Sebelum Menentukan Jurusan Kuliah, Tanyakan Dulu 8 Pertanyaan Ini ke Dirimu Sendiri!

Seperti memilih jodoh, memilih jurusan kuliah juga salah satu keputusaan terbesar dalam hidup kamu. Well, “salah jurusan” nggak selalu bikin masa depan kamu hancur, sih, tapi sudah pasti akan mempengaruhi hidup dan pola pikir kamu. Belum lagi buang waktunya. Banyak orang sampai rela repot-repot pindah jurusan (dan mengulang masa kuliah), saking merasa nggak sreg-nya.

Sayangnya, “salah jurusan”, tuh, sering banget terjadi. Konon, 87% mahasiswa di Indonesia merasa ambil jurusan yang salah. Jreng!

Supaya hal ini nggak terjadi di kamu, tanyakan 8 hal ini ke dirimu sendiri, sebelum kamu membuat keputusan soal jurusan kuliah!

1. Kenapa kamu kepengen kuliah di jurusan ini? Kita seriiiing banget memilih jurusan kuliah karena pengaruh orang-orang terdekat, seperti orang tua, kakak, atau teman. Nggak salah juga, sih. Niat mereka ‘kan pasti sebenarnya baik. Masalahnya, mentang-mentang jurusan tersebut cocok untuk mereka—atau mentang-mentang mereka punya kenalan yang sukses di bidang jurusan tersebut—bukan berarti jurusan itu cocok juga buat kita.

Jangan mau didikte orang lain soal jurusan kuliah, ah. Ini ‘kan hidup kamu. Kalau akhirnya kamu nggak cocok dengan jurusan tersebut sampai kuliah kamu jeblok, trus stuck nggak bisa mendapat pekerjaan yang oke, emangnya mereka mau nanggung?

Pelajaran: Pahami betul minat dan bakat kamu apa. Cari tahu soal tokoh-tokoh sukses dalam bidang yang kamu minati, untuk kamu jadikan panutan.

2. Sejauh apa kamu tahu tentang jurusan ini? Mungkin kamu tertarik dengan sebuah jurusan karena secara sekilas tampak keren, “katanya” pelajarannya gampang, “katanya” lulusannya cepat dapat kerja, “katanya” ini, “katanya” itu. J-a-n-g-a-n p-e-r-c-a-y-a! Banyak banget calon mahasiswa memilih sebuah jurusan kuliah berdasarkan anggapan umum dan “katanya-katanya” begitu. Eeeh, ternyata kuliahnya nggak sesuai ekspektasi. Alhasil, belajar jadi nggak semangat, pas lulus pun susah dapat kerja yang sesuai. PHP ni, yeee.

Pelajaran: Tentukan bidang yang kamu minati, pelajari, lalu cari tahu jurusan-jurusan kuliah yang berkaitan dengan bidang itu. Trus, bikin, deh, plus-minus masing-masing jurusan tersebut.

pilih jurusan kuliah youthmanual

3. Apa saja hal-hal yang dipelajari dalam jurusan ini? Sudah baca artikel-artikel Youthmanual tentang berbagai miskonsepsi jurusan-jurusan kuliah? Misalnya ini, ini, dan ini. Dari artikel-artikel tersebut, kamu bisa lihat bahwa miskonsepsi jurusan kuliah itu sering BANGET terjadi. Masa’ jurusan Hubungan Internasional sering dikira sama dengan jurusan Hubungan Masyarakat? Tetoooot! Alhasil, dikira akan belajar tentang ilmu public relations, eeh ternyata harus banyak belajar tentang konflik-konflik luar negeri. Halah, ngurusin konflik hidup sendiri aja belum beres, apalagi ngurusin konflik negara lain!

Pelajaran: Riset tentang jurusan yang kamu minati secara mendalam. Apa aja syarat lulusnya? Apa aja kelas-kelas yang wajibnya?

4. Jurusan yang kamu minati unggul di kampus mana aja? Jurusan “andalan” setiap kampus, berbeda-beda, karena latar belakang dan visi misi setiap kampus juga berbeda-beda. Misalnya, kalau kamu tertarik dengan bidang Entrepreneurship, maka kuliah di jurusan Entrepreneurship Universitas Bina Nusantara atau Prasetiya Mulya lebih relevan daripada kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

Pelajaran: Cari tahu, jurusan incaran kamu adalah jurusan “andalan” kampus-kampus mana saja?

5. Seperti apa, sih, peluang karir untuk jurusan ini? Sebagai contoh, banyak calon mahasiswa memilih kuliah di Hubungan Internasional karena ingin menjadi diplomat. Siapa, sih, yang nggak pengen jadi diplomat? Hidup enak di luar negeri, mendapat seabrek fasilitas yang ditanggung negara, gajinya gede pula!

The truth is, hanya segelintir orang yang bisa jadi diplomat. The second truth is, banyak diplomat bukan lulusan Hubungan Internasional, sob. Simak, deh, profil diplomat-diplomat muda seperti Pupung, Diplomat Deplu yang ternyata lulusan S1 Program Studi Hukum Universitas Indonesia, atau Arya Putubaya, Diplomat Deplu yang ternyata lulus S1 dan S2 dari jurusan Ekonomi di University of Missouri.

Mereka berdua pun nggak ujug-ujug langsung jadi Diplomat, ya. Mereka “merangkak” dari bawah dulu, bekerja sebagai staf riset dan staf pengajar di Departemen Luar Negeri sebelum akhirnya jadi diplomat.

Pelajaran: Riset tentang peluang karir di bidang yang kamu minati, baik peluang sekarang ini maupun peluang di 5-10 tahun mendatang. Riset juga tentang profil-profil sukses yang berprofesi di bidang incaran kamu tersebut. Pelajari latar belakang, jenjang pendidikan, serta karir mereka, lalu berusaha agar kamu jadi lebih baik dari mereka!

pilih jurusan kuliah youthmanual

6. Apakah ini jurusan yang tepat dan sesuai untuk karir dan masa depan saya? Faktanya, banyak banget anak muda yang nggak pernah tahu mau berprofesi atau berkarier sebagai apa. Mikirnya yang penting kuliah di jurusan yang gampang, setelah lulus bisa cepat kerja, bergaji besar, hidup enak, trus langsung kawin.

Kenyataannya, hidup itu berat, sob. Butuh perencanaan dan pemikiran panjang.

Maka kamu PERLU tahu kira-kira tujuan profesi kamu apa, lalu ambil, deh, jurusan yang mendukung tujuan tersebut. Pilihannya bisa fleksibel, kok. Misalnya, kalau kamu bercita-cita memperbaiki kondisi kesehatan di pedesaan, kamu nggak harus kuliah Kedokteran, tetapi bisa kuliah di Kesehatan Masyarakat, Bioteknologi, atau Kebidanan.

Jadi yang penting harus tahu minat dan tujuan kamu dulu, baru pilih jurusannya. Bukan sebaliknya, ya.

Pelajaran: Lagi-lagi, riset peluang karir di bidang yang kamu minati, baik peluang sekarang ini maupun peluang di 5-10 tahun mendatang. Riset juga tentang jurusan-jurusan lain yang masih “sejalan” dengan bidang incaran kamu tersebut.

7. Apakah kamu pernah ngobrol dan konsultasi dengan orang yang mengambil jurusan ini? Seperti yang pernah Youthmanual tulis di sini, ngobrol dengan mahasiswa atau lulusan jurusan incaran kamu itu penting, karena kamu jadi bisa tahu suka-duka, gambaran perkuliahan, peluang magang serta kerjanya.

 Pelajaran: Sudah jelas, ya—ngobrol sebanyak-banyaknya dengan senior yang sedang/ pernah menjalani kuliah di jurusan incaran kamu! Tanya-tanya sebanyaknya, dan mintalah nasehat-nasehat berfaedah dari mereka.

8. Apakah karakter saya sesuai dan akan mahir dalam bidang ini? Semenggiurkan apapun prospek kerjanya, jangan pernah memilih sebuah jurusan kuliah kalau memang nggak sesuai minat dan karakter kamu. Jangan kuliah Akuntansi kalau nggak suka hitung-hitungan, nggak teliti, dan nggak betah bekerja di belakang meja terus-terusan. Hal-hal begini sering disepelekan, lho, hingga ujung-ujungnya bikin si mahasiswa stres.

Pelajaran: Cari tahu profil dan karakter jurusan kuliah pilihan kamu dengan detil, trus cocokkan dengan kekurangan dan kelebihan kamu. Simpel, ‘kan?

***

Ada pertanyaan dan tips tambahan? Tulis di kolom komen di bawah ini, ya!

(sumber gambar: citrix.com, sparkpay.com, thegazelle.org)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 27 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1