Tips Praktis Merapikan dan Mengatur Lemari Pakaian. Kuncinya: Mengurangi dan Mengelompokkan

Percaya lah, baik bagi cewek maupun cowok, punya lemari pakaian yang tertata rapi akan mempermudah hidupmu.

Saya sendiri punya 3 problem seputar lemari:

1. Sering merapikan lemari. Tapi lebih sering berantakan lagi. Eaaak! Akhirnya, waktu banyak terpakai untuk re-organize lemari.

2. Lemari terlalu penuh. Kayaknya ini juga sih, yang bikin sulit ditata dan gampang berantakan.

3. Sering merasa nggak ada baju dan susah menemukan outfit yang ingin dipakai di antara tumpukan pakaian.

Nah, supaya pembersihan lemari kali ini lebih efektif, saya pun mengubek-ubek berbagai tips mengatur perlemarian yang praktis dan pas untuk mengatasi masalah saya.

Dari riset sana-sini, saya menyimpulkan ada dua proses penting dalam merapikan lemari, yaitu:

Menyortir isi lemari

Ini krusial banget sih, untuk saya yang sering merasa lemari kepenuhan. Selain itu, pilah-pilih baju (beserta isi lemari lainnya) merupakan awal dalam bersih-bersih lemari. Yang bisa dilakukan adalah:

1. Memisahkan pakaian beserta segala perintilan yang tidak terpakai. Bisa karena ukurannya kekecilan, out of date, kurang suka, dan lainnya. Kelompokkan menjadi: 'Simpan', 'Berikan', dan 'Kemungkinan'.

Kelompok ketiga, yaitu 'Kemungkinan' berisi outfit yang masih bikin galau, antara mau disimpan atau diberikan ke orang lain. Untuk membantu menyortir, kamu bisa tanya pendapat kakak/adik.

2. Trik lain menentukan barang yang out adalah dengan mengingat kapan terakhir item tersebut dipakai. Jika lebih dari setahun yang lalu berarti memang harus dikeluarkan (diberikan ke orang lain/didonasikan).

3. Bisa juga dengan melihat tiap barang/pakaian seolah-olah kamu berada di toko. Trus, tanyakan ke diri sendiri, “Mau nggak ya, saya membeli ini sekarang?”

Ini merupakan tips dari  Melanie Charlton Fascitelli—penulis buku Shop Your Closet: The Ultimate Guide to Organizing Your Closet in Styleyang bagi saya sih, sangat efektif. Jadi, kamu bisa melepaskan pakaian yang sudah nggak diinginkan.

4. Ukur keperluan bajumu. Berapa banyak item yang kamu perlukan. Misalnya, perlu nggak sih, polo shirt selusin?

“Perlu kak, soalnya saya jualan di olshop.” ZZZZZZ!

Katanya, hanya inilah pakaian yang kita butuhkan.

5. Kalau menurut Marie Kondo, penulis yang terkenal dengan Konmari Method—metode merapikan rumah, termasuk lemari yang lagi nge-hits—simpan pakaian yang membuat kamu happy. So, jeans kesempitan yang mengingatkan sama kenaikan timbangan? BYE!!

6. Sortir dan manajemen jumlah barang ini bisa dijaga dengan mengatur flow keluar masuk.

Contohnya, jika kamu baru beli 1 jaket, maka keluarkan satu jaket untuk diberikan ke orang lain. Kalau kamu beli 2 atasan dan 2 celana, artinya kamu juga harus mengikhlaskan barang dengan jumlah yang sama.

Soalnya, percuma jika sudah disortir tapi ujung-ujungnya balik bertumpuk lagi.

Mengelompokkan

Fungsinya nggak hanya supaya lemari terlihat lebih teratur, tapi juga memudahkan kamu mencari dan menaruh pakaian dan barang. Kamu bisa memilih berbagai cara pengelompokkan, seperti:

1. Kelompokkan berdasarkan jenisnya. Misalnya kelompok kaos, kelompok atasan berkerah dan kemeja, baju semi formal, dan lain sebagainya.

2. Kamu juga bisa mengelompokkan sesuai warna.

3. Baju yang jarang dipakai bisa diletakkan di atas supaya lebih sering dipakai.

4. Berlawanan dengan poin di atas, letakkan pakaian yang sering dipakai di tempat yang paling mudah terjangkau. Lho kenapa? Karena bakal sering diambil, jadi biar praktis dan nggak bikin berantakan.

Awalnya, saya mempraktekkan nomor 3. tetapi lebih cocok dengan nomor 4. Dengan tujuan supaya saya nggak repot ambil baju yang bakal sering dipakai dari tumpukkan bawah, dan bikin berantakan.

5. Kelompok kaos bisa dilipat dan diletakkan di laci (bukan ditumpuk ke atas). Ini juga merupakan salah satu teknik melipat yang diterpkan dalam metode Konmari, lho.

 

6, Kalung, scarf, hijab, ikat pinggang, bisa kamu gantung di dalam lemari, dengan paku. Atau bisa juga memanfaatkan gantungan organizer barang atau gantungan sepatu.

(sumber gambar: Neo Mamalian Studios via moderndecoho.me, pinterest, youtube.com)

 

 

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 19 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 30 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1