10 Ciri Khas Urang Sunda yang Unik bin Ajaib

Oleh Asri Mirza

Urang (orang) Sunda adalah salah satu suku etnis yang paling banyak beredar di Indonesia. Mungkin termasuk kamu?

Nah, kalau kamu yang bukan urang Sunda tapi lagi merantau di tanah Jawa Barat, punya banyak teman Sunda, atau lagi pedekate sama urang Sunda, simak sepuluh ciri khas urang Sunda berikut ini, supaya kamu nggak bingung, salah paham atau malah jadi menertawakan mereka.

Ingat, meski urang Sunda senang bercanda, urang Sunda juga bisa marah! Ciyeee…

1. Urang Sunda bisa marah

Walaupun urang Sunda terkenal senang bercanda alias ngabodor, mereka juga bisa marah. Bahkan urang Sunda punya banyak kosakata makian untuk dilontarkan saat sedang murka, misalnya, borokokok, belegug, gelo, anj*ng, goblog, dan kehed.

Meskipun demikian, marahnya urang Sunda masih tetap halus khas Jawa Barat, kok. Contohnya, “Punten A’, itu mobilnya nabrak mobil saya. Belegug siah!” Tetap halus dan lemah lembut, ‘kan? 

urang sunda

2. Nama urang Sunda umumnya mengalami pengulangan

Yana Mulyana, Yuni Wahyuni, Dada Rosada (nama mantan walikota Bandung, nih!) adalah beberapa contoh nama khas Sunda yang (ternyata) masih eksis sampai sekarang. Belum ada penelitian, sih, kenapa urang Sunda senang memberi nama pengulangan seperti itu!

3. Urang Sunda nggak bisa membedakan pengucapan P, F dan V

Dulu, sewaktu saya masih tinggal di Sukabumi, saya merasa anggapan bahwa urang Sunda nggak bisa membedakan pengucapan P, F dan V, tuh, mitos belaka.

Sialnya, setelah pindah ke Jakarta dan banyak bergaul dengan orang non-Sunda, saya baru sadar bahwa saya sering mengucapkan P, F dan V tidak pada tempatnya. Misalnya, “Eh, sumfah saya nggak tahu apa-apa. Fikiran kamu aja mungkin yang jahat. Pirasat saya, sih, nggak pernah salah.” Jadi mitos tersebut ternyata benar!

youthmanual - urang sunda

Selain bingung dengan pengucapannya, urang Sunda juga sering bingung dengan penulisan huruf P, F dan V. Coba, deh, tantang saya untuk menulis Filifina, eh, Philipina, eh, Filivina…eh, gimana sih, nulisnya?!

Saya bahkan punya teman Sunda yang bernama DAPID. Yap, bukan David, tetapi DAPID. Dia bahkan sampai pernah ditanya dosan serta bagian administrasi kampus, “Namanya salah tulis, ya?” dan dia pun menggeleng dengan wajah pasrah.

4. Urang Sunda bisa mengucapkan akhiran D dan G dengan sangat jelas

Bagi yang bukan urang Sunda, coba ucapkan kata-kata berikut in: UNPAD dan HILEUD (ulat). Pasti kamu mengucapkan akhiran D menjadi T, sehingga pengucapannya adalah UNPAT dan HILEUT. Ya ‘kan?

Sekarang coba ucapkan BELEGUG (tidak tahu sopan santun) dan GABRUG (terkam). Pasti pengucapan kamu adalah BELEGUK dan GABRUK. Dengan kata lain, orang non-Sunda otomatis mengucapkan huruf G menjadi K. Sementara, urang Sunda selalu mengucapkan huruf D dan G di akhir kata dengan sangat jelas. Kalau nggak percaya, suruh temanmu yang urang Sunda untuk mengucapkannya.

5 Urang Sunda punya intonasi bicara seperti menyanyi

Ketika urang Sunda berbicara, selalu ada intonasi yang mengalun seperti nyanyian. Pertanyaan “Mau kemana?” aja bisa diucapkan dengan sangat mengalun dan mengayun. Mungkin ini sebabnya banyak urang Sunda yang akhirnya menjadi penyanyi #lah

6. Urang Sunda senang menyelipkan kata “anj*ng” saat marah, bercanda, ataupun ngobrol santai

Uang Sunda juga menganggap “anj*ng” adalah kata kasar, tetapi dalam bahasa Sunda level kasar, kata “anj*ng” dianggap biasa aja, bahkan lumrah digunakan dalam perbincangan sehari-hari, terutama oleh anak-anak muda. Sampai-sampai ada istilah “sakecap sa-anj*ng” yang artinya, “satu kata, satu anj*ng”. Maksudnya, baru ngomong satu kata, sudah langsung diselipkan kata “anj*ing”!

Contoh kalimatnya, “Indung aing anj*ng kamari anj*ng ka Garut anj*ng,” yang artinya, “Ibu gue anj*ng kemarin anj*ng pergi ke Garut anj*ng.”

Duh, tapi kalimat seperti itu benar-benar jangan ditiru, ya! Selain karena “anj*ng” hanya digunakan dalam bahasa Sunda level kasar, menggunakan kata tersebut bikin capek, karena dalam satu kalimat, jadi ada banyak sekali kata yang harus diucapkan.

7. Urang Sunda suka makan sayur dan makanan pedas

Untuk poin yang satu ini, saya setuju banget. Sejak kecil, di meja makan saya selalu tersedia lalapan sayur mentah dan sambal. Bahkan saat nggak ada lauk pauk pun, urang Sunda bisa makan dengan nasi putih panas, lalapan dan sambal saja. Mungkin karena cuaca dataran Jawa Barat dingin, ya, sehingga urang Sunda senang makan sambel supaya hot, gitu *maksa* Selain itu, mereka terbiasa makan lalap mungkin karena ada banyak sayuran yang ditanam di tanah Sunda.

lalapan

8. Urang Sunda punya pembendaharan kata yang sangat banyak

Saat masih duduk di bangku sekolah, pelajaran bahasa Sunda adalah pelajaran yang menurut saya sangat sulit. Soalnya kosakatanya banyak banget! Sebagai contoh, dalam bahasa Sunda, kata “makan” bisa diterjemahkan menjadi 1) tuang, 2) emam, 3) dahar, 4) lelebok, 5) nyatu dan banyak lainnya. Artinya sama-sama “makan”, tetapi penggunaannya tergantung lawan bicara atau konteks kalimatnya. Misalnya, kata “makan” ini mengacu kepada orang tua, teman seumuran, atau binatang? *mabok*

9. Urang Sunda suka menggunakan kata “mah”

Dalam bahasa Sunda, kata “mah” nggak ada artinya dan hanya digunakan sebagai penekanan yang otomatis dipakai saat berbicara. Jadi kalau nggak digunakan, nggak masalah dan nggak mengurangi makna kalimatnya. Hampir sama dengan kata “sih” dalam percakapan orang Jakarta, lah.

Jadi misalnya, “Abdi mah teu terang,” artinya: “Saya, sih, nggak tahu.”

10. Urang Sunda memiliki kosakata ajaib

Dalam bahasa Sunda, ada banyak kosakata ajaib yang susah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Apalagi bahasa Inggris! Contoh kosakata ajaib tersebut adalah “buricak burinong” yang berarti “sesuatu yang sangat gemerlapan”, atau “cungkelik cungkedang” yang artinya “susah untuk saya terjemahkan, hanya bisa saya praktekkan.” Wakwaw!

urang sunda

(sumber gambar: pustaka.unpad.ac.id, keepcalm-o-matic.co.uk, adayphotography.deviantart.com, malesbanget.com, keepcalmandposters.com, republika.co.id, plus.google.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1