17 Kebiasaan Kecil yang Bikin Kamu Nggak Terlihat Profesional di Lingkungan Kerja

Proses adaptasi ketika memasuki dunia kerja emang nggak mudah. Banyak hal yang harus kamu pelajari untuk bisa fit in dalam lingkungan kerja kamu. Mental pelajar dan mahasiswanya yang masih ugalan jangan sampai kebawa, sob!

Maka dari itu profesionalisme pun menjadi hal esensial yang harus kamu miliki untuk dapat beradaptasi di dunia kerja yang penuh persaingan.

Tapi, banyak yang masih salah kaprah soal profesionalisme dalam lingkungan kerja. Sifat satu ini ternyata nggak hanya dinilai dari produktivitas dan performa kamu selama bekerja, lho. Kebiasaan-kebiasaan kecil seperti di bawah ini bisa aja membuat kamu kelihatan nggak profesional di lingkungan kerja. Duh!

1. Datang terlambat

Ketepatan waktu adalah impresi pertama yang menjadi penilaian orang lain terhadap karakter kamu. Kalau cuma sekali-dua kali dengan alasan yang jelas, masih bisa dimaklumi. Kalau terlalu sering, orang lain bisa aja mengira bahwa kamu nggak menganggap mereka serius dalam bekerja, atau orang yang pemalas atau suka menunda-nunda.

2. Mengeluh

Di lingkungan kerja, haram banget hukumnya mengeluhkan hal kecil 24/7! Hal ini akan membuat kamu seperti orang yang sulit menghargai segala sesuatu. Jika ingin mengajukan keluhan, ajukanlah kepada fasilitator yang semestinya. Daripada kamu cuma mengeluh ke udara kosong, masalah kamu nggak akan terselesaikan begitu saja, ‘kan?

2

3. Terlalu banyak bertanya

Ketika kamu masih dalam masa percobaan kerja, sah-sah aja kalau kamu mengajukan pertanyaan ke atasan atau rekan kamu jika ada hal seputar pekerjaan yang nggak kamu pahami. Tapi, kalau kamu kebanyakan nanya—bahkan hal-hal yang sangat awam atau yang jawabannya bisa kamu googling sekali pun, jatohnya kamu malah jadi annoying dan nggak mandiri!

4. Berantakan

Nggak cuma soal penampilan, kebiasaan bagaimana kamu mengatur barang-barang di sekitar kamu juga bisa mempengaruhi persepsi orang lain terhadap profesionalisme kamu. Meja kerja yang berantakan dan sering menaruh sesuatu sembarangan memberikan impresi bahwa kamu adalah orang yang cuek dan nggak terorganisir.

5. Sibuk sendiri ketika rapat

Ketika menghadiri rapat di kantor, jangan samakan rapatnya dengan rapat organisasi semasa kuliah, lho, ya. Jangan seekali-kali kamu sibuk sendiri dengan urusan lain—bahkan sampai bikin “forum dalam forum” saat presenter sedang mempersentasikan bagiannya. Kesannya kamu nggak menghargai banget!

6. Menyela pembicaraan

Bisa menjadi pribadi yang asertif itu memang baik, tapi bukan berarti kamu bisa dengan seenaknya memotong pembicaraan orang lain hanya untuk menyampaikan pendapat kamu agar lebih didengar. Itu, sih, namanya nggak sopan!

7. Plin-plan

Profesionalitas menuntut kamu untuk dapat mengambil keputusan dengan efektif. Namun, keputusan yang diambil secara tergesa-gesa juga nggak baik. Apalagi kalau ujung-ujungnya kamu jadi sering mendadak “pindah haluan”, orang lain akan menganggap bahwa kamu terlalu labil dan nggak bisa diandalkan.

7

8. “Cari muka”

Nggak ada orang yang lebih disebelin di lingkungan kerja selain orang yang doyan cari muka—apalagi kalau sampai taking credits dari orang lain. Selain dapat memperburuk hubungan kamu antara sesama rekan kerja, kamu juga akan mendapatkan negatif dari atasan kamu karena sifat kamu yang trying too hard to impress them. Nah, lho…

9. Menyombongkan diri sendiri

Paham, kok, kalau nggak ada hal lain yang lebih membanggakan selain keberhasilan yang kamu raih dalam bekerja—dan sah-sah aja hukumnya untuk menerima pujian dari orang lain atas keberhasilan kamu itu. Kalau kamu sengaja berkoar menyombongkan diri untuk memancing pujian, kesannya kamu kayak butuh perhatian banget, nggak, sih?

10. Kerap meminjam barang milik orang lain

Gaes, kalau sudah memasuki dunia kerja, kalian dianggap sebagai pribadi yang dewasa dan capable. Nggak zamannya lagi, deh, kalau kamu masih suka minjem pulpen dan ongkos pulang ke rekan kerja kamu sampai hampir tiap hari. Apalagi kalau sampai lupa dibalikin!

11. Nggak menjaga kebersihan

Nggak cuma kebersihan diri, cara kamu menjaga kebersihan lingkungan sekitar juga bisa mencerminkan profesionalisme kamu. Kesigapan dalam menjaga kebersihan demi kenyamanan bersama memberikan kesan bahwa kamu adalah sosok yang peduli dan bertanggung jawab. Kalau sebaliknya, kamu pasti udah bisa nebak, lah, ya. Hihihi.

12. Bergosip

“Penyakit” satu itu rasanya udah menjadi pengetahuan umum di lingkungan kerja sebagai suatu hal yang menurunkan derajat profesionalisme seseorang, sih, ya. Membicarakan atasan, bahawan, atau sesama rekan kerja di belakang mereka bukanlah suatu hal yang etis untuk dilakukan kecuali jika kamu ingin membangun relasi yang buruk dalam lingkungan kerja kamu.

12

13. Bercanda nggak pada tempatnya

Humor itu penting, tapi kalau kamu sampai kebablasan bercanda di momen yang salah juga bakal bikin kamu terlihat nggak serius dan kekanakan, gaes. Trus, jangan sekali-kali melontarkan candaan yang terlalu “ekstrim” dan menyinggung SARA. Bisa-bisa nanti kamu malah menebar bibit-bibit pelecehan dan perpecahan!

14. Kelewat kepo

Kepo yang baik adalah kepo yang melibatkan pengetahuan kamu dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan kepo yang buruk adalah kepo yang melibatkan urusan luar atau bahkan pribadi rekan kerja, atasan, maupun bawahan yang nggak seharusnya kamu urusi. Intinya, kelewat kepo bikin sekitar kamu jadi risih, deh.

15. Chatting/teleponan di jam kerja

Meskipun kamu lagi senggang banget, bukan berarti kalau kamu bisa leluasa chatting-an atau teleponan dengan teman atau pacar kam. Mengerjakan urusan pribadi di jam kerja, tuh, jauh banget dari kata profesional. Daripada level profesionalisme kamu menurun di mata orang lain, lebih baik kamu cari kesibukan atau “minta kerjaan” ke atasan atau rekan kerja agak produktivitas kamu tetap berjalan.

16. Nge“geng”

Banyak yang bilang kalau memiliki inner circle di lingkungan kerja bikin mereka semangat menjalani hari kerja setiap harinya. Tapi, kalau terlalu dikondisikan seperti geng pada masa SMA, jadinya malah akan berdampak negatif bagi inner circle kamu yang disara terlalu mengekskusifkan diri dan nggak mau berbaur dengan  yang lain—baik dalam hal sosialisasi maupun berkolaborasi.

17. Menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi

Fasilitas kantor ada untuk memudahkan kamu dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan penyelesaian pekerjaan. Kamu nggak boleh sembarangan menggunakan fasilitas tersebut untuk kepentingan pribadi, seperti nge-print e-book Harry Potter sampai buku ke-7 atau jemput pacar pakai mobil dinas yang nganggur. Kurang effort gitu jadi nggak kelihatan profesional, deh!

17

(sumber gambar: recruitmenxpertscom, tenor.co, tumblr.com, giphy.com, msecnd.net)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1