Kenal Lebih Dekat dengan Program Studi Pendidikan Dokter, Yuk!

Ketika kamu sakit, siapa yang akan memeriksamu dan memberikanmu obat? Yap! Dokter. Dokter adalah seseorang yang dengan ilmunya akan membantumu untuk sembuh dari berbagai penyakit. Tapi, nggak semua orang yang dapat menyembuhkan penyakit disebut dokter, ya, gaes.

Seseorang dapat disebut sebagai dokter ketika ia telah selesai menempuh pendidikan kedokteran. Menurutmu, para dokter ketika kuliah mengambil program studi apa, ya? Ya, tentunya Program Studi Pendidikan Dokter, dong! Tahu kah kamu, gaes? Program Studi Pendidikan Dokter ini merupakan salah satu program studi yang paling diminati, lho, setiap tahunnya. Kalau kamu berminat dengan program studi ini, pastinya, kamu akan mempelajari banyak hal tentang kesehatan manusia, gaes.

Hah? Banyak hal? wah berarti kalau kita masuk program studi kedokteran akan banyak belajar, dong ya? Serem nggak sih belajar di Program Studi Kedokteran? Capek, nggak, ya, kalau belajar di Program Studi Kedokteran?

Wah! Tenang-tenang, semua pertanyaan akan segera terjawab, gaes! Nah, mumpung ada salah satu teman kita yang bernama Arini Firdausi A. J. dan merupakan seorang mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, yuk, kita cari tahu tentang program studinya!

Alasan Mengapa Memilih Program Studi Pendidikan Dokter 

Arini memilih Program Studi Pendidikan Dokter karena berdasarkan pengalamannya, gaes. Dulu, Arini pernah diopname di salah satu rumah sakit daerah Jakarta Selatan. Saat Arini di opname, Arini ditangani oleh dokter muda atau yang biasa dikenal dengan dokter koas.

dokter koas

Nah, menurut penuturan Arini, dokter koas yang menanganinya merupakan seseorang yang baik, ramah dan pinter banget. Yang tadinya Arini merasa lemah karena kondisinya, eh, malah jadi merasa lebih baik karena dibantu oleh sang dokter koas. Kehadiran dokter koas di rumah sakit tersebut dapat membantu banyak orang terutama para pasien. Yang tadinya pasien merasa lemah, sakit, tidak bertenaga dan sebagainya, sekarang, karena kehadiran dokter koas dan ketulusannya, bisa membuat para pasien merasa lebih baik.

Sejak kejadian tersebut, Arini merasa bahwa dokter merupakan salah satu profesi yang keren dan bisa menjadi manfaat bagi semua orang. Karena pekerjaan seorang dokter ialah membantu banyak orang, menurut Arini, pekerjaan ini dapat menjadi amal baik juga.

Selain itu, Arini juga aware, lho, gaes dengan beberapa masalah yang terjadi di antara rumah sakit dan rakyat kecil. Arini merasa sedih ketika melihat berita yang berisikan tentang adanya oknum rumah sakit yang menyulitkan rakyat kecil untuk berobat. Karena hal tersebutlah, Arini pun bercita-cita untuk mendirikan rumah sakit gratis bagi rakyat kecil. Mulia syekali, ya, gaes!

Program Studi Pendidikan Dokter Belajar Apa Saja Sih?

Menurut penuturan dari Arini, Program Studi Pendidikan Dokter mempelajari banyak hal, gaes. Sekali kamu memilih untuk menjadi dokter dan masuk di Program Studi Kedokteran, kamu harus siap untuk belajar selamanya.

Kamu harus siap mempelajari tentang anatomi, fisiologi, biokimia, farmakologi, biologi, parasitologi, mikrobiologi, patologi anatomi, histologi, patologi klinik, radiologi, psikiatri, kesehatan masyarakat dan sebagainya.

Selain ilmu-ilmu kedokteran, kamu juga akan mempelajari beberapa pelajaran yang non ilmu kedokteran. Pelajaran apa saja sih yang non ilmu kedokteran? Nih, misalnya seperti  Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN, statistika, agama, komunikasi dan masih banyak lagi.

Nah, khusus di kampus Arini, di semester tujuh, Arini akan belajar tentang Matra. Matra? Bimsalabim gitu? Eh, bukan, gaes! itu sih, mantra. Matra adalah pelajaran tentang kedokteran tentara. Yang dipelajari banyak banget, gaes, mulai dari penyelaman, kesehatan penyelaman, kesehatan penerbangan, gawat darurat bencana, cara menjadi dokter di medan perang dan sebagainya. wah, keren banget, nggak, sih, gaes?

sumpah dokter

Oh iya, kamu harus tahu, gaes, untuk menjadi seseorang dengan gelar “dr.”, kamu harus melalui tujuh tahap yaitu skripsi, sarjana kedokteran, wisuda, koas, ujian negara, sumpah dokter, magang dan baru deh kamu mendapatkan gelar “dr.”. Panjang banget ya, gaes, prosesnya.

Program Studi Pendidikan Dokter Memiliki Kelebihan Apa Saja Sih?

 Menurut Arini, kelebihan dari Program Studi Pendidikan Dokter ialah, Arini bisa mempelajari tentang anatomi tubuh secara langsung menggunakan cadaver. Cadaver, tuh, apa sih? Cadaver adalah sebutan untuk mayat. Jadi, ketika Arini mempelajari tentang anatomi tubuh, Arini langsung melihat anatominya secara langsung dan tidak melalui TV atau slide powerpoint. Ih serem! Terus Arini takut, nggak ngeliat anatomi secara langsung? Menurut Arini, ia tidak merasa takut atau yang lainnya, kok, gaes.

Dengan program studi ini pun, Arini belajar tentang bagaimana, sih, untuk mendiagnosis suatu penyakit dan obat yang cocok untuk penyakit tersebut. Arini dituntut untuk mandiri dalam mencari tahu tentang penyakit dan obatnya tersebut. Dalam mempelajari tentang penyakit dan obatnya, Arini akan diawasi oleh dokter yang akan memberitahunya apabila terjadi kesalahan.  

Arini juga mendapatkan skill lab, gaes, yaitu bagaimana sih caranya menyuntik, memeriksa pasien dan mengambil darah pasien. Arini pun juga semakin aware dengan segala macam pelanggaran yang bisa terjadi pada kasus kedokteran. Dalam program studi ini pun ada field study, gaes, yaitu mengunjungi beberapa puskesmas atau ke rumah pasien. Ketika field study, Arini menjadi lebih bisa merasakan berbagai macam keluhan pasien dan juga melakukan penyuluhan kesehatan.

memeriksa pasien

Kalau kamu menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, kamu juga bisa, lho, di cek kesehatannya ketika sedang praktikum. Kan lumayan, gaes, sekalian belajar, sekalian aware dengan kesehatan sendiri, hehe. 

Kalau Lulus dari Program Studi Pendidikan Dokter, Mau Jadi Apa Ya?

Selain menjadi Dokter Umum (General Practitioners), menurut Arini, kamu bebas menjadi apapun yang kamu mau sesuai dengan passion-mu. Kalau kamu mau menjadi Peneliti Medikal, bisa banget. Mau jadi Dosen Spesialis Kesehatan pun juga bisa. Bahkan, kalau kamu mau menjadi penulis atau Pengusaha/Wirausahawan juga, bisa banget, gaes!

Di Kampus Mana Saja yang Menyediakan Program Studi Pendidikan Dokter?

Berikut sepuluh perguruan tinggi di Indonesia yang menyediakan program studi pendidikan dokter untuk program strata satu:

1. Universitas Pelita Harapan 

2. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta 

3. Universitas Indonesia 

4. Universitas Andalas 

5. Universitas Sriwijaya 

6. Universitas Jenderal Achmad Yani 

7. Universitas Mulawarman 

8. Universitas Muhammadiyah Surakarta 

9. Universitas YARSI 

10. Universitas Gadjah Mada 

Dan masih banyak lagi, gaes!

***

Wah, ternyata, Program Studi Pendidikan Dokter, menarik banget, ya, gaes. Apakah kamu tertarik untuk bergabung dengan Program Studi Pendidikan Dokter, gaes?

Baca juga:

(Sumber gambar: tribunnews.com, malahayati.ac.id, scmp.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 18 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1