Tip Ikutan Kompetisi Untuk Mahasiswa

Prestasi dan pengalaman berkompetisi sangat bagus untuk CV kamu, baik saat mendaftar magang, kerja, atau mencari beasiswa. Namun lebih dari itu, mengikuti kompetisi juga memperluas jaringan, mengasah keterampilan, serta menempa mental dan karaktermu. Penting banget, gaes. Makanya, jangan sampai melewatkan masa kuliah tanpa menantang diri dalam kegiatan lomba atau kompetisi. Bagi pemula atau yang masih ragu, ikutan kompetisi itu nggak ribet, kok. Inilah yang perlu kamu lakukan.

1. Buka mata, buka telinga

Jangan berharap bahwa bakalan ada seorang nyamperin kamu untuk mengajak kamu ikutan kompetisi. Mungkin saja sih, hal demikian kejadian, tapi jaraaaang banget. Dan belum tentu kompetisinya cocok untukmu. So, andalkan dirimu sendiri. Kamu mesti rajin mengecek dan mencari tahu. Di mana?

a. Di lingkungan kampus biasanya banyak banget informasi mengenai kompetisi untuk mahasiswa, seperti di mading, senat, pusat kegiatan mahasiswa, dan lainnya. Pihak kampus biasanya juga suka memuat informasi di website atau medsos.

b. Mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Biasanya organisasi/kegiatan seperti ini sering mendapat undangan kompetisi.

c. Bertanya ke teman dan senior yang berpengalaman ikut lomba.

d. Update informasi dari media, terutama media untuk anak muda, pelajar, dan mahasiswa. Makanya, sering sering buka Youthmanual, ya.

Pokoknya, buka mata dan telinga seperti yang dilakukan mahasiswa Trisakti School of Management, Rifky Hariyanto, “Awal mengikuti lomba karena sering melihat tim TSM menjuarai lomba-lomba eksternal. Saya pun mencari tahu bagaimana caranya bergabung (berpartisipasi dalam kompetisi), hingga akhirnya mengikuti proses seleksi.” Beidewei, Rifky sukses menjadi juara 1 di UNTAR Accounting Festival 2018. Wih!

2. Kembangkan kemampuan dan minat yang spesifik

Mengikuti lomba tentu mesti bermodalkan skill dan pengetahuan yang sesuai. Contohnya, Ikut lomba business plan, harus punya pengetahuan seputar bisnis sementara menjalani kompetisi olahraga harus disertai skill dan latihan yang cukup. Cuma lomba 17 Agustusan aja yang rasanya nggak perlu skill dan persiapan ekstra.

Makanya, coba deh kembangkan kemampuan dan minat dalam hal tertentu. Nggak harus yang berkaitan langsung dengan akademik, kok. Bisa berupa kemampuan debat, seni suara, videografi, dan lain sebagainya.

Cara mengembangkan kemampuan dan minat adalah dengan:

a. Ikutan komunitas atau UKM yang sejalan. UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan semacam ekskul di tingkat kampus.

b. Ikutan kursus.

c. Belajar secara otodidak.

d. Terus berlatih dan melakukan praktik.

e. Pengalaman ikutan lomba juga akan mengasah kemampuanmu. Jadi, untuk kamu yang merasa masih pemula atau skill-nya belum seberapa, jangan ragu untuk mengikuti lomba karena di situ kompetensimu bakalan terasah.

3. Kerja sama tim

Seringkali, kompetisi tingkat mahasiswa dilakukan secara berkelompok. Nah, ada hal yang lebih penting daripada “Sekelompok dengan siapa?”, yaitu “Apakah kalian dapat bekerja sama?” Percuma aja kalau anggota timnya super berbakat kalau nggak bisa kompak dan saling mendukung.

4. Pelajari kompetisi yang diikuti

Jadi, kamu sudah mendaftar lomba, memiliki tim, dan mempersiapkan diri. Jangan lupa untuk mempelajari segala sesuatu terkait dengan lomba. Mulai dari yang paling basic seperti syarat, aturan main, dan penilaian, hingga riset mengenai pengalaman orang yang pernah mengikuti lomba tersebut.

“Untuk persiapan lomba, saya dan tim menguraikan materi serta menyesuaikan dengan buku referensi yang digunakan masing-masing lomba. Kami membagi materi sesuai keahilan (anggota tim), supaya lebih fokus. Namun tidak menutup kemungkinan untuk saling menambahkan. Membaca booklet tiap lomba juga diperlukan untuk menyusun strategi lomba,” Gracia, mahasiswi Trisakti School of Management yang menjadi Juara 1 Deloitte SEA Tax Challenge 2018 memberi bocoran seputar menghadapi kompetisi.

5. Kalah, no problem!

Siapa sih, yang nggak senang kalau menang kompetisi. Sebaliknya, kecewa saat kalah merupakan hal yang wajar. Namun, menang atau kalah bukan segalanya. Intinya sih, bagaimana pengalaman kompetisi tersebut menjadikan kamu lebih baik lagi, baik dalam segi kemampuan maupun karakter.

And guess what, kalah justru bisa mengajarkan banyak hal, bahkan kadang lebih bermakna dari kemenangan. Yup, kekalahan lah yang bisa membuat kamu bangkit, memperbaiki kesalahan, meningkatkan kemampuan, serta melatih kamu agar sportif. Jadi, jangan ngambek atau kapok ikutan lomba gara-gara tidak menang. Lagipula, yang namanya jagoan itu kalah dulu, baru akhirnya menang. Caelah!

Ini seperti pengalaman Indra Ngadimin, mahasiswa Trisakti School of Management yang berhasil menjuarai Indonesia Accounting Fair 2019, “Tiap kali menang ataupun tidak (kalah), kami selalu melakukan evaluasi dan memberikan saran serta kritik membangun agar saling mengerti kelebihan dan kelemahan masing-masing anggota (tim). Kamu juga memperhatikan kesalahan yang pernah dilakukan, agar di kesempatan (kompetisi) berikutnya dapat lebih baik.”

6. Manfaatkan dukungan kampus

Tentu akan amat sangat membantu jika kampusmu mendukung mahasiswanya berkompetisi dan meraih prestasi. Nah, kamu mesti proaktif mencari informasi ke pihak kampus. Siapa tahu mereka memiliki berbagai fasilitas untuk mahasiswa yang mengikuti kompetisi, seperti yang dialami Lyvia Jevery, mahasiswi Trisakti School of Management yang menjadi Juara 2 Indonesia Accounting Fair 2018, “Pihak kampus Trisakti School of Management sangat mendukung kami dalam berkompetisi, baik dari segi materil maupun moril, antara lain dengan:

* Kesempatan (yang diberikan pada mahasiswa untuk ikut lomba),

* Rekomendasi (ada beberapa kompetisi yang mensyaratkan rekomendasi dari kampus),

* Undangan lomba (kampus memberikan undangan berbagai lomba),

* Administrasi yang diurus penuh,

* Tunjangan transportasi, akomodasi, dan konsumsi yang layak,

* Pendampingan dosen selama lomba.

Hal hal tersebut tak dapat dipungkiri mendukung kami dalam mengikuti lomba,” ungkap Lyvia. Sayangnya belum tentu semua kampus memberikan dukungan yang sama. Maka, kamu perlu mempertimbangkan hal ini ketika memilih perguruan tinggi, ya.

***

Semoga kamu yang akan kuliah atau sedang kuliah nggak melewatkan kesempatan berkompetisi, ya. Setidaknya kamu sudah “menang” dari dirimu sendiri dengan mencoba ikutan kompetisi.   

Baca juga:

Prodi Akuntansi VS Manajemen: Cakupan Studi dan Peluang Kariernya

(sumber gambar: pexels.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1