SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Masuk PTN dari Masa ke Masa

Sudah siap menghadapi SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi Mandiri 2018? Kamu perlu tahu bahwa dari tahun ke tahun kebijakan seleksi penerimaan mahasiswa baru mengalami perubahan. Dari aturan main, jenis seleksi, hingga daya tampungnya juga berbeda-beda. Cek deh seleksi mahasiswa PTN dari zaman old sampai zaman now.

SKALU dan SKASU (tahun 1970-an)

Tahun ‘70an Sekertariat Kerjasama Antara Lima Universitas (SKALU) menggelar tes masuk PTN. Pesertanya mencapai puluhan ribu, sedangkan pilihan kampusnya hanya lima, yakni Universitas Indonesia , Institut Teknologi Bandung , Institut Pertanian Bogor , Universitas Airlangga , dan Universitas Gadjah Mada .

Akhir tahun 70an, PTN yang ikutan bertambah dengan Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, ITS, USU, dan ITS sehingga nama seleksinya diganti SKASU (Sekertariat Kerjasama Antar Sepuluh Universitas). Cek deh, apakah Pak De Bude kamu pernah mengalami ujian ini.

Sipenmaru (sekitar tahun 1983)

Kepanjangannya aadalah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), di mana jumlah PTN yang ikutan sudah lebih banyak dan dikordinasikan oleh pemerintah. Diperkenalkan pula jalur non ujian yaitu PMDK alias Penelusuran Bakat dan Keahlian. Oya, sekarang istilah sipenmaru justru digunakan sama beberapa kampus swasta, lho.

UMPTN (1989-2001)

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini konsepnya nggak beda jauh dengan ujian SBMPTN zaman now, yaitu kelompok ujian terbagi IPA, IPS, dan IPC, serta ada poin minus (-4) untuk jawaban salah. DI UMPTN ada dua soal ujian, pertama gabungan Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia, kemudian tes pelajaran IPA atau IPS. PMDK tetap berlangsung, namun selektif banget. Biasanya hanya para juara sekolah unggulan aja yang bisa ikutan seleksinya.

SPMB (2002-2007)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan UMPTN kemudian berganti nama menjad Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang dikelola sama panitia SPMB. Namun kemudian terjadi konflik internal internal, yang mana 41 rektor dari 56 kampus yang  tergabung dalam SPMB melakukan protes terkait pelaksaan seleksinya.

SNMPTN (2008-2010)

Akhirnya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi RI turun tangan dengan mengadakan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SNMPTN dilakukan dengan ujian tertulis. Perguruan tinggi yang ikutan awalnya 57 PTN. Selain itu, kampus-kampus juga sudah mulai melakukan ujian mandiri. Malah ujian mandiri di beberapa kampus seperti SIMAK UI berlangsung sebelum SNMPTN.

SNMPTN Tulis dan SNMPTN Undangan (2011-2012)

Diberlakukan dua jenis seleksi, yakni SNMPTN Undangan atau jalur seleksi bagi pelajar yang diundang, yaitu dengan melihat prestasi mereka selama SMA. Adapula SNMPTN tulis alias dengan tes tertulis.

SNMPTN dan SBMPTN (2013-2015)

Supaya nggak rancu, SNMPTN tulis diganti dengan nama SBMPTN, sedangkan jalur undangan tetap SNMPTN. Proporsi penerimaannya, minimal 50 persen dari jalur SNMPTN serta 30 persen dari SBMPTN. Ujian Mandiri boleh dilakukan PTN dengan kuota maksimal 20 persen, atau boleh juga tidak seperti ITB dan Unpad yang nggak memiliki jalur mandiri. Jumlah PTN yang ikut serta awalnya 61 PTN,  kemudian meningkat menjadi 62 dan 64 PTN.

SNMPTN dan SBMPTN 2016

Jumlah PTN yang ikutan meningkat hingga menjadi 78 PTN. Skema penerimaannya juga mengalami perubahan yakni SNMPTN minimal 40 persen, SBMPTN minimal 30 persen, serta seleksi mandiri maksimal 30 persen. Yup,untuk seleksi mandiri maksimal banget 30 persen.

SNMPTN dan SBMPTN 2017

Proporsi penerimaan mahasiswa mengalami perubahan lagi, sehingga jalur SNMPTN dan SBMPTN masing-masing menjadi minimal 30 persen dari total kuota. Sementara jalur mandiri, maksimal 30 persen. Nah, sejak 2016 lalu, ada beberapa kampus yang memakai skor SBMPTN sebagai penilaian seleksi mandiri mereka. Jumlah kampus yang berpartisipasi bertambah menjadi 85 perguruan tinggi negeri.

Berikut skema penerimaan mahasiswa baru di beberapa PTN pada 2017 lalu:

* Universitas Indonesia

SNMPTN: 30 persen, SBMPTN:  70 persen

* Institut Teknologi Sepuluh Nopember 

SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 Persen

* Universitas Negeri Semarang

SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 Persen

* Institut Teknologi Bandung 

SNMPTN: 60 persen, SBMPTN: 40 persen

* Universitas Padjadjaran 

SNMPTN: 40 persen, SBMPTN: 60 persen

* Universitas Pendidikan Indonesia 

SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 40 persen, Mandiri: 30 persen

* Universitas Sebelas Maret 

SNMPTN: 30 persen, SBMPTN: 50 persen, Mandiri: 20 persen

SNMPTN dan SBMPTN 2018

Sampai berita ini ditulis, pihak kementerian masih mengevaluasi hasil penerimaan PTN tahun lalu. Jadi belum ada keterangan resmi apakah ada komposisi perubahan kuota jalur masuk PTN. Trus, ada juga komentar soal pengurangan kuota mahasiswa baru S1 reguler swasta, meskipun masih sekadar wacana.

(sumber: untan.ac.id)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1