Profesi Guru, Apa Saja Sih, Pekerjaannya?

 

Pengen jadi guru aja, enak. Kerjanya santai. Murid pulang, bisa ikutan pulang. Belum lagi kalau libur.

Nggak sedikit orang yang komentar bahwa pekerjaan guru itu gampang dan nyantai. Menjadi guru memang sangat menyenangkan, bagi mereka yang punya passion di situ. Apalagi,  saat bisa membantu orang lain (baca: murid) menjadi lebih baik. Soal santai, hmmm ini relatif. Maksudnya, kalau pembawaan seseorang tenang dan nggak suka cerita kesibukannya, dia akan terkesan “nyantai” walaupun sebenarnya pekerjaannya segudang. Begitu pula sebaliknya.

Nah, kalau beranggapan bahwa pekerjaan guru itu lebih mudah, nggak tertlalu menantang, dan tugasnya relatif sedikit dibandingkan pekerjaan pada umumnya, maka coba cari tahu dulu deh, apa saja job desk serta to-do list seorang guru. Berikut catatan Youthmanual mengenai gambaran tugas seorang guru.

* Saat kamu masih asyik libur semester, para guru udah mulai rapat ini-itu, mengurus penerimaan siswa baru, mempersiapkan materi pelajaran semester depan, hingga mengecek kesiapan sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.

* Guru juga wajib menyiapkan rancangan pembelajaran beserta program/kegiatan yang dijalani per semester dan per tahun. Jadi tiap semester dan tiap tahun, guru bakalan diminta membuat planning, jadwal, dan goal yang ingin dicapai. Biasanya ini akan dipresentasikan, kemudian direvisi sana-sini. Yup, siapa bilang revisi hanya milik pejuang skripsi dan anak agensi?

guru

* Guru sudah harus siap berada di sekolah sebelum bel masuk berbunyi. Ada sekolah yang mewajibkan guru hadir sekurang-kurangnya 10 menit sebelum masuk kelas, ada juga yang menerapkan aturan 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar.

* Di beberapa sekolah, jam kerja guru tetap di sekolah adalah 06.30 – 17.00, ada pula yang dari pukul 7 pagi hingga pukul 2, 3, atau 4 sore.  

* Sebagian guru mengajar di sekolah dari Senin-Sabtu, ada pula yang bekerja Senin-Jumat.

* Saat mengajar, guru harus memastikan materi tersampaikan dengan baik kepada seluruh siswa. Guru juga harus menjaga perhatian dan interaksi siswa. Yes, multitasking antara menjelaskan, membuat suasana kelas kondusif buat belajar, memotivasi siswa yang pasif, plus aware sama siswa yang diem-diem main hape, baca komik, atau bengong di kelas.   

* Guru juga dituntut untuk tahu dan membantu masalah yang dihadapi siswanya.

* Guru ikut bertanggung jawab jika terjadi sesuatu di sekolah atau berkaitan dengan sekolah. Seperti bullying, tawuran pelajar, penggunaan narkoba dan lainnya. Intinya, walau suatu tindakan murni dilakukan si siswa, tapi tetap guru bakalan terseret. Jadi tanggung jawab guru terhadap murid lebih dari sekadar urusan akademik dan nggak terbatas di jam/lingkungan kelas.

* Nggak jarang guru juga diberi tugas ekstra sebagai Pembina/penanggung jawab ekstrakulikuler dan organisasi siswa. Artinya jam kerja dan tugas beliau akan bertambah dengan mengawasi pelatihan dan kegiatan ekstrakulikuler, ikut membantu persiapan acara atau persiapan mengikuti kompetisi, dan lain sebagainya.

* Mengawasi pelaksanaan tata tertib di kelas, dan memberikan konsekuensi jika ada yang nggak taat aturan. Penerapannya bisa tricky banget. Kalau “kelembekan”, siswa bisa makin nggak disiplin, kalau terlalu keras, belum tentu efektif dan potensial diprotes ortu.

* Di beberapa sekolah, jam istirahat guru dipakai untuk MEMBIMBING MURID YANG TIDAK MENGERJAKAN PE-ER. Yup, sebagai konsekuensi karena nggak mengerjakan pekerjaan rumah, si siswa harus menyelesaikannya di jam istirahat. Trus, piye jam istirahat guru???

guru

* Mengerjakan tugas administratif, seperti mengisi laporan setiap jam pelajaran, mengoreksi tugas dan ujian, memasukkan nilai dan lainnya.

* Nggak sekadar koreksi nilai, biasanya guru harus memberikan evaluasi keseluruhan terhadap muridnya, seperti keaktifan di kelas, stabilitas nilai, dan lainnya. Ia juga perlu memberikan saran dan masukkan pada murid. Evaluasi ini setidaknya dilakukan 2 kali dalam 1 semester. Koreksi dan evaluasi ini nggak terlalu berat jika muridnya hanya 30-40-an. Nah, ini bisa 300-400an murid. Nggak heran sih, kalau banyak guru masih bekerja di luar jam kerja di sekolah.  

* Guru adalah manusia yang nggak sempurna. Tapi gimanapun juga guru adalah contoh. Setidaknya, di sekolah dan di sekitar siswa, guru harus selalu memberikan panutan yang baik. Dan secara sekarang siswa bisa kepoin medsos guru, maka mesti ekstra bijak soal postingan. Bukannya jaim sih, tapi lagi-lagi itu tanggung jawab guru sebagai seorang yang digugu (diikuti) dan ditiru.

* Gimana kalau guru sakit? Wajib mengabarkan dan memberikan bahan ajaran ke pihak sekolah.

* Weekend berarti libur dong? Belum tentyu. Ada sekolah yang hari Sabtu libur, tapi bagi guru tetap ada rapat setiap Sabtu. Nggak jarang pula sekolah mengadakan team building, diskusi kurikulum, dan lainnya untuk mengisi akhir pekan.

* Guru yang jadi penanggung jawab ekskul/lomba/organisasi siswa juga biasanya tetap sibuk di hari Sabtu dan Minggu.

* Guru harus selalu update pengetahuan dan menajamkan skill. Makanya, perlu ikutan pelatihan secara berkala. Biasanya, pelatihan dilakukan saat libur sekolah.

* Nggak jarang pula guru diminta menjadi event organizer acara sekolah, seperti acara study tour, workshop, kompetisi, wisuda, dan lainnya.

*Kadang tanggung jawab guru terkait sama manajemen sekolah, seperti memastikan bayaran ini-itu dan mengecek keperluan suatu program, hingga mememeriksa budget dan pertanggung jawaban acara.

* Guru dituntut untuk menjawab pertanyaan siswa.

***

Itu tadi baru sebagian gambaran tugas seorang guru. Pastinya sih, jauh dari kata "gampang" dan "santai", dong ya. Kadang seorang guru harus berperan sebagai ahli komunikasi, presenter andal, pekerja kreatif, sekertaris, “psikolog”, manajer, EO, hingga menjadi “Google” yang senantiasa menjawab pertanyaan murid. Trus, dari pengamatan Youthmanual, pekerjaan guru nggak sebatas saat jam kerja. Nggak jarang beliau harus ngelembur di rumah atau kebagian kegiatan tambahan saat akhir pekan serta masa libur.

Peran seorang guru dalam pendidikan, krusial banget. Makanya, guru sering mendapat sorotan. Walaupun kadang orang suka lupa bahwa mendidik bukan tanggung jawab guru aja, tapi juga orang tua dan masyarakat. Kesuksesan pendidikan pun perlu diusahakan bersama, antara pihak sekolah, ortu, pemerintah, masyarakat, dan kamu para siswa. Jangan dibebankan ke guru aja, sob.

Semoga setelah tahu pekerjaan dan tanggung jawab guru, kamu akan lebih menghargai mereka. Selamat Hari Guru!

Baca juga:

(sumber gambar: Film Laskar Pelangi, goanimate4school.com, sanantonioalliance.org)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 12 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1