Galau Memilih Konsentrasi Jurusan? Tanyakan Dulu Tiga Hal Ini Ke Diri Kamu Sendiri

Kalau ditanya momen paling bikin galau yang saya pernah alami, jawabannya cuma dua. Yang pertama, pastinya di penghujung masa SMA ketika harus memilih mau kuliah di jurusan apa dan di universitas mana. Yang kedua adalah saat kuliah, spesifiknya ketika penjurusan konsentrasi di semester 5.

Hah? Disuruh milih lagi?

Iya, gaes. Di semester 3 atau 5 (tergantung universitas) masa perkuliahan, kamu bakal dihadapkan dengan yang namanya penjurusan peminatan atau konsentrasi.

Jadi selama semester-semester awal, kamu tuh baru “dikasih” perkenalan aja sama jurusan kamu, alias hanya mempelajari mata kuliah dasar. Selanjutnya, kamu harus memilih bidang spesifik apa yang ingin kamu perdalam di jurusan kuliah itu.

Sama halnya seperti memilih jurusan kuliah di bangku SMA, pastinya kamu nggak mau dong kalau sampai salah pilih. Makanya, tanyakan dulu tiga hal ini ke diri kamu sendiri sebelum memantapkan hati untuk memilih konsentrasi jurusan mana yang paling tepat untuk kamu.

1. Apakah konsentrasi yang akan kamu pilih sesuai dengan minat kamu?

1

Minat, bakat dan kemampuan yang kamu miliki sudah pasti menjadi dasar paling utama bagi kamu untuk menentukan konsentrasi apa yang seharusnya kamu pilih. Kalau minat dan konsentrasi nggak sejalan, nanti kamu juga yang bakal susah, sob. Emang kamu mau sampai lulus “terjebak” ngejalanin apa yang nggak kamu suka?

Makanya, kamu perlu banget menggali minat kamu jauh lebih spesifik lagi. Setelah mempelajari ilmu-ilmu dasar di jurusan kamu setelah beberapa semester, seenggaknya ini udah ngebantu kamu dalam mengenali bidang-bidang yang kamu suka serta membentuk mindset kamu untuk memantapkan diri memilih konsentrasi untuk memperdalam bidang-bidang tersebut.

Sebagai contoh, kamu adalah mahasiswa fakultas Hukum‍‍. Setelah mempelajari dasar-dasar ilmu hukum selama lima semester, ternyata kamu suka banget hal-hal seputar perundangan dan isu dalam dunia perdagangan. In results, konsentrasi hukum ekonomi adalah pilihan yang paling tepat untuk kamu ambil.

Tuh... gampang, ‘kan, ngilangin galaunya?

2. Apakah konsentrasi yang akan kamu pilih sesuai dengan topik skripsi / tugas akhir yang akan kamu kerjakan?

2

Banyak yang masih belum paham apa sebenarnya fungsi pemilihan konsentrasi jurusan ketika kuliah—mulai dari kamu yang masih SMA sampai yang statusnya udah mahasiswa yang bentar lagi mau peminatan. Soalnya, toh, ujung-ujungnya gelar sarjana kamu bakalan seragam dengan teman sefakultas, walaupun konsentrasinya berbeda.

Sederhananya, anggap aja pemilihan konsentrasi ini besar banget keterkaitannya dengan jenis topik skripsi atau tugas akhir yang akan kamu ambil di semester akhir nanti.

Serius, deh, sob, milih topik skripsi atau tugas akhir itu bukan perkara gampang. Kamu harus punya minat untuk meneliti fenomena yang sangat spesifik, yang tentunya harus sejalan dengan peminatan yang kamu ambil. Nah, di peminatan inilah kamu bakal belajar ilmu-ilmu lanjutan yang akan digunakan dalam mengerjakan skripsi atau tugas akhir kamu nanti.

Gini, deh. Kalau kamu mahasiswa jurusan Manajemen yang ingin meneliti motivasi karyawan dalam bekerja sebagai topik skripsi, cocoknya kamu ambil konsentrasi manajemen sumber daya manusia. Kalau kamu mahasiswa jurusan Teknik Elektro‍ yang ingin mengembangkan modul kontroler sebagai tugas akhir, cocoknya kamu ambil peminatan elektro arus lemah.

Dan pelajaran yang bisa kamu ambil dari poin ini adalah: jangan nunggu sampai semester akhir baru kasak-kusuk nyari topik. Yang ada bingungnya jadi dobel!

3. Apakah konsentrasi yang akan kamu pilih sejalan dengan prospek karier yang kamu kejar?

3

Memang jurusan (apalagi konsentrasi jurusan) kamu nggak akan selalu harus nyambung dengan profesi dan prospek karir yang akan kamu kejar. Tapi, jika sedari awal kamu sudah punya rancangan pasti dalam menentukan hidup kamu, pastinya sekadar milih konsentrasi jurusan terasa semudah membalikkan telapak tangan. Ahay!

Misalkan, nih, kamu mahasiswa jurusan Sastra Jepang yang udah tau masa depannya mau dibawa kemana (hihi). Nantinya kamu kepengen banget kerja menjadi seorang penerjemah lisan. So, konsentrasi yang paling linear dengan profesi idaman kamu ini adalah konsentrasi penerjemahan, karena disana tentunya skill kamu dalam menerjemahkan materi lisan bakal diasah.

Trus, gimana caranya biar jurusan dan prospek karier bisa sejalan? Gampang banget! Gunakan fitur Life Design yang ada di Youthmanual untuk merancang masa depan kamu dari sekarang. Your bright future awaits you!

(sumber gambar: npr.org, giphy.com)

POPULAR ARTICLE
LATEST COMMENT
syakila putri | 16 hari yang lalu

terimakasih atas informasinya. kunjungi website kami untuk informasi lebih lanjut https://unair.ac.id/

Bedah Peluang, Daya Tampung, serta Biaya Kuliah Jurusan Kedokteran dan Kedokteran Gigi Terbaik di Perguruan Tinggi Negeri
Muhamad Rifki Taufik | 26 hari yang lalu

4 Langkah menulis naskah film yang sangat bagus untuk mengembangkan skill penulisan saya. Terima kasih untuk ilmu yang bermanfaat.

4 Langkah Menulis Naskah Film yang Baik Bagi Pemula
Al havis Fadilla rizal | 2 bulan yang lalu

Open pp/endorse @alfadrii.malik followers 6k minat dm aja bayar seikhlasnya geratis juga gpp

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 11,6 followers dm ya bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Deca Caa | 3 bulan yang lalu

open pp/endorse @aaalysaaaa 1,6 followers dm ya, bayar seiklasnyaa

Tarif Endorse di Media Sosial Berapa, Sih?
Dibuat dan dikembangkan di Jakarta, Indonesia Hak Cipta Dilindungi 2015 - 2024 PT Manual Muda Indonesia ©
Rencanamu App

Platform Persiapan Kuliah & Karir No 1