Profesi-Profesi Baru Apa Aja yang muncul Di Era Revolusi Industri 4.0? (Bagian 2)

Hai, gaes! Beberapa minggu yang lalu, Youthmanual udah buat artikel mengenai Profesi-Profesi Baru Apa Aja yang Muncul di Era Revolusi Industri 4.0? (Bagian 1). Nah, kali ini kita akan ngasih bagian kedua-nya—yang tentu nggak kalah menarik dari bagian satu. Langsung aja deh, kalian baca artikelnya berikut ini. Selamat membaca, gaes!

10. Web Desainer 

Web Designer

Profesi ini bergelut dengan unsur-unsur visual pada suatu halaman web. Selain itu, tugasnya membuat tampilan halaman web tampak lebih cantik dan sedap dipandang mata. Biasanya, seorang Web Desainer bekerja dalam sebuah tim untuk memastikan sebuah tampilan web bekerja dengan baik.

Mereka menggabungkan berbagai komponen seperti file gambar, file video, atau multimedia lain ke dalam sebuah halaman untuk menambah pengalaman visual bagi para pengguna atau untuk melengkapi konten dari sebuah halaman. Pemahaman tentang Client-Side Scripting seperti HTML, CSS, Javascript serta mengerti cara memanipulasi gambar/foto dan animasi adalah beberapa hal yang perlu dikuasai oleh Web Desainer.

11. Data Scientist 

Data Scientist

Profesi ini nggak pernah terdengar di era 1990-an, gaes. Tapi, saat ini pamor seorang Data Scientist tengah naik daun dengan bayaran yang bisa dikatakan tinggi. Jutaan aplikasi atau platform terlahir di tengah-tengah booming-nya internet.

Data pengguna internet itu tersebar luas dan menjelma menjadi Big Data yang sangat berharga bila diolah. Data para pengguna internet ini sangat bermanfaat untuk mengefektifkan strategi pemasaran sebuah perusahaan.

Nah, di sinilah tenaga Data Scientist sangat dibutuhkan. Mereka ini memiliki keahlian membaca data-data tersebut menjadi sebuah data yang berbunyi dan bermanfaat bagi pengembangan bisnis.

12. Animator dan Seniman Multimedia 

Animator dan Seniman Multimedia 

Profesi ini juga semakin banyak dicari saat ini, lho—seiring meningkatnya pemakaian internet yang kian tinggi. Terlebih dengan kehadiran teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).

Konten berupa VR dan AR banyak dibutuhkan untuk memproduksi materi pemasaran sebuah merek. Alhasil, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa Animator.

13. Ilustrator (Digital Illustrator)

Digital Illustrator

Dulu, orang mengabadikan momen penting dalam hidupnya menggunakan tiga cara yaitu video, foto dan lukisan. Saat ini, video dan foto sudah beralih dari rol film ke mode digital yang bisa langsung diperbanyak cuma dengan cara menyalin file video atau gambar tersebut dan nggak akan ada penurunan kualitas sama sekali.

Sementara untuk lukisan, dulu orang, ‘kan, menggunakan kanvas kertas, kuas dan beberapa jenis cat yang nggak bisa digandakan secara sama persis. Nah, saat ini, orang udah banyak menggunakan jasa Illustrator untuk menggambar secara digital menggunakan tablet ataupun komputer, gaes.

Tentu aja, hasil gambar, foto atau video dari Illustrator tadi bisa dengan gampang disalin maupun diunggah ke media sosial melalui koneksi internet.

14. Growth Hacker 

Growth Hacker

Profesi Growth Hacker mungkin adalah profesi yang paling langka talentanya di Indonesia. Growth Hacker menjadi alternatif bagi perusahaan startup Indonesia yang masih merintis, yang budget-nya terbatas, yang nggak bisa melakukan iklan tradisional secara masif—seperti iklan televisi atau menjadi sponsor untuk acara-acara besar.

Seorang Growth Hacker adalah mereka yang bisa kuat duduk berjam-jam untuk menganalisis data, berusaha memahami pengguna, mengenali cara pengguna mengadopsi produk dan membangun fitur-fitur yang dibutuhkan pengguna. Selain fokus terhadap pertumbuhan pengguna baru (new users), mereka juga bisa membuat perusahaan mencapai pertumbuhan dengan efektif dan efisien.

Belum ada informasi gaji yang dirilis untuk profesi ini di Indonesia, tapi kalo dilihat dari prospeknya, sih, profesi ini berpotensi besar untuk mendapatkan gaji yang tinggi. Nah, contoh Growth Hacker yang terkenal adalah Willix Halim—peraih tiga gelar (sekaligus!) di bidang mechanical, electronic dan computer science dari University of Melbourne ini sekarang adalah Chief Operation Officer (COO) Bukalapak setelah sebelumnya bekerja sebagai SVP of Growth Freelancer.com, sebuah startup digital (marketplace freelancing terbesar di dunia) asal Australia.

15. Digital Creative Group Head 

Digital Creative Group Head

Jaman sekarang semua hal harus serba digital biar nggak ditinggalkan para pelanggan-nya. Profesi ini pun membutuhkan kemampuan teknologi, komunikasi, dan manajemen.

Karenanya posisi Head of Digital banyak dibutuhkan, termasuk dalam industri bank yang belakangan banyak berinvestasi dalam kemampuan digital. Sebelumnya pekerjaan ini biasa dilakukan oleh Spesialis Digital, Marketing Spesialis, atau Kepala IT. .

16. UI/UX Designer 

UX/UI Designer 

Masih dalam industri teknologi dan digital, peran UX Designer juga semakin dibutuhkan. Dulu profesi UX Designer disebut Desainer Grafis, Web Desainer, Creative Director. Seorang UX Designer bertugas untuk membuat situs dan memastikannya untuk bisa digunakan dengan mudah. Menurut penelitian, profesi UX Designer butuh kemampuan yang lebih rumit—yakni coding dan prototyping. Selain itu, mereka juga dituntut untuk bisa menganalisa, berkolaborasi, hingga memprioritas dengan baik.

17. Fotografer 

Newborn Photography

Dulu, ketika ada bayi lahir, para orang tua mungkin akan membawanya ke studio foto atau memotretnya dengan kamera biasa. Pose si bayi pun juga biasa-biasa aja. Namun, seiring dengan kehadiran media sosial yang semakin digemari (ditambah dengan kemajuan teknologi fotografi digital) orang nggak lagi puas memotret bayinya dengan pose yang biasa-biasa saja.

Bayi merah yang belum berumur 2 bulan pun kini bisa dipotret dengan berbagai pose unik yang membuat decak kagum. Tentu diperlukan skill khusus untuk menghasilkan foto newborn baby yang unik dan oke.

Di sinilah jasa seorang Fotografer atau yang lebih dikenal Newborn Photography makin banyak dicari orang. Di Indonesia sendiri, profesi ini tergolong sangat baru, gaes. Harga jasanya juga cukup mahal.

18. Bug Bounty/Bug Hunter

Bug Bounty/Bug Hunter

Keberadaan internet saat ini membuat segala hal bisa diakses secara online. Nggak heran, berbagai data dan informasi penting tersimpan di internet. Oleh karenanya, keamanan sebuah sistem adalah hal yang sangat penting.

Perusahaan pun melakukan berbagai upaya untuk membuat sistem maupun laman mereka tetap aman, termasuk membuat sebuah kompetisi Bug Bounty. Dalam kompetisi ini, biasanya para hacker dipersilakan menemukan celah keamanan dalam sebuah sistem lalu melaporkannya pada perusahaan.

Perusahaan pun biasanya memberikan imbalan berupa uang tunai dalam jumlah yang menggiurkan. Google misalnya, menawarkan Rp 2,6 miliar untuk penemu celah keamanan di Android. Sementara, Kaspersky menawarkan RP 657 juta untuk penemu bug di programnya. Lalu, Apple menawarkan imbalan maksimal Rp 2,6 miliar bagi penemu celah di sistemnya.

19. Music Creator

Music Creator

Jika kamu adalah seorang penggemar video blogger di YouTube. Kamu tentu, udah nggak asing, dong, sama berbagai konten cover music yang ada di YouTube atau Instagram.

Mereka mendaur ulang atau me-remake lagu yang udah dibuat dan menjadi tranding sebelumnya. Nggak jarang pula, anak-anak muda jaman now membuat dan menciptakan musik dengan selera dan genre lagu mereka sendiri.

Intinya, semakin canggih teknologi, semakin mudah pula untuk kamu yang suka dengan dunia musik, menciptakan karyamu sendiri.

20. Buzzer/Influencer/Endorser

Buzzer/Influencer/Endorser

Nah, yang terakhir ini bisa dibilang merupakan profesi yang paling diminati. Gimana nggak? Profesi Influencer terlihat keren! Setiap hari diundang ke berbagai acara bergengsi, diajak kerja sama brand-brand besar, bahkan juga diajak traveling.

Penghasilannya pun terbilang besar. Jadi, nggak heran kalo banyak anak generasi Y dan Z—yang ingin menjadi Influencer secara instan.

Padahal, menjadi Influencer nggak sesimpel edit foto lalu unggah di Instagram, lho. Banyak proses yang harus dilalui, gaes. Di antaranya adalah mereka harus punya karakter kuat, konsisten dalam menciptakan konten, serta yang paling penting memiliki kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat melalui opini-opininya.

***

Itulah beberapa profesi yang muncul di era revolusi industri 4.0 yang terbilang baru dikenal saat ini namun sudah bisa memberikan tawaran gaji besar dan bayaran selangit. Tertarik menjajaki-nya, gaes?

 

Baca juga: 

​​​

 

(Sumber gambar: aquare.la, 2440media.com, dailysocial.id, mariviu.com, comidoc.com, growtheurope.com, medium.com, celarity.com, kileyblatch.com, youtube.com, bangkokcosmetic.com)

 

 

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1