Pelajaran dari 10 Calon Mahasiswa yang Gagal Masuk Harvard Gara-Gara Facebook Mereka

The Harvard Crimson, organisasi pers mahasiswa di Harvard memberitakan soal dicabutnya surat penerimaan masuk 10 calon mahasiswa Harvard gara-gara Facebook posts mereka yang dianggap nggak pantas.

Jadi, gaes, beberapa calon mahasiswa tahun pertama yang bakal masuk Universitas Harvard itu bikin sebuah grup Facebook pribadi di bulan Desember. Dalam grup tersebut, mereka saling post gambar dan meme yang seringkali mengarah ke pesan pornografi dan mengejek ras tertentu.

Contohnya aja, salah satu komentar di post tersebut ada yang menyebutkan bahwa kalau ada anak Meksiko yang kena hukuman gantung, maka itu disebut “Pinata Time”. Pinata sendiri adalah permainan yang terkenal dari daerah Meksiko. Pinata akan dipukul-pukul sampai hancur oleh orang-orang yang ditutup matanya. Biasanya, pinata terbuat dari kertas dan diisi kertas warna-warni yang akan betebaran saat dipukul.

Juru bicara Universitas Harvard, Rachael Dane, menolak berkomentar dan mengatakan Universitas Harvard nggak membahas status penerimaan individual mahasiswa kecuali dengan mahasiswa tersebut dan keluarga mereka. Tapi pihak Universitas bilang, bahwa mereka melakukan review secara menyeluruh terhadap semua aspek dari masing-masing calon mahasiswa, termasuk aktivitas media sosial mereka.

Menurut situs Fox News, pada bulan April, petugas admission dari Universitas Harvard memang sempat mengirim surat kepada beberapa anggota kelompok tersebut untuk meminta mereka menjelaskan posting-an mereka. Nggak lama, The Harvard Crimson mengkonfirmasi bahwa ada 10 calon mahasiswa yang dicabut atau dibatalkan status penerimaannya di Universitas Harvard.

Hal ini tentu aja menuai reaksi para netizen. Ada yang mengangap bahwa mereka ‘kan cuma anak-anak muda yang berusaha menyampaikan pendapat dan becanda aja. Masa, sih, gara-gara mereka calon mahasiswa Universitas ternama di dunia, mereka nggak boleh senang-senang di media sosial?

Ada juga yang merasa bahwa hal tersebut memang perlu dilakukan oleh Universitas Harvard. Bagaimanapun juga, apa yang kita post di media sosial bakal jadi catatan sejarah dan membawa pengaruh tersendiri buat orang lain.

Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kejadian ini?

Zaman sekarang, anak muda memang nggak bisa dipisahkan dari internet dan media sosial. Saya yakin banyak anak muda yang menggunakan media sosial mereka untuk berbagai hal, termasuk menuangkan pendapat, curhat, atau sekedar mencari loves dan likes. Hal itu boleh aja dilakukan, tapi lagi-lagi, kita harus bijak dalam menggunakan media sosial.

Belajar dari kasus di Univeritas Harvard, media sosial itu bisa jadi bumerang banget buat kita, gaes. Makanya Youthmanual berkali-kali mengingatkan, di era media sosial begini, banyak hal yang nggak bisa sembarangan kamu publish.

Perusahaan atau universitas mulai menerapkan sistem “kepo” calon kandidat mereka lewat media sosial.

Kak Novita Imelda, Director of Operations di Female Daily Network yang bertanggung jawab terhadap Human Resources and Recruitment, bercerita tentang proses seleksi kandidat pekerja di perusahaannya.

"Setelah membaca cover letter serta CV kandidat yang potensial, saya pasti akan googling namanya. Trus, lihat-lihat akun medsos dan posts-nya, deh. Biasanya dari situ karakter orangnya akan kelihatan. Setelah itu baru diputuskan, apakah kandidat tersebut akan dipanggil wawancara atau nggak."

Nggak hanya Kak Novita, HRD atau bagian penerimaan perusahaan atau organisasi lain juga melakukan hal serupa. Gimanapun juga, pekerja dan mahasiswa merupakan refleksi perusahaan dan universitas, sehingga mereka tentunya nggak mau memasukkan orang-orang yang berisiko memberikan image jelek.

Dengan kata lain, peluang kerja di tempat impian atau kesempatan beasiswa kamu bisa aja hilang gara-gara sebiji post “ngasal” di medsos. Huft! Masa depan terancam berantakan!

So, let’s think twice before you post!

(Sumber gambar: news.softwarevilla.com, fm.cnbc.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1