5 CEO Hebat Lulusan ITB

Oleh Fella Rossy Widjojo

Inilah lima lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membanggakan dengan menjadi CEO top!

Nurhayati Subakat – CEO Wardah (lulusan jurusan Farmasi ITB)

Nurhayati Subakat

Siapa, sih, yang nggak tahu Wardah? Itu, lho, merk kosmetik halal buatan lokal yang belakangan jadi booming berkat kualitasnya yang oke dan nggak kalah bagus dengan merk luar. Nah, Ibu Nurhayati Subakat lah CEO dari merk kosmetik ini.

Ternyata di balik kesuksesannya, perjuangan Ibu Nurhayati luar biasa banget! Ceritanya, Ibu Nurhayati mulai terjun ke bidang kecantikan pada tahun 1985. Waktu itu beliau rela menjajakan produknya yang berupa sampo secara door-to-door, dari salon ke salon, demi dikenal. Eeeh, ketika bisnisnya mulai berkembang, tiba-tiba pabriknya kebakaran! Haduuuh, nggak kebayang nyeseknya kayak apa :(

Namun Ibu Nurhayati pantang menyerah. Beliau bangkit lagi, dan bahkan terinspirasi menciptakan produk kosmetik dengan label halal yang kini kita kenal sebagai Wardah.

Perjuangan Ibu Nurhayati nggak sia-sia, karena pada tahun 2006, pertumbuhan produk kosmetik Wardah melesat hingga di atas 90 persen. Sekarang ini, bisnisnya berkembang sekitar 50% per tahun dengan omzet 200 miliar rupiah per bulan. Ibu Nurhayati pun memiliki dua pabrik di Cibodas dan Tangerang dengan 4,000 pekerja. Nggak hanya itu, PT Paragon Technology Innovation—nama perusahaan Wardah—kini juga mulai go international. Banyak CEO kosmetik dunia yang tertarik dengan produk mereka. Wardah pun pernah mendapat penghargaan Indonesia Customer Satisfaction Award dari Frontier Consulting Grup dan Top Brand 2014. Salut!

Budi Gunadi Sadikin – CEO Bank Mandiri (lulusan jurusan Fisika Nuklir ITB)

Budi Gunadi Sadikin

Mungkin kamu bakal heran kalau tahu apa jurusan kuliah Pak Budi Gunadi ini dulu. Nope, bukan jurusan yang berhubungan dengan perekenomian atau keuangan (ya iya lah, ya. Kuliahnya aja di ITB!), melainkan … Fisika Nuklir! Hmmm, kenapa tiba-tiba loncat ke perbankan, ya?

Di awal kariernya, Pak Budi sempat bekerja sebagai staf teknologi informasi di IBM Asia Pasifik yang berpusat di Tokyo, Jepang. Berkat kinerjanya yang bagus, Pak Budi kemudian dipindahkan ke IBM Indonesia untuk menjabat sebagai System Integration & Professional Services Manager. Setelah dari IBM, Pak Budi sempat menjabat di beberapa bank ternama di Indonesia hingga akhirnya pada tahun 2006, beliau bergabung dengan Bank Mandiri. Sejak April 2013, Pak Budi Gunadi resmi diangkat menjadi CEO Bank Mandiri.

Dian Siswarini – CEO XL (lulusan jurusan Teknik Elektro ITB)

Dian Siswarini

Sebelum menjabat sebagai CEO di salah satu perusahaan provider seluler Indonesia ini, Ibu Dian Siswarini—yang merupakan lulusan Teknik Elektro di ITB dan Harvard Advance Management Program di Harvard Business School, Amerika Serikat—sebelumnya sudah 20 tahun bekerja di bidang telekomunikasi.

Mulanya, setelah lulus kuliah, Ibu Dian bekerja di CMS, sebuah perusahaan jasa satelit, di bagian engineering. Ketika bekerja di posisi ini, Ibu Dian banyak bekerja di lapangan. Ia bahkan sampai memanjat menara BTS (Base Transceiver Station) sendiri!

Ibu Dian sempat berpindah-pindah kerja ke beberapa perusahaan telekomunikasi seperti Satelindo (sekarang Indosat), PT Exelcom (sekarang XL), PT Axiata (induk perusahaan XL) di Malaysia, dan pada akhirnya kembali ke XL di Indonesia pada tahun 2014.

Ketika kembali ke XL Indonesia, Ibu Dian dipercaya menjabat posisi Group Chief of Marketing and Operation Officer. Berkat kinerjanya yang bagus, per April 2015, Ibu Dian terpilih menjadi CEO XL.

Bagi perempuan, bekerja di industri yang didominasi oleh laki-laki—trus jadi bos pula!—bukanlah hal gampang. Suka atau nggak, sebenarnya masih ada banyak diskrimansi-diskriminasi kecil maupun besar terhadap perempuan di dunia kerja. Did you know, gaji pekerja perempuan bisa lebih rendah sampai 85% dibandingkan kolega laki-lakinya? Padahal posisi dan kemampuannya sama, lho!

Maka Youthmanual suka banget dengan pandangan-pandangan Ibu Dian yang menentang keras hal ini, seperti dalam salah satu kutipannya tentang industri telko, “Kalangan perempuan harus… bisa menghilangkan kesan bahwa teknik telekomunikasi adalah ‘bidangnya’ laki-laki atau [kesan] bahwa bidang ini lebih mementingkan kerja dan kekuatan fisik. Padahal kenyataannya tidak seperti itu. Perempuan pun sangat mungkin berkarier di sini,” kata beliau kepada langitperempuan.com

Jadi buat cewek-cewek, contohlah Ibu Dian. Jangan ragu untuk gigih dalam bekerja dan memilih lahan pekerjaan yang kamu suka, walaupun kesannya ‘laki’ banget, ya!

Helman Sitohang – CEO Credit Suisse Asia Pasifik (lulusan jurusan Teknik Elektro ITB)

youthmanual _ CEO credit suisse asia pasific

Jadi CEO perusahaan besar, internasional pula? Se-Asia Pasifik pula? Berat, sob! Namun Helman Sitohang, lulusan Teknik Elektro ITB, membuktikan bahwa beliau mampu. Pak Helman bahkan adalah orang Indonesia pertama yang bisa mencapai posisi tersebut.

Sebagai CEO Credit Suisse Asia Pasifik, Pak Helman nggak sekedar memimpin perusahaan, namun juga sukses berprestasi, seperti misalnya membawa Credit Suisse untuk memperoleh lebih dari 100 penghargaan di Asia Pasifik. Selama bekerja selama 17 tahun di Credit Suisses, Pak Helman juga berperan di banyak merger, akuisisi, dan penggalangan modal Credit Suisse yang bernilai total lebih dari 200 miliar dollar!

Target Pak Helman ke depannya? Menjadikan Credit Suisse sebagai bank utamanya pengusaha Asia. “Khususnya di Asia, kami percaya bahwa strategi yang tepat adalah fokus kepada entrepreneurs,” kata Pak Helman kepada majalah Forbes Indonesia.

Sebagai contoh, Credit Suisses dulu pernah membantu Tony Fernandes, pengusaha asal Malaysia yang juga founder dari AirAsia, ketika dia baru punya 6 pesawat (sekarang AirAsia sudah punya sekitar 160 pesawat). Credit Suisse kemudian memimpin IPO AirAsia dan terus bekerja dekat dengan mereka.

Selain itu, Pak Helman juga tergabung dalam Finance Asia Club, sebuah kelompok yang berisi 50 orang paling berpengaruh di pasar keuangan Asia. Widih, nggak main-main!

Hilmi Panigoro – CEO Medco Energy (lulusan jurusan Teknik Geologi ITB)

youthmanual _ CEO medco

Mungkin kamu sering mendengar nama Arifin Panigoro, pengusaha besar Indonesia pendiri MedcoGroup (dan penggagas Liga Primer Indonesia, lho!). Nah, sekarang kita kenalan dulu dengan adik beliau, Hilmi Panigoro.

Pak Hilmi yang lulusan Teknik Geologi ITB, Thunderbird School of Global Management, serta Colorado School of Mines, Amerika Serikat ini sempat menjadi komisaris utama dari perusahaan besar Medco Energy. Namun, sejak tahun 2015, beliau “turun pangkat” menjadi CEO dari Medco Energy.

Bicara soal posisi pimpinan, Pak Hilmi punya pengalaman berkesan saat kuliah, terkait dengan kepemimpinan. Dulu, Pak Hilmi suka main gitar, khususnya gitar klasik. Ia bahkan ingin menjadi gitaris klasik. Maka, di semester awal, Pak Hilmi membentuk UKM gitar klasik. Di UKM tersebut, ia bisa berlatih setiap hari bersama teman-temannya sampai 7 jam sehari! Pak Hilmi bahkan pernah ditegur dosennya karena ia cuma sibuk bermusik. Kuliahnya aja cuma ngambil 2 SKS dalam satu semester, hihihi.

Meski demikian, usaha Pak Hilmi dalam membangun UKM gitar klasik tersebut nggak sia-sia. Setahun kemudian, Pak Hilmi bersama teman-temannya berhasil manggung di panggung Taman Ismail Marzuki, Jakarta, untuk menampilkan pertunjukkan gitar klasik. Keren, ya?

Dari situ, Pak Hilmi menyadari bahwa ia ternyata mampu membentuk dan memimpin sebuah UKM. Menurutnya, memimpin UKM dan perusahaan itu nggak beda jauh. Sifat kepemimpinan beliau tersebut terbawa sampai sekarang, sehingga ia sukses menerima tantangan untuk menjadi CEO di Medco Energy. Berarti kalau kamu pernah sukses jadi pemimpin organisasi kampus, siapa tahu nanti kamu bisa jadi CEO besar, ya!

Nah, kalau mau tau gimana kerennya 6 entrepreneur muda lulusan ITB, cek di sini!

(sumber: www.magz.tempo.co, www.arenalte.com, www.viva.co.id, news.okzone.com, www.swa.co.id, www.forbes.com, www.youtube.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 25 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1