Cuma Gara-Gara 5 Hal Sepele Ini, Kamu Bisa Terpicu Jadi Depresi, Lho!

Depresi adalah kondisi gangguan kesehatan yang bisa dialami siapapun dan kapanpun. Ada orang yang bisa sukses melewati masa depresinya, tapi ada juga yang nggak bisa.

Prinsip “Mencegah lebih baik daripada mengobati” juga berlaku untuk depresi. Nah, kamu tahu nggak kalau lima hal sepele ini ternyata bisa memicu depresi? Maka supaya hidup kamu lebih damai, coba hindari hal-hal ini, ya!

1. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Ketika saya masih dalam proses menyelesaikan skripsi dulu, intensitas saya membuka Facebook lebih rendah dari biasanya. Bukan hanya karena saya memang ingin fokus membuat skripsi, tapi juga karena saya nggak mau melihat timeline Facebook yang penuh dengan foto-foto teman yang sudah sidang atau wisuda duluan. Tentunya saya senang, dong, melihat teman wisuda. Tetapi saya juga jadu merasa, “Duh, teman-teman udah wisuda. Masa’ aku belum, sih?” Kalau diteruskan, perasaan-perasaan seperti ini  bisa bikin stress.

Padahal masalah dan kondisi yang dihadapi setiap orang ‘kan berbeda. Jatah masalah yang Tuhan kasih ke kita pun sudah diukur, berdasarkan kemampuan kita masing-masing. Dan jangan lupa, orang-orang yang terlihat bahagia di sosial media belum tentu bahagia juga dalam kehidupan nyata, lho!

2. Punya cita-cita yang “ngawang”

Punya cita-cita atau target hidup itu memang perlu. Namun yang harus kamu perhatikan, target tersebut harus realistis dan bisa dicapai dalam rentang waktu yang kita tentukan. Mengejar sesuatu yang nggak jelas dan ngawang hanya akan membuat kita semakin stres, karena suatu saat, kita jadi akan sadar bahwa hal-hal yang kita inginkan memang sulit untuk diraih.

Kalau kita punya cita-cita yang besar, lebih baik dipecah saja menjadi beberapa target yang lebih kecil. Misalnya, jangan langsung pasang target bisa menurunkan berat badan 20kg dalam satu bulan. Targetkan dulu, deh, bisa rutin olahraga setiap hari, dan nggak makan yang manis-manis selama dua minggu, misalnya. Dengan begitu, kita juga akan lebih jelas dalam menentukan waktunya.

3. Konsumsi obat-obatan terlarang

Narkoba sudah dikenal luas dapat mempengaruhi kejiwaan pemakainya. Nah, hal-hal yang dialami pemakainya, seperti perubahan mood yang tidak terkontrol dan hilangnya kebugaran, sebenarnya adalah tanda-tanda depresi, lho.

Walaupun kamu berpikir, “Ah, lingkungan pergaulan gue baik-baik aja. Teman gue nggak ada yang pake narkoba, kok”, kamu tetap harus hati-hati, gaes, karena nggak semua “pemakai” menunjukkan tanda-tanda junkies yang jelas. Jadi, be aware dengan lingkunganmu ya, sob.

4. Kurang tidur

Duh, kalau nggak kepepet, kurang-kurangi begadang ya, sob. Apalagi kalau alasan begadangnya cuma karena kamu nggak bisa tidur. Paksain tidur aja, lah! Soalnya, menurut seorang ahli, tidur memberikan otak kesempatan untuk istirahat. Laptop aja bisa rusak dan lemot, kalau dipakai terus-terusan. Sama seperti otak kamu.

Tidur juga mengistirahatkan otak mu dari memikirkan berbagai masalah, mulai dari masalah tugas yang belum selesai, atau teman yang ngajak ribut.

5. Keseringan buka medsos

Rasanya nggak gampang, ya, untuk lepas dari sosmed. Komunikasi dan info sekarang banyak beredar di medsos. Jadi kalau nggak buka medsos, ntar kudet lagi!

Tapi terlalu sering buka medsos juga nggak baik, gaes, karena waktu kita untuk berinteraksi di dunia nyata jadi berkurang. Lihat aja, di berbagai kesempatan kumpul-kumpul, semua orang pasti pada sibuk dengan gadget-nya masing-masing, bukannya saling berinteraksi secara langsung.

Trus, kalau anak-anak zaman sekarang sedang ada masalah dengan teman, bukannya menyelesaikan masalahnya secara langsung, mereka malah pasang status di medsos demi mendapatkan perhatian berupa “like” atau komen (trus ujung-ujungnya malah sepi!). Kamu begitu juga nggak? Kalau iya, masalah kelar nggak, yang ada malah nambah stres!

Menurut sebuah survey, pengguna media sosial 2,7 kali lebih berisiko mengidap depresi, lho. Sosial media memang bermanfaat dalam penyebaran infornasi dan pengetahuan. Tapi, penggunaan medsos yang nggak sehat, lah, yang bisa membuat penggunanya rawan terserang depresi.

(sumber gambar : viralnovelty.net, combiboilersleeds.com, programwp.com, meldmagazine.com.au) 

 

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 13 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 23 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 2 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1