Kunci Sukses Jadi Mahasiswa: Menyusun Rencana Studi Satu Semester Ke Depan

Nggak jarang, lho, Youthmanual mendengan curhatan mahasiswa (terutama yang udah melewati tahun pertama kuliah) yang kelabakan menjalani kuliah karena kurang persiapan untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi di lapangan. Katanya, boro-boro bisa jadi mahasiswa sukses yang ikut kegiatan anu-itu dan menuai prestasi di sana sini. Bisa keep up sama jadwal kuliah aja udah syukur!

Berbeda dengan masa SMA dimana kamu masih sering “disuapi” oleh guru, kamu akan dituntut untuk jadi pribadi yang jauh lebih proaktif ketika sudah menginjak bangku kuliah. Mulai dari proses belajar sampai ngurus diri sendiri—semua nggak akan seketika magically happened kalau nggak kamu sendiri yang berinisiatif untuk melakukannya.

Itulah sebabnya perencanaan studi satu semester ke depan nggak kalah pentingnya dibanding praktiknya, gaes. Mungkin sekarang kamu cuma kepikiran untuk ngatur jadwal kuliah bisa dapetin jam kosong yang lumayan panjang biar bisa kongkow asyique, tapi pada kenyataannya, ada bejibun hal yang harus kamu atur sedemikian rupa biar hidup kamu nggak cuma sebatas masuk kelas dan kongkow asyique. Kalau begitu terus, kapan suksesnya? Hihihi.

Without further ado, inilah cara mudah menyusun rencana studi agar kamu bisa menjalani satu semester yang penuh kesuksesan—beserta tips dan trik cantiknya. Yuk, disimak!

1. Review jadwal dan kegiatan semester lalu

merencanakan studi kuliah

Ada pepatah bilang: pengalaman adalah guru yang terbaik. Nah, nggak ada salahnya kalau kamu belajar dari pengalaman semester-semester lalumu agar kamu nggak sampai salah langkah di semester-semester ke depan.

Coba, deh, ingat-ingat lagi apa aja kegiatan dan pencapaian kamu selama satu semester lalu. Apa, sih, hal baik yang bisa kamu terapkan lagi di semester depan? Atau, adakah kendala yang bikin kamu susah membagi waktu? Dari situ, kamu bisa memaksimalkan manajemen waktu kamu di semester depan dan memilah-milah kegiatan mana yang sekiranya memang penting untuk dilanjutkan, yang masih bisa dikompromikan, atau yang ternyata harus kamu tinggalkan karena effort yang kamu keluarkan jauh lebih besar dibanding faedah yang kamu dapat. Semua keputusan ada di tangan kamu!

2. Selesaikan “hutang”jika ada

Setelah menyortir jadwal dan kegiatan di semester lampau, sekarang saatnya kamu cek dan ricek “hutang”mu. Bukan hutang duit, tapi hutang kegiatan!

Mungkin ada beberapa kegiatan yang idealnya udah kamu selesaikan di semester lalu—seperti laporan pertanggungjawaban divisi di organisasimu, revisi proposal, atau les bahasa asing. Setahun udah kelar, tapi ternyata goals kamu belum tercapai. Things aren’t always go as planned, no?

Daripada kena tanggung, ada baiknya kalau kamu selesaikan dulu “hutang” yang nggak bisa kamu selesaikan di semester lalu sebelum menyusun jadwal semester depan. Dengan begitu, kamu nggak akan merasa terbebani ketika kegiatan kamu malah numpuk di semester-semester selanjutnya.

3. Pilih jadwal mata kuliah sesuai kemampuan

memyusun rencana studi kuliah

Ini dia, nih, hal yang sering dianggap sepele sama mahasiswa, tapi justru memegang peranan paling krusial dalam merencanakan studimu. Kenapa?

Di tahun pertama kuliah, kamu terbantu dengan jadwal dan mata kuliah “baku” yang sudah disusun oleh akademik kampusmu. Beda cerita ketika kamu menginjak tahun kedua dan seterusnya—kamu nggak akan lagi “terima jadi” jadwal kuliah di tiap semesternya ataupun milih mata kuliah seenak jidat. Kalau sampai strategi, bisa-bisa semua perencanaan yang udah kamu susun sedemikian rupa untuk satu semester ke depan jadi amburadul.

Kecuali kalau kamu mahasiswa Ilmu Kedokteran yang punya sistem blok atau kurikulum ajar program studimu yang udah “kaku” sampai akhir, kamu bebas memilih mata kuliah semester berikutnya dengan catatan sudah menyelesaikan mata kuliah pengantar atau SKS kamu mencukupi. So, menurut Youthmanual, inilah yang harus kamu perhatikan dalam memilih dan menyusun jadwal kuliah untuk satu semester ke depan.

  • Perhatikan IPK-mu semester lalu. Semakin tinggi IPK, biasanya jumlah SKS yang bisa kamu ambil di semester berikutnya semakin banyak. Eniwei, total SKS maksimal yang bisa kamu ambil dalam satu semester adalah 24 SKS.
  • Tapi, bukan berarti ketika kamu bisa ambil 24 SKS di semester depan kamu harus menggunakan semuanya, lho, ya. Di sisi lain, “belanja” mata kuliah alias memaksimalkan jumlah SKS di tiap semester emang bisa bikin kamu lulus lebih cepat, tapi bukan berarti itu adalah jalan satu-satunya agar bisa dianggap sebagai mahasiswa sukses. Kecuali, ya… kalau salah satu definisi suksesmu adalah bisa lulus kuliah 3,5 tahun. Mau lulus kuliah cepet atau nggak, yang penting goals kamu tercapai!
  • Selain itu, di semester-semester atas biasanya juga ada jadwal praktikum yang terpisah. Perhatikan juga jadwal yang bisa dipilih agar nggak bentrok dengan jadwal kuliah wajib.
  • Susun strategi memilih mata kuliah sesuai dengan tipe mata kuliah dan jumlah SKS yang akan kamu ambil. Sebagai referensi, cari tahu pentingnya memilih mata kuliah pilihan di sini dan pelajari strategi menyusun rencana studi di sini dan di sini.

4. Eksplorasi kegiatan pengembangan diri sesuai tujuan

Biarpun judulnya udah bukan mahasiswa baru, nggak ada yang ngelarang kamu untuk mengeksplorasi kegiatan-kegiatan baru, kok, gaes. Balik lagi ke poin pertama, mungkin aja ada kegiatan tertentu yang setelah kamu coba jalani ternyata nggak cocok denganmu—baik dari segi ekspektasi ataupun praktiknya.

Youthmanual selalu mendukung kamu untuk mengeksplorasi berbagai macam kegiatan selama kuliah untuk mengembangkan soft skill. Tapi ingat, too much in your plate will do more harm than good. Pertimbangkanlah baik-baik kegiatan pengembangan diri yang ingin kamu ikuti selama satu semester ke depan—entah itu dalam organisasi, kepanitiaan, UKM, atau kursus. Jangan lupa catat jadwal dan frekuensi kegiatan tersebut dalam rentang satu minggu, karena selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah…

5. Seimbangkan kegiatan akademik dan non-akademik

jadwal kuliah

Let’s say kamu lebih memilih untuk nggak “belanja” SKS di semester depan karena kamu lebih memilih untuk memaksimalkan kegiatan pengembangan diri di luar kampus. Nah, setelah kamu mengantongi jadwal kuliah dan menyusun jadwal kegiatan pengembangan diri di luar kampus,ini hal yang bisa kamu lakukan untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non akademikmu.

  • Perhatikan baik-baik porsi belajar kamu selama di kampus (masuk kelas/praktikum) dengan kegiatan pengembangan diri luar kelas yang akan kamu jalani. Idealnya, kedua kegiatan ini nggak boleh meng-overpower satu sama lain.
  • Buat priority list. Karena kamu statusnya mahasiswa, kegiatan akademik seharusnya menjadi prioritas utama kamu dalam menyusun rencana studi di tiap semester. Ingat, jadwal kuliah nggak boleh dikompromiin cuma karena alasan ada rapat organisasi atau kepanitiaan di luar kota!
  • Merujuk ke poin ketiga, pinter-pinterlah menyusun jadwal kuliahmu agar kamu bisa memaksimalkan waktu-waktu luang. Misalnya, kamu bisa memanfaatkan waktu luang di hari senin setelah kuliah pagi buat latihan taekwondo, dan sorenya bisa kamu pakai untuk praktikum.

6. Beri ruang gerak

Last but not least, your plan doesn’t need to be perfect. Jangan panik kalau di tengah jalan ada hal tak terduga yang bikin plan kamu nggak berjalan seperti seharusnya, atau di tengah jalan kamu nyaris tumbang gara-gara jadwal kamu yang terlalu padat.

Hal ini bisa kamu akali dengan membuat bullet journal atau planner yang bisa diutak-atik seska kamu. Selama kamu memberikan ruang gerak yang cukup dalam recana studimu, kamu nggak perlu bingung kalau di masa depan tiba-tiba ada menginterupsi. Sah-sah aja, kok, kalau kamu mengganti rencana atau kegiatan. Yang penting, tujuan yang ingin kamu capai tetap sama!

 

(sumber gambar: blogspot.com, cphswolfpack.com, squarespace.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1