10 Hal Kecil Ini Menentukan Kamu Diterima Atau Gagal Saat Melamar Kerja

Kadang hal-hal kecil yang luput dari perhatian menentukan nasib kamu saat melamar kerja: diterima atau ditolak. Selain, CV, surat lamaran, portofolio, dokumen penunjang, serta performa wawancara, psikotes  dan tes, inilah yang jadi penilaian saat kamu saat melamar pekerjaan.

1. Penampilan

Apa yang kamu pakai dan tampilkan saat tes atau wawancara kerja itu penting. Gaya berbagai tempat kerja memang beda-beda, namun pada dasarnya kamu wajib tampil rapi (dan bersih tentunya), sopan, dan nyaman.  Rambut kusut atau baju yang dimasukkan asal-asalan bisa memberi kesan kamu nggak menghargai perusahaan atau kamu nggak bisa mengatur diri sendiri.

Selanjutnya, sesuaikan penampilan dengan pekerjaan. Apakah pekerjaan kamu menuntut penampilan yang fashionable? Atau jusru sangat formal? Jika kamu melamar di media fashion dan beauty, misalnya, maka penampilan kamu sebaiknya mencerminkan minat kamu di bidang mode dan kecantikan.

Apakah kita harus mengenakan pakaian terbaik? Dandan maksimal? Kalau kata Sophia Amoruso, bos e-commerce muda sukses kebangsaan Amerika Serikat, datang interview dengan pakaian berlebihan sama buruknya dengan berpenampilan nggak oke.

2. Alamat email

Sebagai gambaran, menurut situs Undercover Recruiter, 76 persen curriculum vitae yang mencantumkan nama email “aneh” dan nggak profesional bakalan dicuekin, alias dieliminasi. Wih!

Gimana sih, email yang nggak profesional? [email protected] atau [email protected] jelas bukan alamat email yang baik dan benar dalam dunia kerja.  Sebaliknya, email dengan nama lengkapmu memberikan kesan formal dan profesional.

3. Foto

Memangnya foto penting ya? Kok, bisa berpengaruh?

Yup, kalau foto yang kamu kasih lebih banyak daripada halaman dokumen lamaran kerja, atau menampilkan  koleksi berbagai pose, maka itu bisa jadi masalah. Menurut pengamatan situs Undercover Recruiter perihal foto pada lamaran yang nggak tepat bisa bikin perusahaan yang kamu incar ilfil.

Kamu perlu memberikan foto dengan format formal (menghadap ke depan dengan ukuran 3x4 atau 4x6). Kecuali, kalau kamu melamar jadi model atau sejenisnya yang memang membutuhkan foto-foto dengan berbagai angle

4. First impressions

melamar kerja

Cara kamu menyapa, bersalaman, dan memperkenalkan diri akan dinilai sebagai first impression kamu. Nggak sedikit lho, orang yang mengandalkan impresi pertama sebagai penentu. Kalau first impression-nya nggak oke bisa langsung tersingkir dari kandidat calon pekerja. Ouch!

Kamu nggak bisa sepenuhnya mengendalikan apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu. Tapi kamu bisa berusaha menampilkan impresi yang baik dan positif. Because everybody loves positive vibes. So, jangan pasang tampang jutek, apalagi ucapan ketus. Ini nggak Cuma berlaku saat kamu menemui calon bos atau HR bagian rekrutmen, tapi ke semua orang. Yes, termasuk resepsionis, sekretaris, office boy, dan yang lainnya.

Bersikap lah ramah namun tetap profesional. Jangan sok akrab dan sok asik, apalagi sampai cekikikan sana-sini.   

5. Stamina

Terlihat nggak fit saat interview dan tes bisa jadi poin penilaian juga lho. Jaga semangat dan jangan sampai kelihatan lemas. Makanya, sebaiknya kamu sudah cukup makan dan istirahat sebelum menjalani tes/wawancara kerja. Ingat, proses tes atau interview bisa panjang, lho. Apalagi kalau ada banyak pelamar. 

6. Media sosial

Sudah bukan rahasia lagi kalau calon bos atau HR bakalan kepoin akun medsos kamu. Kita semua tahu banget dong, bahwa kata-kata kasar serta postingan vulgar dan menyinggung SARA, akan membuat perusahaan enggan mempekerjakanmu.

Di luar itu, ada juga lho, yang menjadi catatan penting. Seorang rekruter batal mempekerjakan kandidat kuat calon pekerja gara-gara posting blog–nya menyebutkan kalau dia sebenarnya nggak niat-niat banget buat bekerja. Nah, hal-hal kayak begini nih, yang sering luput dari perhatian.

Misalnya, kamu mengeluh di medsos kalau tugas kuliah itu banyak dan bikin capek. Atau kamu malas mengerjakan sesuatu, sering telat, dan lainnya. Postingan seperti ini bisa jadi bumerang buat kamu.

7. Kesigapan merespon email

Setelah kamu mengirim lamaran atau ketika proses seleksi berjalan, biasanya pihak perusahaan akan mengontak kamu via email. Bisa jadi mereka mengajukan tambahan pertanyaan tertulis atau minta dikirimkan dokumen tertentu. Kesigapan kamu dalam merespon email bakalan jadi bahan pertimbangan. Sebab nantinya akan banyak pekerjaan yang dibahas dengan email.

8. Bahasa dalam email

Saat email-emailan dengan pihak perusahaan/institusi yang kamu lamar, kamu perlu memperhatikan etika dan profesionalisme. Umumnya, email harus formal dan jelas. Biasakan pula membaca dengan TELITI, supaya kamu nggak nanya ulang hal-hal yang sudah tercantum dalam email.  Yang kayak begini nih (nanya karena malas membaca) bisa bikin ilfil.

Kadang, ada perusahaan yang gaya mengemailnya lebih kasual. Biasanya sih, startup atau industri kreatif. Kamu boleh sih, membalas dengan gaya yang lebih luwes. Tapi jangan kelewat santai dan tetap memperhatikan kaidah mengirim email yang baik dan benar. Seperti menggunakan subjek, menuliskan isi email (walaupun hanya untuk mengirim attachment), serta mengucapkan terima kasih.

9. Ketepatan waktu

Jangan sampai kamu telat saat janjian dengan rekruter atau pas dateng wawancara. Lebih baik agak menunggu dibanding agak telat.

10. Magic words: tolong-permisi-terima kasih

Selama kamu wara-wiri untuk tes dan interview, kamu akan bertemu banyak orang. Attitude kamu di luar ruang tes/interview bisa jadi penilaian tersendiri. Jangan lupakan kata-kata “sakti” seperti tolong, permisi, dan terima kasih, saat kamu berinteraksi dengan orang lain.

(sumber gambar: gethiredrdh.com, npr.org, theberry.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1