Tips di Hari-H SBMPTN dari Orang yang Pernah Gagal (Tapi Akhirnya Sukses) Menembus Ujian Masuk PTN

Saya pernah mengalami nggak lolos ujian masuk PTN. Sakitnya, tuh, di sini! *tancepin pensil 2B di dada* Tapi ketika mengulang ujian tersebut di tahun depannya, Alhamdulillah saya lolos. Ternyata—at least buat saya—kunci suksesnya ada pada hari-H!

Inilah 10 poin yang perlu kamu perhatikan saat hari-H SBMPTN, Selasa 31 Mei 2016 mendatang!

1. Datang ontime ke lokasi ujian. Idealnya  sih, sekitar 15-30 menit sebelum waktu masuk kelas. Tapi kenyataannya…

a. … banyak yang datang kecepetan, bahkan sampai dua jam sebelum masuk kelas, saking parno telat. Ujung-ujungnya, mati gaya dan bingung mau ngapain, deh! Padahal, sih, dibawa santai aja, shay.

b. … ada yang datang terlambat. Apes! Kalau kamu telat, berusaha lah supaya nggak tegang. Just let it go! Soalnya deg-degan—apalagi sampai stress—bakal merugikan kamu banget saat mengerjakan ujian. Lagipula, setelah masuk kelas, SBMPTN nggak langsung dimulai, kok. Masih ada waktu kira-kira 30 menit untuk mengisi administrasi dan memeriksa kartu ujian. Fokus aja dengan ujianmu, dan kerjakan semaksimal mungkin dengan waktu yang tersedia.

2. Sarapan dulu atau nggak? Dulu, kata bimbel saya, peserta ujian masuk PTN mesti sarapan nasi dulu sebelum ujian, supaya nggak lemas dan lapar.

Tapiii, saya bukan tipe orang yang biasa sarapan dengan nasi. Lagipula ternyata makan besar bikin metabolisme jadi lambat, dan akhirnya bikin kita jadi ngantuk dan lemot. Alhasil, kalau saya maksain diri sarapan nasi, malah berasa aneh. Ketika mengulang ujian di tahun depannya, I did it my way dengan cara sarapan segelas susu dan roti. Intinya, sarapan sebelum ujian memang perlu, tapi sesuaikan menu dan porsinya dengan kebiasaanmu sendiri.

3. Katanya, pantang buka buku menjelang ujian? Aturan ini mungkin digembor-gemborkan supaya kamu nggak tegang menjelang ujian.  Awalnya, saya juga mengikuti “aturan” tersebut, tapi sebenarnya saya lebih nyaman baca-baca contoh soal sambil menunggu masuk kelas. Akhirnya, saat mengulang ujian di tahun depan, saya lebih relaks dan melakukan apapun yang bikin saya nyaman, termasuk belajar-belajar sedikit sebelum masuk kelas.

Menurut saya, kalau sebelum masuk kelas kamu mau berdoa, baca-baca, nyemil, ngobrol, atau bobo-bobo cantik, terserah aja! Yang penting nggak bablas. Pokoknya, bikin diri kamu senyaman mungkin selama menunggu ujian mulai.

sbmptn meme

4. Pastikan alat tulis kamu lengkap, dan dalam kondisi yang oke, terutama jika ujiannya adalah Paper-Based Test (ujian di kertas). Sebisa mungkin, bawa alat tulis ekstra. Kalau alat tulisnya ketinggalan atau hilang pas hari-H gimana? Beli di koperasi terdekat yang menjual alat tulis. Jika nggak memungkinkan, coba pinjam ke temanmu atau ke pengawas. Sebaliknya, kalau kamu punya alat tulis ekstra yang nggak terpakai, jangan pelit minjemin teman yang membutuhkan, ya.

5. Pas masuk kelas, dengarkan arahan pengawas. Biasanya, pengawas bakal memberi tahu tata tertib dan tata cara ujian. Penting untuk diperhatikan, nih, supaya nggak ada info yang terlewat. Trus, pastikan kamu udah memenuhi tata tertib-nya.

6. Penulisan data di form jawaban—seperti nama, nomor peserta, dan tanggal lahir—HARUS DIPERHATIKAN. Belajar dari pengalaman saya sendiri, kalau penulisannya sampai ada yang keliru, akibatnya bisa fatal. Maka luangkan waktu untuk  mengisi dengan benar dan teliti. Bahkan kalau perlu, sisihkan waktu di akhir ujian untuk mengeceknya kembali.

7. Do your best saat mengerjakan soal ujian. Teknik pengerjaannya, sih, tergantung dirimu sendiri. Kerjakan aja dengan teknik yang biasa kamu gunakan ketika try out.

Saya, misalnya, memilih mengerjakan soal secara berurutan. Jika ada soal yang saya anggap agak susah, soalnya akan saya tandai, lalu lewati dulu. Saya memutuskan untuk fokus pada soal yang bisa saya kerjakan dulu, dan berusaha nggak ruwet dan panik dengan soal yang sulit.

8. Manajemen waktu itu penting! Jadi sebaiknya, kamu memakai jam tangan supaya nggak lupa waktu. Jangan terlalu leha-leha dalam mengerjakan soal, sampai ujung-ujungnya kepepet waktu. Kalau nggak bawa jam tangan, biasanya di kelas lokasi ujian tersedia jam dinding, kok, atau kamu bisa bertanya ke pengawas. Trus, manfaatkan waktu yang tersedia dengan maksimal. Kalau kamu sudah selesai mengerjakan ujian sebelum waktunya habis, sisa waktu yang ada bisa kamu pakai untuk cek-ricek jawaban dan isian data.

Sebaliknya, kalau ada peserta ujian yang selesai duluan sebelum kamu—jangan jadi panik! Konsentrasi dengan pekerjaanmu dan sisa waktu yang tersedia aja, ya.

9. Jika ada hal yang diperlukan atau ditanyakan, sampaikan pada pengawas. Termasuk kalau alat tulis yang hilang/rusak, atau kalau ada masalah dengan lembar jawaban ujian maupun naskah soal ujian. Jangan cuma dipendam di hati, apalagi nanya ke teman sebelah. Beuh, kamu bisa dianggap melanggar tata tertib, sob!

harry potter gif

Kalau pengawas ujianmu seperti ini...

10. Dalam satu hari SPMB, akan ada dua tes (atau 3 tes untuk ujian campuran Saintek dan Soshum) dengan jeda istirahat. Setelah menyelesaikan tes yang pertama, kamu harus bisa move on (alias jangan dipikirin melulu!), trus konsentrasi ke tes berikutnya.

***

Kemampuan saya saat mengikuti ujian masuk PTN tahun pertama dan kedua [ketika mengulang] kurang-lebih sama aja, kok. Tapi di tahun pertama saya gagal, sedangkan di tahun berikutnya saya berhasil. Kesimpulannya, bagi saya, performa pada hari-H ujian sangat menentukan! Di tahun pertama, saya tegang bingits, sehingga kurang nyaman dan kurang teliti dalam mengerjakannya.

 

Pas tahun kedua, saya berusaha lebih santai dan melakukan segala sesuatunya sesuai diri saya sendiri. Alhasil, saya jadi lebih rileks, nyaman, dan serba positif. Saya pun jadi lebih yakin dan teliti dalam mengerjakan soal-soalnya. As a result, Alhamdulillah saya berhasil tembus ke PTN!

Buat kalian yang akan menempuh SBMPTN, good luck ya! 

(sumber gambar: unpad.ac.id, frabz.com, thecelebgifs.tumblr.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 21 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 1 bulan yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1