Tips Mendesain Visual Presentasi Agar Nggak Terlihat Kaku dan Membosankan

acer

Bicara soal presentasi, pastinya kamu udah paham kalau kegiatan satu ini bakal jadi “makanan” sehari-hari kamu di bangku kuliah. Wajib banget, nih, hukumnya buat kamu mempelajari teknik presentasi dasar agar bisa menyampaikan materi bahasan kamu dengan baik dan benar dari sekarang.

Selain cara kamu dalam menyajikan materi presentasi, perkara visual juga jadi faktor peting agar presentasi yang kamu bawakan nggak bikin para audiens bosen dan ujung-ujungnya jadi ngantuk.

Emang udah sifat manusia, sih, untuk menyukai segala sesuatu yang enak dipandang. Makanya, nggak heran kalau kamu lebih suka nge-follow selebgram yang feeds-nya aestethic abis—karena menghibur dan ampuh untuk mengusir rasa bosan. Bener, nggak?

Begitu pula halnya dengan merancang visual presentasi, gaes. Untuk dapat merancang visual presentasi yang kece dan jauh dari kata boring, kamu nggak harus fasih banget menggunakan aplikasi rekayasa gambar, kok. Kamu cukup terapkan tips dan trik cantik berikut ini agar presentasi kamu menjadi lebih menarik di mata audiens.

1. Jangan gunakan template tema standard

"Flat" banget, nggak sih?

Makin kesini, pilihan template tema presentasi siap pakai emang udah lebih beragam. Tapi, ada baiknya kalau kamu nggak menghiraukan template-template ini. Bosen, nggak, sih, rasanya kalau kamu lihat puluhan presentasi yang desainnya itu lagi-itu lagi?

Audiens akan sangat menghargai orisinalitas—maka dari itu, sebaiknya kamu rancang tema presentasi kamu dari nol. Dengan menunjukkan effort kamu dalam membuat suatu visual presentasi yang menyenangkan para audiens, kamu akan dapat menarik perhatian mereka dengan lebih efektif dibanding menggunakan template tema standard sebagai “jalan pintas”.

2. Pakai background dengan warna solid

2Contoh palet warna yang bisa kamu gunakan. Berguna banget, nih!

Faktor kemenarikan utama suatu visual presentasi adalah penggunaan warna solid (pekat, tidak gradasi atau bermotif) sebagai background. Yup, selain memberikan kesan kekinian, background dengan warna solid akan memberikan kesan yang clean, sehingga nggak membuat audiens kamu pusing sendiri gara-gara visual presentasi yang terlalu ramai bahkan bertumpuk.

Kuncinya, kamu harus pandai memadu-madankan warna-warna yang akan kamu gunakan. Tentunya hal ini bisa kamu sesuaikan dengan tema materi yang akan kamu presentasikan agar nggak terlalu out of context. Jangan lupa berikan penekanan kontras pada warna sekunder yang akan kamu gunakan (untuk tulisan, tabel, dan lainnya) agar nggak saru dengan warna background.

3. Pilih gambar-gambar beresolusi tinggi

3

Yang hi-res, ya, gaes!

Supaya lebih menarik, presentasi biasanya disertai foto. Boleh juga, kok, kalau kamu prefer menjadikan foto atau gambar tertentu sebagai background presentasi kamu. Namun, agar lebih nyaman dipandang, pilihlah gambar atau foto yang beresolusi tinggi. Kalau resolusinya kekecilan, bisa-bisa presentasi kamu kelihatan seperti buatan amatir!

Sama halnya jika kamu ingin menggunakan gambar atau foto sebagai suatu contoh—pastikan untuk menggunakan file beresolusi baik agar audiens bisa memahami pesan yang ingin kamu sampaikan. Karena gambar atau foto merupakan statement penting dalam visual presentasi, jangan sekali-kali gunakan gambar atau foto yang beresolusi terlalu kecil atau nggak nyambung, ya!

4. Pakai font yang mudah untuk dibaca

4Menurut kamu, gampangan baca font yang mana?

Pemilihan font yang akan kamu gunakan dalam teks presentasi nggak kalah penting, gaes. Kalau sampai kamu milih font yang nggak tepat, bisa-bisa malah bikin materi presentasi kamu sama nggak menariknya dengan visual presentasi kamu yang kacau cuma gara-gara font yang nggak nyambung!

Agar para audiens nggak keburu siwer baca materi presentasi kamu, hindari font bertipe cursive dan terlalu banyak aksen. Font yang simpel pun bukan berarti ngebosenin, karena selain lebih mudah untuk dibaca, font tersebut memberikan kesan lebih profesional. Jadi, jangan pernah takut untuk “bereksperimen” dengan font-font yang sekilas kelihatan standard banget.

***

Selain itu, ada juga hal-hal yang harus kamu perhatikan dalam menyusun materi menjadi konten presentasi agar menjadi lebih interaktif dan nggak ngebosenin audiens, seperti:

* Jangan buat peragraf dengan lebih dari 6 baris tulisan dalam satu slide presentasi kamu. Ingat, audiens harus mampu menangkap informasi dari visual presentasi dan ucapan kamu dalam waktu yang bersamaan, sehingga kamu harus bisa menampilkan informasi yang  to the point.

* Jangan gunakan bullet points. Ketimbang menampilkan terlalu banyak informasi dalam satu slide, ada baiknya kalau kamu pisahkan visual untuk satu poin per slide.

* Jangan gunakan animasi transisi yang nggak perlu. Di awal tahun 2000-an mungkin animasi transisi dari satu slide ke slide selanjutnya adalah hal yang cool banget. Tapi, kini animasi transisi yang berlebihan ternyata dianggap terlalu distracting, sehingga akan lebih baik jika kamu menggunakannya hanya untuk penegasan poin-poin tertentu aja.

(sumber gambar: freshbooks.com, amazonaws.com, tutplus.com, staticworld.net, pinimg.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1