dan penghijauan dengan metode yang sama. Saat ini, China sedang membangun forest city, alias kota yang gedungnya dipenuhi tanaman. Tahun 2020, rencananya kota tersebut akan selesai dibangun. Jadi nggak sabar nunggunya, nih!

 

Gambaran Bidang Agribisnis dan Agroteknologi di Indonesia

Pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor kunci perekonomian Indonesia. Indonesia adalah negara kedua terbesar setelah Brazil yang memiliki kekayaan alam serta komoditas pertanian dan peternakan yang melimpah

Menurut data Badan Pusat Statistik pada triwulan I 2017, pendapatan Domestik Bruto Indonesia sebesar 5.01 persen dan ini didukung kontribusi sektor pertanian yang menempati posisi ke dua setelah sektor industri. Sektor Pertanian juga menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu sekitar 39 juta orang Indonesia.

Kalau dilihat dari data di atas, kontribusi dan potensi pertanian cukup besar buat Indonesia. Akan tetapi negara kita masih mempunyai banyak masalah di bidang pertanian. Yaitu:

  • Swasembada pangan yang belum juga tercapai. Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor beras, daging, kedelai, hingga garam. Salah satu penyebab sulitnya memenuhi ketersediaan komoditas bahan kebutuhan pokok adalah hasil panen yang nggak bisa digunakan atau rusak. Ini akibat penanganan yang tidak sesuai, serangan hama, serta iklim yang tidak menentu. Makanya, dibutuhkan pekerja dengan keahlian bidang Pertanian untuk terjun langsung bertani.
     
  • Selain masalah swasembada, kesejahteraan petani dan penggiat di bidang Pertanian juga susah banget meningkat. Hal ini terjadi karena perkebunan besar banyak dikuasai perusahaan swasta, sehingga pertanian tradisional kalah bersaing. Petani kecil pun makin tersingkirkan.
     
  • Tingkat kesejahteraan ini bisa menjadi salah satu faktor kenapa profesi petani makin sedikit. Dalam rentang 2003 hingga 2013, Sebanyak lima juta petani nasional meninggalkan profesinya. Dengan terus bertambahnya jumlah penduduk, maka berkurangnya jumlah petani ini pun bakalan menghambat swasembada pangan.
     
  • Trus, karena bidang pertanian juga mencakup kehutanan, maka masalah deforestasi juga patut jadi sorotan. Angka deforestasi di Indonesia juga sangat tinggi, bahkan tertinggi di dunia. Menurut Rainforest Action Network, setiap tahun Indonesia kehilangan lebih dari 1 juta hektar hutan. Hiks!
     
  • Nggak hanya perusahaan besar yang merusak hutan dan lahan pertanian, masyarakat sendiri banyak yang belum bisa memaksimalkan hasil tani tanpa merusak sumber daya alam. Pengetahuan petani dalam mengelola dan menditribusikan hasil tani yang berkelanjutan masih minim. Ini menjadi PR besar untuk pelajar dan ahli bidang pertanian, agar bisa mengolah pertanian Indonesia dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
     
  • Problem selanjutnya adalah soal alih fungsi lahan pertanian. Luas lahan pertanian saat ini sekitar 8,1 juta hektar. Setiap tahun, ada perpindahan fungsi lahan pertanian seluas 100.000 hektar. Ini jelas sangat mempengaruhi produktivitas hasil pertanian. Walaupun Pemerintah udah menargetkan pencetakan sawah baru, tapi hal itu nggak bisa imbang dengan lahan yang telah mengalami alih fungsi.

 

Cakupan Studi Bidang Agribisnis dan Agroteknologi

Studi agrobisnis dan agroteknologi di Sekolah Menengah Kejuruan tebagi menjadi 6 program keahlian yang mempelajari berbagai hal, mulai dari produksi dan pengelolaan pertanian/peternakan/perikanan, aspek teknis pertanian, pengolahan hasil tani/ternak, hingga studi kehutanan.

  • Agribisnis Produksi Tanaman
    • Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
    • Agribisnis Tanaman Perkebunan
    • Agribisnis Pemuliaan dan Perbenihan Tanaman
    • Lanskap dan Pertamanan
    • Produksi dan Pengelolaan Perkebunan
    • Agribisnis Organik Ekologi
       
  • Agribisnis Produksi Ternak
    • Agribisnis Ternak Ruminansia
    • Agribisnis Ternak Unggas
    • Industri Petenakan
       
  • Kesehatan Hewan
    • Keperawatan Hewan
    • Kesehatan dan Reproduksi Hewan
       
  • Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
    • Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
    • Pengawasan Mutu Hasil Pertanian
    • Agroindustri
       
  • Teknik Pertanian
    • Alat Mesin Pertanian
    • Otomatisasi Pertanian
       
  • Kehutanan
    • Teknik Inventarisasi dan Pemetaan Hutan
    • Teknik Konservasi Sumberdaya Hutan
    • Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
    • Teknik Produksi Hasil Hutan

 

Prospek Karier Lulusan SMK Bidang Agribisnis dan Agroteknologi

Hingga tahun 2035 mendatang pemerintah Indonesia berkomitmen memajukan 10 bidang industri, termasuk di dalamnya industri pangan dan industri hulu agro (hasil perkebunan dan hutan). Untuk menggerakkan industri tersebut dibutuhkan tenaga dengan kompetensi agribisnis dan agroteknologi.

Lulusan SMK bidang agribisnis dan agroteknologi bisa bekerja di berbagai jenis usaha atau lembaga. Antara lain:

prospek kerja smk agribisnis dan agroteknologi

  • Lembaga pemerintah daerah. Bisa bekerja sebagai petugas teknis non teknis untuk mendukung program pertanian/peternakan/kehutanan pemerintah.
  • Lembaga pelatihan dan penyuluhan pertanian. Di dalam ilmu penyuluhan, petani dikategorikan sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Sedangkan penyuluhnya sendiri merupakan mitra petani. Pekerja di lembaga pelatihan dan penyuluhan akan sangat banyak membantu petani mencapai hasil tani yang maksimal.
  • Perusahaan agrikultur. Biasanya, perusahaan seperti ekspor impor sayur, buah, dan hasil alam lainnya, juga menjadi pilihan bagi sarjana di bidang pertanian. Bukan hanya untuk menjalankan bisnis, perusahaan skala korporasi dan startup agrikultur juga banyak membutuhkan tenaga teknis.
  • Startup dan wirausaha. Profesi entrepreneur di bidang pertanian juga lagi tinggi nih, gaes. Peningkatan ini terjadi karena gaya hidup kebanyakan masyarakat Indonesia sudah sadar akan pentingnya kesehatan. Maka pilihan hasil pertanian yang baik juga menjadi peluang usaha di bidang pertanian. Misalnya, pertanian padi dan sayur-sayuran organik.
  • Perusahaan peternakan dan pakan ternak. Tentunya, lulusan lulusan agribisnis dan agroteknologi bisa mengawasi hewan ternak. Selain itu, mereka bisa bekerja di usaha pakan (makanan) dan obat ternak.

Eniwei, berdasarkan info Data Pokok Pendidikan, lulusan SMK Agribisnis dan Agriteknologi tahun 2016 yang jumlahnya 52,319 bahkan nggak memenuhi 15 persen jumlah tenaga yang dibutuhkan, yaitu 445,792. Jadi masih ada hampir 400,000 lapangan kerja.

 

Jurusan Kuliah yang Relevan dengan Bidang SMK Agribisnis dan Agroteknologi

Tertarik melanjutkan perguruan tinggi di bidang Agribisnis dan Agroteknologi? Ini dia rekomendasi jurusan yang mungkin cocok untuk kamu, lulusam SMK di bidang Agribisnis dan Agroteknologi!


Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1