1 Juta Lebih Pengangguran Terdidik Sarjana dan Diploma. Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Tahu nggak, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ada lebih dari 1 juta pengangguran terdidik bergelar Sarjana dan Diploma? 

Nah, bagi yang wisuda  tahun ini,  kamu termasuk satu dari sekitar 900 ribu anak muda yang lulus perguruan tinggi tiap tahunnya. Di sisi lain, tercatat 249,362 pengangguran lulusan akademi/diploma serta 695,304 pengangguran lulusan universitas berdasarkan data BPS tahun 2016.

Ngeri? Pesimis? Atau malah bikin kamu jadi malas kuliah? Weits, jangan gitu, dong! Justru kamu perlu melakukan hal-hal berikut ini supaya nggak menambah jumlah pengangguran.

1. Perhatikan IPK.

Oke, kami setuju bahwa IPK bukan segalanya. Bahkan, kami pernah menuliskan soal pro kontra IPK di sini. Tapi nggak bisa disangkal banyak perusahaan mensyaratkan IPK tertentu. Biasanya sih, 2.75-3.00 ke atas. Nah, nilai IPK yang nggak mencukupi standar bisa mengurangi peluangmu mendaftar kerja.

Di sisi lain, kalau IPK kamu nge-drop bahkan sampai ada nilai mata kuliah yang nilainya minus, pihak perusahaan bisa mempertanyakan komitmen kamu dalam perkuliahan.

2. Kuasai keahlian yang relevan.

Sekadar ijazah dan angka aja nggak cukup, sob. Kamu harus memiliki keahlian yang dapat menunjang kamu saat bekerja. Misalnya, kamu mendaftar di bagian keuangan. Keahlian yang mendukung adalah mengoperasikan software yang berhubungan dengan laporan keuangan. Sementara kemampuan kamu menggambar animasi nggak nyambung dengan pekerjaan tersebut.

Jika kamu melamar di media atau bidang kreatif, kemampuan menulis, fotografi, videografi, dan editing akan menambah value kamu. Jadi, sebaiknya dari kuliah kamu sudah mulai cari tahu, keahlian apa saja yang menunjang pekerjaan yang kamu inginkan. Sehingga kamu bisa mengasah kemampuan tersebut.

Sebab tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan merupakan salah satu masalah yang menyebabkan adanya pengangguran terdidik. Soalnya, lulusan perguruan tinggi/akademi tersebut dinilai nggak siap kerja.

3. Future skills.

Nah, ini nih, yang bisa bikin kamu stand out dibanding freshgrad yang lainnya. World Economic Forum merangkum skills yang perlu dimiliki pekerja di tahun 2020, yaitu:

  • Kemampuan memecahkan masalah yang kompleks
  • Pemikiran kritis
  • Kreativitas
  • Manajemen
  • Kerja sama
  • Kecerdasan emosional
  • Menilai dan membuat keputusan
  • Negosiasi
  • Berorientasi melayani
  • Cerdik dan fleksibel dalam berpikir

Gimana cara perusahaan melihat kemampuan tersebut? Dari pengalaman kamu. Makanya, banyakin ikutan kegiatan yang bermanfaat kayak menjadi volunteer, gabung di UKM, magang, dan lainnya.

Nah, saat sudah diterima kerja, orang nggak bakal melihat seberapa IPK kamu atau lulusan dari mana kah kamu. Yang lebih berperan memuluskan pekerjaan dan karier kamu adalah sepuluh kemampuan tersebut.

4. Bahasa Inggris.

Sebelum lulus kuliah mendingan kamu tingkatkan kemampuan bahasa Inggris, bahkan jika perlu ikutan kursus.

5. Anti gaptek.

Mungkin selama kuliah kamu sibuk berkutat dengan perkuliahanmu dan materi yang kamu peroleh dari buku. Atau selama skripsi kamu "bertapa di goa". Sampai-sampai kamu gaptek dengan perkembangan teknologi dan nggak fasih menggunakan komputer.

Nope, dunia digital nggak terlepas dari pekerjaan, sob! Setidaknya kamu perlu mengusai trik browsing yang efektif, download dan upload file, mengemail dengan benar, serta mengoperasikan Microsoft office.

6. Perhatikan media sosialmu.

Sebaliknya, jangan sampai teknologi menjadi bumerang untukmu. Biasanya, medsos pelamar akan dicek oleh HR perusahaan atau calon atasan. Berdasarkan survei yang dilakukan situs yougov.com, postingan di medsos yang paling bikin perusahaan enggan mempekerjakan kamu adalah bahasa yang kasar serta kata-kata yang tidak pantas dan menyerang.

Nggak peduli bahwa pendapat kamu benar, kalau  disampaikan dengan cara yang negatif, akan jadi ganjalan besar yang bikin perusahaan malas mempekerjakan kamu. Sayang kan, kalau kamu sudah memiliki kemampuan dan kualifikasi yang baik, tapi gagal lantaran status medsos?

Baca deh, lebih lanjut kenapa media sosial bisa berbahaya buat masa depanmu.

7. Bikin surat lamaran dan CV yang niat.

Buat lamaran versi hard copy maupun soft copy. Persiapkan dokumen dengan baik, riset tentang perusahaan, “jual dirimu” dengan membuat CV yang baik. Upgrade juga profil kamu di LinkedIn.

8. Mulai usaha.

Setelah lulus kamu juga bisa terjun berwirausaha. Kamu bisa merintisnya atau mulai memikirkan konsepnya sejak kuliah. Tapi jangan asal "yang penting punya usaha" atau "pengen jadi bos". Jadi entrepreneur itu memiliki risiko dan tanggung jawab besar, lho. Makanya, harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Siapa tahu, bisnis kamu bisa membuka kesempatan kerja bagi orang lain.

(sumber gambar: northsouthernedu.com, 3news.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1