Konsep Dominasi Otak Kanan vs Otak Kiri Itu Ternyata Bohong, Gaes!

Belakangan ini, tes otak kanan-otak kiri lagi ngetren dan tersebar lagi, nih, di sosmed saya. Walaupun mungkin kamu juga sudah tahu, kamu cenderung dominan “otak kanan” (alias kreatif) atau “otak kiri” (alias analitis dan logis), pasti kamu tetap doyan ngisi-ngisi tes iseng ginian ‘kan? Hihihi.

Yuk, coba tes yang ini

… atau yang ini.

Gimana, hasilnya? Kamu dominan otak yang mana? Atau malah seimbang?

Well, apapun hasilnya, sebenarnya nggak ngaruh… karena hasilnya BOHONG.

Apa?!

Yap. Sebenarnya, sejak lamaaaa banget, para ahli syaraf sudah tahu bahwa nggak ada yang namanya dominan otak kanan / otak kiri. Manusia selalu menggunakan keseluruhan otaknya dengan seimbang.

Para ahli syaraf sudah berkali-kali melakukan penelitan, pengamatan, uji coba, dan scanning pada otak, dan nggak ada satupun orang yang aktivitas otaknya lebih dominan di kiri atau di kanan. Semuanya rata!

Memang benar, otak terbagi menjadi dua hemisphere, tapi bukannya yang satu bertanggung jawab atas pemikiran kreatif, sementara yang satu lagi bertanggung jawab atas pemikiran logis.

right left brain

Contohnya gini. Saat kita mengerjakan soal Matematika, KEDUA hemisphere otak sama-sama bekerja. Bagian kiri otak lebih aktif dalam hitung-hitungan dan perkalian, sementara bagian kanan otak bekerja dalam hal membuat perkiraan dan perbandingan. Tuh, jadi kedua bagian otak kita sebenarnya sama-sama bekerja dalam membuat pemikiran logis.

Jadi nggak tepat dong, ya, kalau hanya otak kiri yang dibilang membuat pemikiran logis. Malah sebenarnya, otak kiri, tuh, banyak bergantung pada HAPALAN dalam mencerna informasi. Jadi kalau kamu lagi ujian pelajaran Sejarah dan kamu perlu mengingat-ingat berbagai hapalan yang sudah kamu pelajari, otak kiri lah yang bekerja “mengambil” hapal-hapalan tersebut dari gudang memori kamu.

Kalau dipikir-pikir, hapalan, tuh, bukan pemikiran “logis” dong, ya.

Trus ada yang bilang, otak kiri, tuh, bertanggung jawab dalam kemampuan bahasa. Well, otak kiri memang bagian otak yang memproses hal-hal yang kamu dengar serta mempengaruhi kemampuan bicara kamu. Namun otak kanan lah yang menerjemahkan makna kalimat serta mencerna intonasi bicara seseorang.

Jadi, seperti halnya dalam Matematika, otak kanan dan kiri sama-sama diperlukan dalam kemampuan bahasa.

Jadi ketika kamu membaca, let’s say, buku Harry Potter, otak kiri kamu yang memproses kata demi kata di buku tersebut, tapi otak kanan lah yang memaknai ceritanya. Saat baca Harry Potter, apakah kamu jadi keringetan sendiri karena tegang? Berkaca-kaca karena terharu? Itulah hasil kerjanya si otak kanan.

Tapi intinya sama—kedua hemisphere otak sama-sama bekerja dan berperan aktif saat kamu membaca.

Ternyata kanan-kiri sama aja!

Trus, kenapa, dong, muncul anggapan-anggapan bahwa otak kiri bertanggung jawab untuk aktivitas ABC, sementara otak kanan bertanggung jawab untuk aktivitas XYZ?

Kemungkinan, sih, karena penelitian-penelitian yang kurang tepat di zaman dahulu kala. Misalnya, dokter pada tahun 1960an melihat bahwa penderita serangan stroke—yang otak bagian kirinya rusak—jadi nggak bisa berbicara, sehingga para dokter menyimpulkan bahwa kemampuan verbal dipegang oleh otak kiri.

Memang benar, kemampuan berbicara dipegang oleh otak kiri, tapi bukan berarti otak kanan “nonverbal”. Kedua-duanya tetap diperlukan untuk berkomunikasi.

Begituuuu.

Setelah ini, kalau kamu tetap hobi ngisi kuis tentang otak kanan dan otak kiri, sih, ya nggak apa-apa. Tapi jangan sampai kuis-kus begitu jadi mempengaruhi sugesti kamu, ya.

Cerita sedikit, nih. Duluuu, saya menganggap diri saya, tuh “otak kanan” buanget. Saya suka dengan dunia seni, dunia kreatif, baperan, dan super jeblok di pelajaran-pelajaran eksakta (sampai sekarang, saya masih sering kebangun tengah malam karena mimpi buruk harus Ujian Nasional Matematika lagi. Ba-yang-kan!). Pokoknya saya  punya banyak sifat yang "katanya" mencerminkan dominasi otak kanan.

Tetapi berkali-kali iseng ngisi tes otak kanan-otak kiri, hasilnya selalu menunjukkan saya dominan otak kiri. Dominannya dominan banget lagi. Trus, saya mikir, ih, mungkin iya juga, ya. Walaupun saya anaknya nyeni dan baper banget, kalau dipikir-pikir sebenarnya saya senang jalan pikir yang logis, lurus, dan terobsesi dengan keteraturan.

Tapi pas baca fakta-fakta tentang kebohongan otak kanan-otak kiri gini, saya langsung mikir, “Bodo amat, lah, apa hasil tesnya!” Hahaha.

You are who you are. Asahlah skill apapun yang kamu suka dan sesuai dengan kepribadian kamu. Jangan terpaku sama hasil tes-tesan iseng, ya!

brain

(sumber foto: bigthink.com, adsoftheworld.com, pinterest.com, imakeover.co.in)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1