5 Hal yang akan Kamu Dapatkan Karena Terbiasa Menyontek

Menyontek merupakan suatu hal yang sudah dianggap lazim di Indonesia. Pastinya, hampir semua orang pernah menyontek saat di bangku sekolah. Biasanya, aktivitas sontek-menyontek ini dilakukan ketika ujian harian, UTS bahkan juga UAS.  Kegiatan menyontek ini dilakukan agar orang tersebut dapat menjawab soal-soal dan tentunya agar mendapatkan nilai yang bagus.

Menyontek yang dianggap hal lazim ini, sesungguhnya masih terbilang perilaku yang menyimpang, lho. Kalau kata dr. Chairul Fuad yang merupakan seorang pakar parenting, menyontek merupakan suatu tindakan dimana seseorang mengalami gangguan ketidakpercayaan diri dan juga merupakan benih ketidakjujuran.

Kalau pinjam teori Sosiologi tentang penyimpangan sosial, menyontek merupakan tindakan penyimpangan primer. Hah? Apa tuh penyimpangan primer? Penyimpangan primer itu suatu kegiatan yang terbilang menyimpang dari nilai dan norma namun masih bisa diterima masyarakat. Tapi, kamu harus tahu, gaes, penyimpangan primer yang dilakukan secara terus-menerus, dapat meningkat, lho, ke penyimpangan sekunder. Nah, tindakan dalam penyimpangan sekunder ini, sudah nggak bisa diterima lagi dan biasanya mengarah kepada tindakan kriminalitas.

Sudah lihat, kan, gaes, gimana menyeramkannya aktivitas menyontek jika dilihat dari sudut pandang ilmu Psikologi dan ilmu Sosiologi? Nah, selain itu, masih banyak, nih, hal-hal yang akan kamu dapatkan karena menyontek. Ada apa saja, ya?

Pribadi yang Menyukai Segala Hal yang Instan

suka hal yang instan

Dengan menyontek, kamu tidak perlu ribet-ribet lagi belajar setiap malam. Tinggal siapkan kertas kecil atau hanya bawa buku saat ujian berlangsung dan selesai! Tinggal menunggu nilai dibagikan oleh guru, deh. Instan banget kan, gaes?

Tapi nih, sesuatu yang instan itu tidak baik, lho. Ketika kamu terbiasa menyontek dan tidak merasakan berbagai macam steps seperti belajar dan membaca, nantinya kamu akan merasa bahwa suatu proses bukanlah suatu hal yang penting. Yang ada, nanti kamu malah terpacu pada hasil dan cenderung menghalalkan segala cara untuk meraih hasil tersebut.

Pribadi yang Tidak Terbiasa Bersusah Payah

tidak suka bersusah payah

Karena kamu suka hal yang instan yaitu dengan menyontek, kamu pastinya akan berpikir buat apa bersusah payah membaca buku, belajar dan melakukan latihan-latihan? Kan, bisa mendapatkan jawaban dengan menyontek.

Duh, di dalam kehidupan, gaes, terkadang kita perlu bersusah payah dulu, lho. Nggak semua hal yang ingin kamu raih bisa didapatkan dengan cara menyontek. Ada beberapa hal yang membutuhkan proses bersusah payah terlebih dahulu.

Coba kamu bayangkan, ketika kamu terbiasa dengan hal-hal yang instan, dan tiba-tiba kamu harus melewati proses bersusah payah terlebih dahulu untuk menggapai sesuatu, lalu apa yang terjadi? Tentunya kamu akan merasa sangat kesulitan untuk melewati proses tersebut, bukan? Jangan sampai hal ini terjadi padamu, ya.

Pribadi yang Tidak Merasa Bangga pada Dirinya Sendiri

tidak bangga pada diri sendiri

Ketika kamu sedang ulangan dan kamu menjawab seluruh pertanyaan dengan cara menyontek, apakah kamu akan bangga melihat hasil ulanganmu? Sepertinya tidak. Bagaimana bisa kamu merasa bangga dengan hasil ulanganmu? Jelas-jelas nilai yang tertera bukanlah hasil kerja kerasmu.

Kalau pun kamu merasa bangga, perasaan tersebut hanyalah perasaan yang semu. Kamu bisa saja membuat bangga orangtuamu, teman-temanmu dan gurumu dengan nilai ulangan yang bagus dari hasil menyontek. Mereka tidak pernah tahu proses apa yang kamu lakukan untuk mendapatkan nilai bagus. Tapi, kamu tentunya tidak bisa membuat dirimu bangga atas nilai bagus tersebut. Kenapa begitu? Karena, kamu tidak bisa menipu dirimu sendiri, kamu tahu betul bagaimana proses mendapatkan nilai bagus tersebut.

Pribadi yang Malas Belajar

pribadi yang malas belajar

Ya, karena terbiasa mendapatkan nilai bagus dengan cara menyontek, pasti akan membuatmu menjadi pribadi yang pemalas. Bagaimana tidak? Tanpa perlu belajar pun, kamu pasti akan mendapatkan nilai yang bagus. Jadi, untuk apa belajar?

Karena pemikiran tersebut dilakukan secara terus-menerus, akhirnya hal tersebut bisa menjadi suatu mindset, lho. Dan mindset tersebut dapat menyebabkan para siswa merasa bahwa belajar bukanlah suatu hal yang penting dan terjadilah penurunan motivasi dalam belajar.

Kalau siswa saja malas belajar, lalu bagaimana ke depannya? Seseorang yang malas belajar tentu akan menjadikannya pribadi yang tidak kompeten dalam banyak hal. Memang mau jadi pribadi yang tidak kompeten? Nanti susah, lho, dapat kerja, hehe.

Pribadi yang Pembohong

pribadi yang suka bohong

Sudah disebutkan sebelumnya bahwa menyontek merupakan suatu tindakan yang melibatkan ketidakjujuran dari seseorang. Mengaku mendapatkan nilai bagus dari hasil belajar, nyatanya, nilai bagus tersebut didapatkan dari hasil menyontek. Hmm, pembohong.

 Jika tindakan ini terus-menerus dilakukan, yang ada, seseorang akan terus-menerus melakukan suatu kebohongan. Jika tidak segera dirubah, bisa saja, kebohongan itu meningkat. Yang biasanya bohong dalam hal sontek-menyontek, lama-lama, bisa meningkat menjadi bohong dalam hal yang lebih parah seperti korupsi, memalsu dokumen-dokumen, menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan dan sebagainya.

***

Kamu ingat soal kasus si Krimi (nama samaran) yang pernah dibahas? itu, lho, eks-mahasiswa yang sering melakukan kecurangan-kecurangan dalam dunia akademik. Berawal dari curang saat ujian dan berujung kepada berbagai macam kecurangan-kecurangan lainnya yang lebih berat seperti memalsukan dokumen dan berhasil menipu beberapa pihak institusi pendidikan.

Well, bukannya berprasangka buruk, tapi, seseorang bisa seluwes itu dalam melakukan kecurangan pasti karena sudah terbiasa dilakukan dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Kalau melakukan kecurangan kecil seperti menyontek saja, kamu bisa mendapatkan banyak hal seperti nilai bagus, pujian, tidak kena marah orangtua dan luckily, semuanya berjalan dengan lancar, pasti kamu akan mencoba ke hal-hal yang lebih besar.

Ya, mau bagaimana pun, menyontek merupakan sebuah penyimpangan dan harus dijauhkan. Jangan sampai dengan menyontek akan mengarahkanmu ke tindakan curang yang lebih besar. Dengan bertindak curang untuk memperoleh sesuatu tentunya akan memberikan banyak dampak negatif kepada dirimu dan orang lain.

Baca juga:

(Sumber gambar: centraldigest.com, yourstory.com, knkx.org, returntonow.com, wallpaperbrowse.com, cbc.ca)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1