Menunda-Nunda Sesuatu Itu Nggak Oke, KECUALI untuk 5 Situasi Berikut Ini

Gaes, kamu pasti udah paham banget kalau menunda-nunda adalah kebiasaan yang nggak berfaedah, bahkan buruk.

Etapi ada lho, situasi dan kondisi di mana sebaiknya kita menunda. Lah, gimana, sih? #jadigalau.

Inilah lima situasi di mana kamu boleh—bahkan PERLU—menunda sesuatu:

1. Menunda menentukan pilihan penting seperti jurusan kuliah, universitas pilihan, atau pilihan pasangan (EHEUM!), saat kamu belum yakin

Soalnya kamu nggak bisa asal pilih atau setengah hati dalam menentukan keputusan-keputusan penting begini.

Nah, selama “menunda” keputusan, kamu tetap harus bergerilya untuk survei, tanya sana-sini dan memantapkan pilihan. Khusus untuk pilihan kuliah, kamu bisa cek berbagai info jurusan dan kampus di Youthmanual dong, ah! Plus ikutan assessment minat, bakat, dan kepribadianmu di sini. #pesansponsor

Penting diingat, menundanya jangan kelewatan. Misalnya, sampai pendaftaran kuliah tutup #eaaa. Atau baru memberi jawaban 1 tahun setelah “ditembak” gebetan. Itu mah, hatinya gebetan udah officialy closed, sob!

2. Menunda menjalankan sesuatu yang belum kamu kuasai

Di zaman yang instan dan serba “googling” kayak sekarang, semua hal memang dituntut untuk dilakukan dengan cepat dan segera.

Meskipun begitu, tetap ada beberapa hal yang butuh proses. Kayak pas kamu ditunjuk untuk jadi fotografer untuk ekskul. Harus tau dulu nih, apakah kamu bisa fotografi? Masa’ udah kece-kece dibekalin DSLR, hasil fotonya nggak beda sama kamera hape

Sebelum mengambil tanggung jawab untuk melakukan sesuatu yang belum dikuasai, sebaiknya emang minta waktu untuk belajar. Yah, at least belajar singkat deh, selama beberapa hari, baru coba dipraktekkin.

3. Menunda suatu urusan untuk hal yang lebih penting / urgent

Dalam mengerjakan sesuatu, tetap harus ada skala prioritas. Bisa aja kamu udah buat jadwal untuk bikin essay final yang dikumpulin bulan depan. Tapi tiba-tiba ada revisi tugas kelompok yang harus selesai dalam 3 hari. Alhasil, kamu harus mengerjakan revisinya duluan.

4. Menunda hal yang meragukan, karena kamu nggak yakin dengan manfaatnya, dan apakah efek pekerjaan tersebut baik atau nggak.

“Penundaan” ini sebenarnya untuk memberikan kamu waktu buat mikir sebelum bertindak. Soalnya banyak banget tindakan yang dilakukan tanpa mikir, dan hasilnya... ya gitu, deh!

Misalnya, saat kamu diajak untuk ikutan acara konvoi kelulusan, ikutan suatu organisasi, atau bantu “menertibkan” adik kelas. Jangan buru-buru mengiyakan, kalau kamu belum yakin gimana kegiatannya dan apa manfaatnya.

By the way, alasan “menertibkan” atau “menasihati” adek kelas, ujung-ujungnya sering jadi ajang bullying.

So, take a pause and think, before you act!

5. Menunda marah / bertindak saat emosi

Dalam kasus apapun, saya yakin, menunda mengeluarkan amarah atau menunda bertindak saat emosi sedang tinggi, pasti banyak manfaatnya.

Masalahnya, reaksi saat lagi emosi seringkali nggak tepat, dan biasanya akan disesali.

menunda marah

Coba kalau kamu menundanya, dan mengambil waktu untuk meredakan emosi. Seandainya pun kamu tetap perlu marah atau bereaksi tegas, maka reaksi itu pasti lebih terkontrol dan beralasan. Bukan karena tersulut emosi.

Bayangin aja betapa banyak tindakan negatif yang terjadi hanya gara-gara emosi yang membabi-buta. Atau berapa banyak hate comments, posting-an provokatif dan perdebatan nggak jelas yang terjadi, karena kamu bertindak secara emosional. Hmmm…

***

Seperti kata Bang Rhoma Irama, “Begadang jangan begadang kalau tak ada artinya”, maka “Menunda jangan menunda, kalau tidak dalam lima situasi di atas”, Hihihi!

(sumber gambar: youtube.com, purehappylife.com, pinterest) 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 11 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 22 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1