Pacaran Saat Kuliah—Menurut Saya—Nggak Penting! Ini 5 Alasannya

Ketika kamu baru jadi Maba dan mulai menjalani hidup perkuliahan, nggak mungkin kamu nggak menghadapi urusan percintaan. Entah itu cuma suka-suka biasa, naksir berat, pacaran, atau bahkan menjalani hubungan tanpa status.

Tapi menurut saya pribadi, menjalin sebuah hubungan saat kuliah—apalagi pas baru jadi Maba—itu cenderung nggak penting, nih. Alasannya?

1. Mumpung masih jadi mahasiswa, prioritaskan kegiatan yang berfaedah

Masa kuliah selama empat tahun adalah masa yang bisa kamu manfaatkan untuk live your life to the fullest sebelum kamu memasuki dunia orang dewasa yang sesungguhnya. Selama empat tahun ini, prioritaskan kegiatan-kegiatan yang bisa bikin kamu discover yourself. Mislnya, memperbanyak teman, dan ikut berbagai kegiatan dalam maupun luar kampus.

Pacaran semasa kuliah boleh aja. Tapi kalau hubunganmu sampai membatasi gerakmu, wah, sayang banget! Kamu bisa melakukan banyak hal yang jauh lebih positif, lho, ketimbang terikat dengan satu insan selama masa empat tahun kuliah.

2. Pacaran bukan (hanya) untuk mengatasi kesendirian

Buat kamu yang berkuliah di rantau, jangan cari significant other alias pasangan hanya karena (takut) kesepian, ya. Pacar bukan sekedar rekan untuk menemani hari-harimu, tetapi juga harus bisa jadi partner dalam segala situasi. Kalian harus benar-benar cocok, saling mengisi, saling pengertian, dan saling sayang.

Kalau kamu kuliah di rantau, alangkah lebih baiknya kalau memanfaatkan kesendirian kamu sebagai kesempatan untuk menikmati arti dari kesendirian itu sendiri #puitis. Dijamin, kamu bakal jadi pribadi yang lebih mandiri.

Lagipula, kalau kamu sibuk dengan urusan kampus dan harus ketemu banyak orang setiap hari, pasti ada masa-masanya kamu ingin menghabiskan waktu sendirian aja. Hal ini wajar banget. Selain makhluk sosial, manusia ‘kan juga makhluk individual. It’s totally fine untuk melakukan apa aja yang kamu mau sendirian, seperti menonton serial TV favorit, baca novel, atau sekadar bersantai sendirian di coffee shop.

Kalau kamu punya pacar, belum tentu kamu punya (banyak) waktu untuk menikmati kesendirian kamu begitu. Lihat aja teman-teman kamu yang baru punya pacar. Beberapa di antara mereka mungkin ada yang pacaran dengan fine-fine aja, tetapi dalam beberapa kasus tertentu, ada beberapa teman saya yang hidupnya jadi nggak berkembang setelah pacaran, gara-gara serba ketergantungan dengan significant other-nya.

Jangan sampai begitu ya, gaes.

3. Pacaran bisa jadi distraksi besar

Untuk mahasiswa yang sibuk, punya banyak kegiatan, sehingga jadwal kesehariannya super-duper ketat, berpacaran bakal jadi distraksi yang sangat besar dalam kelancaran hari-harimu. Jatuh cinta itu menyenangkan, tapi kalau kamu pacaran, pola pikir dan rutinitas sehari-harimu bakal berubah.

Kalau kamu siap dan bisa mengatur waktu dengan sangat baik, sih, nggak masalah. Tapi kalau kamu nggak siap, siap-siap aja jadwalmu bakal berantakan.

4. Pacaran bisa bikin bokek kantong mahasiswa!

Semua orang juga tahu, bahwa pacaran itu salah satu sumber kebokekan yang utama. Apalagi kalau kamu cowok, karena biasanya kamu harus ngebayarin cewek kamu setiap nge-date.

Masalahnya, kamu ‘kan masih mahasiswa yang punya banyak pengeluaran untuk berbagai kegiatan kampus, bahkan untuk sekedar fotokopi materi kuliah tiap minggu. Apalagi kalau kamu anak rantau, dan nggak punya sumber pemasukan yang stabil selain dari orangtua. Gawat!

5. Kalau nggak dijalani dengan dewasa, pacaran bisa jadi percuma

Mungkin ini pandangan saya aja, sih, tapi yang saya lihat, kebanyakan anak-anak mahasiswa di kampus saya—termasuk saya sendiri!—sebenarnya belum sepenuhnya dewasa dan belum terlalu siap untuk memikirkan hal-hal serius, termasuk cinta.

Bukannya meremehkan perasaan manusia, ya, tapi memang dari hasil pengamatan saya, hubungan anak-anak kuliahan zaman sekarang gitu-gitu doang. Nggak terlalu kelihatan berkembang, gaes. Mungkin karena sebagai mahasiswa, anak-anak kuliahan harus menghadapi banyak hal lain yang jauh lebih ribet dan memusingkan daripada urusan cinta, dan kita belum terlalu dewasa untuk menyeimbangkan semuanya.

Selain itu, menurut situs Savvysugar, kebanyakan orang menemukan jodohnya di kantor, saat mereka sudah bekerja, daripada saat mereka masih kuliah. Nggak heran juga, sih, karena level kedewasaan yang kita saat masih kuliah, dengan saat kita sudah bekerja pasti beda.

***

Nah, menurut kamu gimana? Pacaran saat kuliah penting nggak, sih?

Tulis tanggapanmu di bawah ini, yuk!

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 18 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 28 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1