5 Tips Mudah Multitasking, Biar Nggak Keteteran dan Hasilnya Maksimal!

 

 

 

Apakah kamu termasuk tipe orang yang fokus mengerjakan satu hal sebelum mengerjakan hal lain, atau tipe multitasking alias suka melakukan banyak hal di waktu yang bersamaan?

Untuk beberapa hal, multitasking memang pantang dilakukan. Misalnya, saat lagi beribadah, dengerin teman curhat serius, diajak berbicara dengan ortu/guru, atau bekerja. Kamu pasti sebal dong, seandainya teman dengerin curhat penting kamu sambil asik ngutak-atik hape? Trus, nggak mungkin juga ya, magang sebagai barista atau kasir sambil main game.

Di samping itu, sebagian orang memang nggak nyaman ber-multitasking-ria. Yup, mereka itulah yang memiliki tipe fokus menuntaskan suatu hal baru kemudian melakukan hal lain. In an ideal world, sebaiknya memang semua dilakukan dengan jadwal dan proporsi yang teratur.  Kenyataannya, pasti adaaaa aja kondisi di mana kamu dituntut untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan secara simultan. So, dalam beberapa kasus, multitasking nggak bisa dihindari.

Menurut Earl Miller, profesor neurosains dari MIT, manusia itu sebenarnya nggak bisa benar-benar multitasking, dalam artian kita nggak bisa fokus dan melakukan dua atau beberapa hal dalam satu waktu yang persis sama.

Ejadi gimana? Yang umumnya terjadi pada saat multitasking adalah perhatian manusia beralih sangat cepat dari satu hal ke hal lain, sehingga seolah dilakukan berbarengan. Jadi sebenarnya multitasking lebih tepat diartikan mengerjakan dua atau beberapa hal dalam suatu rentang waktu yang sama, namun nggak berlangsung simultan di satu waktu.                                        

Bagaimanapun juga mengerjakan sesuatu secara (nyaris) bersamaan memang tricky. Kalau salah langkah dalam multitasking, bisa berabe. Kerjaan nggak beres, hasilnya jelek, dan bikin kesehatan fisik dan mental seseorang terganggu. Baca deh, artikel soal bahaya multitasking di sini.

Sebaliknya, jika dilakukan dengan tepat, multitasking merupakan solusi yang menguntungkan kamu. Maka, sebelum ber-multitasking, perhatikan poin-poin berikut ini.

1. Butuh multitasking?

Pertama, kamu harus memahami situasi yang dihadapi. Pastikan pekerjaan yang bisa dilakukan secara bersamaan dan mana yang tidak. Trus, kamu harus punya prioritas, dari hal yang paling penting dan mendesak untuk diselesaikan, sampai yang tidak terlalu penting dan nggak urgent.

Baca juga deh, Cara Membedakan Antara Kerjaan Penting, Kerjaan Mendesak, dan Kerjaan Nggak Penting

2. Buat perencanaan dan goal yang ingin dicapai.

Seperti nasihat Benjamin Franklin yang banyak dipakai dalam strategi manajemen, “If you fail to plan, you are planning to fail.”. Yup, bikin perencanaan yang berisi hal-hal yang perlu dilakukan serta goal yang ingin dicapai membantu kamu untuk mengatur apa yang dilakukan dan tetap fokus. Multitasking bukan berarti “kerja serabutan” tanpa fokus. Kamu malah dituntut untuk lebih konsentrasi dan disiplin ketika harus bekerja secara serentak.

Jangan pula hanya bikin goals tanpa menyusun rencana untuk mencapainya. Itu namanya mimpi, sob!

goal

3. Dibantu dengan jurnal/catatan.

Nah, di saat aktivitas sangat padat, sebaiknya kamu bikin planning dan jadwal harian.  Perencanaan tersebut didukung sama jurnal/catatan. Yang penting dicatat adalah:

a. Deadline suatu pekerjaan,

b. Jadwal penting dan janji yang kamu buat,

c. Hal-hal yang harus dilakukan/dicari,

d. Progres alias catatan sejauh mana perkembangan hal yang dilakukan,

e. Catatan bila ada hambatan, deadline yang tertunda, atau malah sebaliknya, hal yang selesai lebih cepat. Catatan pengalaman tersebut bisa jadi acuan saat kamu mengerjakan hal lain.

f. Menuliskan ide yang muncul mendadak.

Hari gini, banyak aplikasi jurnal online yang bisa kamu manfaatkan. Tinggal instal di laptop dan ada yang bisa dikoneksikan ke smartphone. Dengan laptop yang canggih (baca: nggak lemot, prosesor andal, kapasitas memori mencukupi), tentunya soal jadwal menjadwal ini nggak jadi masyalah, lah ya.

4. Siapkan laptop dan perlengkapan pendukung yang dapat diandalkan.

Sebagai pelajar dan mahasiswa, biasanya kamu disibukkan dengan tugas yang segambreng (sungguh teganya…teganya…), agenda kegiatan ekstra (menggarap event A, ikutan kompetisi B, dan seterusnya), merencanakan masa depan (persiapan kuliah, tes masuk PTN, beasiswa, cari magang, dan lainnya), hingga aktivitas sosial dan hiburan.

Salah satu perangkat penting untuk menunjang segala kesibukan tersebut adalah laptop. Manfaatkan semaksimal mungkin laptop yang kamu miliki untuk produktivitas kamu. Mulai dari browsing jurnal ilmiah, bacaan penting dan e-book, buka email, hingga install aplikasi penunjang belajar dan kegiatanmu. Oya, sebaiknya kamu juga install aplikasi pesan singkat macam Whatsapp di laptop. Kenapa? Supaya saat lagi ribet dengan banyaknya tugas dan pekerjaan, kamu nggak perlu bolak-balik membuka hape. 

Tentunya, laptop-nya nggak boleh lemot, karena akan bikin ruwet. Percaya lah, laptop nge-hang atau error saat ada banyak kerjaan lebih menguras emosi ketimbang mantan. Pffft!

Pilih perangkat yang bisa menunjang kesibukanmu seperti laptop multitasking Aspire 5 keluaran Acer. FYI, Aspire 5 memang terkenal sebagai laptop gaming. Namun selain jempolan untuk main game, laptop ini banyak fungsinya. Belum yakin, coba deh cek!

acer

Pertama, Aspire 5 yang memiliki prosesor  AMD FX-9800P , grafik AMD Radeon 540, dan RAM (yang bisa di-upgrade RAM hingga 16GB), memang dirancang untuk mengerjakan berbagai hal secara bersamaan. Misalnya, download dan buka berbagai file hingga browsing ini-itu dengan banyak tab. Sambil dengerin lagu? Bisa banget!

Kelebihan lainnya adalah booting laptop hanya berlangsung empat detik, proses transfer file lebih cepat, serta daya tahan baterai relatif lama. Trus, Aspire 5 juga dilengkapi dengan teknologi 2×2 MIMO Wireless dan jaringan 802.11 AC, yang bikin koneksi internet 5 kali lebih cepat dibandingkan teknologi sebelumnya. Ini benar-benar membantu kamu menghemat waktu.

Eniwei, laptop ukuran 15.6 inci ini juga multifungsi karena bisa jadi power bank buat gadget lain. Misalnya untuk nge-charge hape atau tablet.

5. Maksimalkan manfaat, minimalkan sisi negatif.

Pada dasarnya, melakukan multitasking memiliki potensi positif dan negatif.  Nah, maksimalkan manfaatnya, misalnya melatih kemampuan bekerja. Yup, saat kamu masuk dalam dunia kerja, sangat mungkin atasan meminta kamu mengerjakan pekerjaan A saat kamu dikejar deadline B. Atau disuruh menyelesaikan X, Y, Z sekaligus. Nggak bisa juga kan, kamu nolak-nolakin perintah bos?

Dengan terbiasa melakukan multitasking yang baik sejak sekolah dan kuliah, kamu nggak akan kaget lagi ketika bekerja nanti. Manfaat lain dari multitasking adalah bikin kamu nggak cepat jenuh. Terkadang penat lho, berkutat dengan satu hal.

Sebaliknya, kamu juga harus tahu sisi negatif multitasking. Di antaranya, berbagai pekerjaan rawan nggak selesai, ada yang terbolak-balik, hingga potensi stres. Nah, untuk meminimalisir hal tersebut, pastikan kamu memiliki deadline yang jelas dan rajin memantau perkembangan pekerjaanmu. Trus, pastikan kamu cek-ricek pekerjaan, untuk menghindari kekurangtelitian atau terbolak-balik antara satu tugas dengan tugas lain.

Terakhir, saat harus multitasking, dibawa enjoy aja. Jangan terus-terusan ngeluh dan bête seolah kamu membawa beban derita dunia. Jadilah positif dan optimis. Kalau ada hal-hal kecil yang nggak berjalan sesuai rencana dan nggak seperfek yang kamu harapkan, jangan langsung down.

Nah, saat kamu berhasil menuntaskan tugas-tugas tersebut, berikan sedikit hadiah bagi diri sendiri. Nggak perlu repot, bisa kok, dengan me time main game seru di laptop. Kebetulan, laptop multitasking seperti Aspire 5 ini memang pas buat gaming. Oke banget buat refreshing setelah bekerja keras. Semangat!

(sumber gambar: panelplace.com, acer.id, sandler.com)

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1