5 Makanan Lebaran yang Memiliki Makna Filosofis

Setiap lebaran, selain THR, ada hal apa lagi, gaes, yang kamu tunggu-tunggu? Pastinya, berkumpul dengan sanak keluarga menjadi suatu hal yang kamu tunggu-tunggu, dong. Selain itu, makanan yang disediakan saat lebaran, merupakan makanan yang khas, yang pastinya juga ditunggu-tunggu, ya. Rasanya yang khas, makanan lebaran ini bisa menjadi teman bagi semuanya saat bercengkrama dengan sanak keluarga.

Dari semua makanan lebaran, makanan mana, nih, yang menjadi favoritmu? Apakah makanan ringan seperti nastar, kastangel, kue putri salju dan sebagainya, atau makanan berat seperti ketupat, opor, gulai dan sebagainya? Tahukah kamu? Ternyata, makanan ringan yang selalu ada di bulan Ramadan ini, merupakan makanan yang memiliki arti filosofi tersendiri, lho. Makanan apa saja, ya, yang memiliki arti filosofi?

1. Ketupat

ketupat

Pertama, makanan khas lebaran yang ada di Indonesia ialah ketupat. Di Indonesia, pada saat lebaran, ketupat menjadi makanan pengganti nasi. Ketupat itu sendiri sebenarnya ialah beras yang dimasukkan ke dalam daun kelapa. Meskipun ketupat ini nggak diberikan tambahan rasa, tetapi ketupat memiliki rasa dan penggemarnya tersendiri.

Tahukah kamu? Ketupat itu sendiri memiliki arti yang filosofis, lho. Ketupat atau dalam bahasa Jawa disebut sebagai “kupat” merupakan kependekkan dari “ngaku lepat” yang berarti mengaku salah. Ketupat ini menjadi salah satu cerminan diri bahwa manusia pasti pernah melakukan kesalahan.

Nah, kalau kamu membuka ketupat, pasti kamu akan menemukan isi ketupat yang berwarna putih, kan? Nah, dibalik semua kesalahan yang telah dibuat oleh manusia, ternyata, manusia pun memiliki sisi yang suci dan bersih. Pada setiap hari lebaran, semua manusia pasti akan kembali suci dan bersih setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.

Kalau kamu melihat ketupat, jalinan satu daun dengan yang lainnya tersusun dengan rapi dan sempurna. Nah, hal ini menunjukkan tentang kemenangan yang diraih umat Islam setelah melakukan puasa selama sebulan penuh.

2. Opor Ayam

Kalau membicarakan tentang opor ayam, apa yang ada dipikiranmu, nih, gaes? Ayam yang lembut beserta dengan kuah putih yang manis dan gurih, ya? Wah, bikin lapar, saja, ya. Sebenarnya, gaes, opor ayam ini memiliki makna filosofis, lho.

Opor ayam yang berwarna putih mengandung santan di dalamnya. Nah, ayam yang empuk yang disajikan dengan kuah santan ini memiliki arti permintaan maaf. Santan itu sendiri memiliki makna dalam bahasa Jawa yaitu “pangapunten” atau permintaan maaf.

3. Rendang Padang

Selain makanan yang mengandung ayam, pada masa lebaran, daging pun menjadi primadona yang ditunggu-tunggu oleh semua orang. Rendang yang berwarna cokelat ini, memiliki rasa yang pedas dan gurih yang khas.

Tahukah kamu? Ternyata rendang itu sendiri memiliki makna filosofis, lho. Dalam membuat rendang, ada tiga bahan pokok dalam pembuatannya. Tiga bahan pokok tersebut ialah daging sebagai bahan utama, cabai dan kelapa. Daging memiliki makna yaitu sebagai paman dan ibu yang akan memberikan kemakmuran kepada keponakan dan juga anak-anaknya. Sedangkan cabai memiliki makna yaitu alim ulama yang pedas dan tegas untuk mengajarkan agama. Terakhir, kelapa memiliki makna yaitu kaum yang cerdik dan pandai.

4. Lepet

lepet

Lepet masih merupakan nasi yang dimasukkan atau dibungkus oleh daun kelapa. Bedanya dengan ketupat, lepet memiliki bentuk yang panjang, sedangkan ketupat memiliki bentuk yang berbeda. Dalam tradisi Jawa, lepet ini masih menjadi makanan yang disajikan pada hari lebaran.

Lepet pun memiliki makna tersendiri, lho, gaes. Makna dari lepet itu sendiri diambil dari frasa “silep kang rapet” yang berarti dikubur rapat-rapat. Nah, lho, apanya, nih, yang harus dikubur rapat-rapat? Yang dikubur ialah kesalahan-kesalahan yang sudah diakui sebelumnya dan yang sudah dimaafkan. Jangan sampai kesalahan-kesalahan tersebut muncul kembali dan diungkit. Kesalahan-kesalahan yang sudah diakui seharusnya dikubur rapat-rapat agar persaudaraan semakin rapat dan lengket.

5. Telur Pindang

telur pindang

Sebenarnya, telur pindang ini merupakan makanan yang berasal dari budaya Tionghoa. Bedanya, dahulu telur tersebut dimasak menggunakan rempah-rempah dan juga teh, sehingga warna telur berubah menjadi berwarna cokelat. Pada zaman sekarang, telur ini direbus menggunakan rempah-rempah seperti cabai dan juga kecap.

Perlu kamu ketahui, nih, gaes, telur pindang ini memiliki arti filosofis tersendiri, lho. Telur pindang memiliki makna sebagai kesuburan dan juga kemakmuran. Diharapkan setelah lebaran, para masyarakat akan mendapatkan kesuburan dan kemakmuran dalam kehidupannya.

***

Nah, dari semua makanan yang sudah disebutkan, makanan apa saja, nih, yang sering disediakan pada hari lebaran di keluargamu? Semoga, apapun makanannya, dapat mempererat dan memperpanjang tali silaturahmi di keluargamu, ya.

Baca juga:

(Sumber gambar: travelingyuk.com, cookpad.com, dream.co.id, blogspot.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1